Indonesia telah lama dikenal dunia sebagai surga rempah-rempah dan tanaman aromatik. Cengkih dan sereh menjadi salah satu rempah-rempah yang biasanya digunakan menjadi bahan baku utama pembuatan bumbu masakan hingga minyak aromaterapi, atau yang kini populer dengan sebutan essential oil atau minyak atsiri.
Tanaman wangi ini, terutama serai dan nilam, merupakan salah satu komoditas primadona pada tahun 1960-an dan membuka hubungan dagang antara Indonesia dengan negara-negara di Eropa. Di Jawa Tengah, tepatnya di lereng Gunung Prau, terdapat desa yang memberdayakan cengkeh dan serai sebagai hasil produksi dan sumber pendapatan utamanya. Desa tersebut adalah Desa Sejahtera Astra Kendal.
Sejak Juni 2019, PT Astra International Tbk telah mengembangkan 645 Desa Sejahtera Astra (DSA) yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Salah satu wilayah yang tergabung dalam DSA adalah Desa Kendal, Jawa Tengah.
Desa Kendal merupakan daerah penghasil minyak atsiri yang terbuat dari ekstrak berbagai macam tumbuhan, yang dipercaya memiliki manfaat untuk kesehatan. Sejak membina DSA di Kendal pada Juli 2019 hingga saat ini, Astra terus memotivasi dan membina masyarakat di sana untuk menanam serai (sereh) wangi, mengumpulkan daun cengkih, sekaligus mengolah bahan baku dari minyak atsiri atau dikenal juga sebagai essential oil.
© Disediakan oleh Kumparan
Penggerak DSA Kendal Khafidz Nasrullah, mengatakan bahwa dulu tembakau menjadi satu-satunya komoditas utama. Namun, karena prospek ke depan dianggap tidak terlalu baik, tembakau pun ditinggalkan. Masyarakat mulai menanam sayuran dan buah, seperti cabai, kubis, dan jambu biji. Lalu pemerintah meluncurkan program Desa Mandiri Energi sekitar tahun 2012.
“Masyarakat mendapat bibit jarak pagar untuk ditanam dengan harapan dapat diolah dan menghasilkan biodiesel, tapi belum memberikan hasil yang optimal,” ungkap Khafidz, dalam diskusi virtual yang diadakan ASTRA, Selasa (10/11).
© Disediakan oleh Kumparan Aturan Memakai Aromaterapi saat Hamil Foto: Shutterstock
Untuk meningkatkan perekonomian Desa Kendal, ia pun berinisiatif mencari tanaman alternatif untuk dibudidayakan bersama masyarakat. Pilihannya itu jatuh pada cengkih dan sereh wangi. Tahun 2013, dengan motivasi untuk berkembang, Khafidz mengajak masyarakat untuk masuk ke sebuah bidang usaha baru, yakni minyak atsiri.
Minyak atsiri merupakan minyak olahan yang dihasilkan dari berbagai bagian tumbuhan, seperti akar, kulit, batang, daun, bunga dan biji. Untuk minyak atsiri berbahan baku cengkih, yang digunakan hanya daun yang berguguran atau layu. Daun cengkih yang sudah jatuh ke tanah memiliki kandungan minyak yang lebih tinggi ketimbang yang masih di pohon.
sumber: kumparan.com
Tinggalkan Balasan