Profil
Desa Osing Kemiren adalah sebuah desa wisata yang terletak di Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Desa ini memiliki luas 177.052 Ha dengan penduduk 2.569 jiwa. Mayoritas penduduknya adalah suku Osing, yang merupakan suku asli Banyuwangi. Desa ini memiliki kearifan lokal, seni, budaya, dan tradisi yang khas dan terjaga. Desa ini juga menjadi bagian dari kawasan Ijen Geopark sebagai culture site. Wisatawan yang berkunjung ke desa ini bisa menikmati berbagai daya tarik wisata, seperti edukasi, kuliner, budaya, pasar kampoeng osing, warung makan pesantogan kemangi, kawasan rumah adat osing, dan atraksi seni budaya. Desa ini juga sudah menerapkan protokol kesehatan dan digitalisasi manajemen desa wisata untuk memberikan pelayanan prima kepada wisatawan.
Lokasi dan Cara Mencapai
Desa Osing Kemiren terletak di Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Desa ini berjarak sekitar 8-10 km dari pusat Kota Banyuwangi dan sekitar 20 km dari Bandara Blimbingsari. Desa ini juga menjadi bagian dari kawasan Ijen Geopark sebagai culture site.
Untuk menuju ke desa Osing Kemiren, Anda bisa menggunakan transportasi umum seperti bis. Berikut adalah cara-cara yang bisa Anda lakukan:
- Dari Kota Banyuwangi, Anda bisa naik bis jurusan Banyuwangi – Jember dan turun di Terminal Brawijaya. Dari sana, Anda bisa naik bis LIN 11 yang melewati desa Osing Kemiren dan turun di Jalan Banjarsari. Lalu, Anda bisa berjalan kaki sekitar 28 menit ke desa Osing Kemiren.
- Dari Stasiun Karangasem, Anda bisa naik bis LIN 11 yang melewati desa Osing Kemiren dan turun di Jalan Banjarsari. Lalu, Anda bisa berjalan kaki sekitar 28 menit ke desa Osing Kemiren.
- Dari Bandara Blimbingsari, Anda bisa naik taksi atau ojek online ke desa Osing Kemiren dengan jarak sekitar 20 km.
Harga Tiket dan Waktu Buka
Harga tiket masuk ke desa Osing Kemiren adalah Rp 5.000 per orang. Jam buka desa wisata ini adalah dari pukul 07.00 hingga 17.00 WIB. Namun, jika Anda ingin menikmati kuliner khas Osing, Anda harus datang pada hari Minggu pagi sebelum pukul 06.30 WIB, karena biasanya sudah habis setelahnya. Anda juga bisa menginap di homestay yang tersedia di desa wisata ini dengan arsitektur osing dan keramahan warganya.
Aktifitas
Ada beberapa aktivitas wisata yang bisa Anda lakukan di desa Osing Kemiren, antara lain:
- Mencoba tradisi gedhogan yang unik dan menarik. Tradisi ini adalah bentuk rasa syukur atas panen yang diterima dengan memukulkan lesung dan alu diiringi angklung dan gendang.
- Belajar proses pembuatan kopi tradisional. Anda bisa mengetahui cara menumbuk, menyangrai, menyaring, dan menyajikan kopi khas Osing yang memiliki aroma lembut dari kayu bakar.
- Menikmati pertunjukan budaya Barong Osing. Barong adalah simbol kebaikan yang diarak oleh warga desa untuk mengusir hawa jahat. Pertunjukan ini biasanya dilakukan di hari kedua setelah lebaran atau setiap tanggal 2 Syawal.
- Merasakan sensasi menginap di rumah adat suku Osing. Anda bisa merasakan keramahan dan kehangatan warga desa yang tinggal di rumah-rumah berarsitektur osing dengan lantai tanah dan dinding bambu.
- Hunting foto dengan pakaian adat Osing. Anda bisa berkeliling desa menggunakan pakaian adat Osing yang berwarna-warni dan memiliki motif khas. Anda juga bisa mengunjungi museum, rumah adat, dan sanggar tari yang ada di desa ini.
- Explore alam khas pedesaan. Anda bisa melihat pemandangan indah kaki pegunungan dengan Gunung Ijen dan Gunung Raung sebagai latar belakangnya. Anda juga bisa membajak sawah atau trekking menyusuri alam desa ini.
Fasilitas
Ada beberapa fasilitas yang tersedia di desa Osing Kemiren, antara lain:
- Gedung kesenian sebagai obyek pelestarian kebudayaan. Di sini Anda bisa menyaksikan berbagai pertunjukan seni budaya seperti Barong Osing, Tari Gandrung, Gedhongan, dan lain-lain.
- Penginapan dengan arsitektur osing dan keramahan warganya. Anda bisa menginap di homestay yang menawarkan suasana khas pedesaan dengan lantai tanah dan dinding bambu. Anda juga bisa memasak kuliner khas Osing di dapur tradisionalnya.
- Rekreasi berenang yang bersifat publik. Anda bisa menikmati kolam renang yang ada di desa wisata ini untuk menyegarkan diri. Kolam renang ini juga dilengkapi dengan taman bermain untuk anak-anak.
- Museum, rumah adat, dan sanggar tari. Anda bisa mengunjungi museum yang menyimpan berbagai benda-benda peninggalan suku Osing, seperti manuskrip lontar Yusup, batik tulis Osing, dan peralatan rumah tangga tradisional. Anda juga bisa melihat rumah adat osing yang memiliki ciri khas arsitektur dan ornamen. Anda juga bisa belajar menari Tari Gandrung di sanggar tari yang ada di desa wisata ini.
- Pasar kampoeng osing, warung makan pesantogan kemangi, dan kawasan rumah adat osing. Anda bisa berbelanja berbagai produk UMKM dan BUMDES yang ada di desa wisata ini, seperti batik tulis Osing, kopi Kemiren Jaran Goyang, dan kerajinan bambu. Anda juga bisa menikmati kuliner khas Osing seperti pecel pitik, sego tempong, sego cawuk, dan semanggi. Anda juga bisa melihat kawasan rumah adat osing yang memiliki keunikan tersendiri.
Tips Berkunjung
Yang Perlu Anda perhatikan saat berkunjung ke desa Osing Kemiren, antara lain:
- Datanglah pada saat ada festival budaya yang biasanya diselenggarakan setiap tahun. Anda bisa menyaksikan tradisi gedhogan, barong ider bumi, tari gandrung, dan lain-lain yang menampilkan kekayaan budaya suku Osing.
- Cicipi kuliner khas desa Osing Kemiren seperti pecel pitik, tahu walik, sego tempong, sego cawuk, semanggi, dan kopi kemiren jaran goyang. Anda bisa menemukan warung makan pesantogan kemangi yang menyajikan berbagai menu tersebut.
- Belajar cara membuat kopi tradisional dengan menumbuk, menyangrai, menyaring, dan menyajikan kopi khas Osing yang memiliki aroma lembut dari kayu bakar. Anda juga bisa membeli kopi kemiren jaran goyang sebagai oleh-oleh.
- Menginap di homestay yang menawarkan suasana khas pedesaan dengan arsitektur osing. Anda bisa merasakan keramahan dan kehangatan warga desa yang tinggal di rumah-rumah berlantai tanah dan berdinding bambu.
- Berkeliling desa bersama pemandu lokal untuk mengenal budaya setempat. Anda bisa melihat tradisi menjemur kasur di sepanjang jalan, menyimpan batik dalam toples, atau mengunjungi museum, rumah adat, dan sanggar tari yang ada di desa wisata ini.