PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney menargetkan dampak ekonomi lebih dari Rp 1,7 triliun dari gelaran AquaBike Jetski World Championship 2024.
“Kami berharap dampak ekonominya menyentuh angka Rp 1,75-1,8 triliun karena riders-nya bertambah. Kami berharap, durasi menginapnya juga bertambah,” kata Plt. Direktur Utama InJourney, Maya Watono, kepada media usai jumpa pers AquaBike 2024, Kamis (31/10/2024).
Kompetisi jetski internasional ini akan digelar di empat Kabupaten Danau Toba pada 13-17 November 2024, melibatkan 73 pembalap dari 30 negara, ditambah 10 pembalap jetski Indonesia. Sejauh ini, Maya menuturkan, para pembalap ingin tinggal lebih lama di Danau Toba, meski kompetisinya selesai dalam lima hari.
Soal ketersediaan jumlah hotel, Maya memastikan banyak hotel dan vila yang bermunculan sejak AquaBike digelar pertama kali pada 2023.
Begitu juga dengan kenaikan tarif hotel yang biasa terjadi pada acara internasional. Dipastikan tidak melebihi batas maksimal. “Di setiap event, pasti ada kenaikan tarif akomodasi, tetapi kami mengimbau pemerintah daerah provinsi bahwa kenaikan tarif ini harus masuk akal,” ungkap Maya.
“Tahun lalu ditetapkan tertinggi empat kali lipat. Tahun ini, kami tetapkan 2,5-3 kali lipat kenaikan tarif, tidak lebih dari itu,” lanjut Maya. Troy Warokka, Direktur Komersial Injourney Tourism Development Corporation, menambahkan, kenaikan tarif akomodasi pada acara internasional merupakan hal lumrah.
Namun, mesti ada batas atas dan batas bawah yang ditetapkan untuk mencegah tarif mahal. Baca juga: Jelang Balap Jetski di Danau Toba, Okupansi Penginapan Capai 50 Persen Tiket pesawat ke Danau Toba Lihat Foto Troy Warokka, Direktur Komersial Injourney Tourism Development Corporation dalam konferensi pers AquaBike 2024, Kamis (31/10/2024)
Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Kementerian BUMN, juga menyiapkan jalur udara dan laut untuk akses para pembalap beserta kru menuju Danau Toba. Troy menuturkan, InJourney akan melakukan koordinasi pada sejumlah maskapai penerbangan, termasuk Garuda Indonesia, Citilik, dan Pelita Air.
“Kita mau pariwisata ini harus hidup. Artinya, semua harus bergerak bersama, termasuk terkait dengan harga pesawat,” ungkap Troy. “Kami mengimbau untuk memberikan harga akomodatif dan bisa dicapai oleh masyarakat,” lanjutnya.
Sebab, selain kedatangan para wisatawan mancanegara (wisman), pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) juga menjadi fokus selama AquaBike 2024 berlangsung. Wisatawan dari pulau-pulau lain, seperti Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi, juga diharapkan meramaikan acara ini. Maya menambahkan, menjelang acara internasional, frekuensi penerbangan menuju lokasi (Danau Toba) juga akan bertambah, menyesuaikan permintaan.
Sumber: Kompas.com
Tinggalkan Balasan