Profil
Kota Sawahlunto berada di Provinsi Sumatera Barat, tepatnya 95 kilometer (km) sebelah timur laut Kota Padang. Salah satu Situs Warisan Budaya UNESCO di Indonesia berada di Sawahlunto, yaitu Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto. Tambang ini dikembangkan oleh pemerintah Hindia Belanda pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20.
Museum ini merupakan bekas tempat penumpukan batu bara yang digali dari Lubang Tambang Mbah Soero. Sebelumnya, gedung Museum Situs Lubang Mbah Soero difungsikan sebagai gedung pertemuan buruh dan karyawan, serta rumah karyawan tambang yang bekerja di lubang tambang tersebut.
Museum ini terdiri dari Galeri Infobox dan lubang tambang.Infobox merupakan pusat informasi tambang batubara di Kota Sawahlunto. Galeri ini menyimpan sejumlah peninggalan sejarah, salah satunya rantai yang dulu dipakai oleh para pekerja tambang di Lubang Tambang Mbah Soero. Rantai tersebut dipakai untuk mengikat kaki dan leher para pekerja tambang.
Selain rantai, wisatawan juga dapat menemukan palu yang dahulu digunakan oleh pekerja tambang.
Terdapat pula Lubang Tambang Mbah Soero. Lubang tambang sepanjang 185 meter ini dibangun pada masa Pemerintahan Hindia Belanda tahun 1898. Hingga tahun 1932, terowongan ini masih digunakan untuk kegiatan penambangan batu bara di Kota Sawahlunto. Setelah melalui renovasi, situs lubang tambang ini resmi dijadikan obyek wisata pada tahun 2008.
Renovasi tidak merubah keasilan lubang tambang ini. Bagian atap dan dinding masih terbuat dari batu bara. “Kedalaman lubang tambang ini 15 meter, tapi jarak yang bisa diakses 30 meter saja,” ucap salah satu anggota komunitas Content Creator Sawahlunto.
Di samping Lubang Tambang Soero terdapat tempat pengolahan batu bara menjadi kerajinan tangan.
Kerajinan tangan yang terbuat dari merupakan suvenir khas Sawahlunto. Batu bara dapat diolah menjadi asbak yang dijual seharga mulai dari Rp 150.000.
Peta
Sorry, no records were found. Please adjust your search criteria and try again.
Sorry, unable to load the Maps API.