Aktivitas blasting atau peledakan di lokasi tambang emas Tumpang Pitu, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, dikabarkan menimbulkan getaran hingga lokasi wisata Pulau Merah, Rabu siang, 15 Mei 2024. Peristiwa itu menimbulkan kepanikan puluhan wisatawan yang sedang berada di lokasi wisata di kabupaten di ujung timur Pulau Jawa itu
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo dari warga yang beraktivitas di Pulau Merah, aktivitas peledakan di areal tambang emas itu terjadi pada Rabu siang. Warga setempat menganggap peledakan yang dilakukan PT BSI sudah di luar kewajaran.
“Peledakan yang dilakukan PT BSI sudah di luar kewajaran karena mengganggu kehidupan laut serta nelayan dan juga kegiatan wisata Pulau Merah,” ujar Lasmo, warga Desa Sumberagung, kepada Tempo, Rabu siang ini, 15 Mei 2024.
Ia mengatakan bau obat yang diduga berasal dari lokasi peledakan dan terbawa angin hingga Pulau Merah terasa sangat menyengat. “Wisatawan berhamburan dikira gempa bumi dan pada lari semua,”ujar Lasmo menambahkan.
Saat itu ada puluhan wisatawan yang berada di lokasi Pantai Pulau Merah. “Ada yang bermain selancar dan juga sedang bermain pasir,” katanya.
Aktivitas peledakan di areal tambang emas Rabu siang ini dinilai sangat mengganggu. Suara yang ditimbulkan cukup keras, dibarengi dengan getaran yang terasa hingga Pulau Merah. “Selain itu terlihat kepulan asap kecokelatan dari kejauhan yang berasal dari lokasi peledakan tambang emas. Ditambah bau menyengat yang datang kemudian,” ujar Lasmo.
Ia menambahkan, aktivitas peledakan di areal tambang emas ini sering terjadi. “Hampir setiap hari,” katanya.
Tempo masih berupaya meminta konfirmasi kepada PT BSI dan Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Kabupaten Banyuwangi ihwal aktivitas peledakan yang dianggap meresahkan warga desa setempat, terutama di lokasi wisata Pulau Merah itu.
Hingga laporan ini selesai ditulis, pihak Humas PT BSI belum membalas pesan singkat WhatsApp dari Tempo. Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemkab Banyuwangi Dwi Handayani juga belum menjawab pesan yang dikirim Tempo.
Tambang emas Tujuh Bukit dikelola oleh PT BSI. Jurnalis Tempo berkesempatan menyambangi tambang emas itu pada pekan kedua September 2023 lalu. Tambang Emas Tujuh Bukit berdiri di atas lahan seluas 4.998 hektare di area hutan produksi. Namun, hanya 992 hektare yang digunakan BSI untuk operasi tambang.
sumber: tempo.co
Tinggalkan Balasan