5 Mitos di Wisata Danau Toba Paling Populer, Lestari hingga Kini

24 Nov 2022 2 min read No comments Budaya
Featured image
Spread the love

Siapa yang tak kenal Danau Toba? Ikon pariwisata Sumatera Utara ini telah memukau dunia dengan keindahan alamnya yang spektakuler dan kekayaan budayanya. Namun, di balik pesonanya yang memukau, tersimpan lapisan cerita dan mitos yang hidup dan diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat Batak.

Kisah-kisah ini bukan sekadar dongeng, melainkan bagian dari kearifan lokal yang mengajarkan penghormatan terhadap alam dan sejarah. Mari selami lima mitos paling populer yang menyelimuti danau vulkanik terbesar di dunia ini.

 

1. Ikan Mas Raksasa, Jelmaan Keluarga Legendaris

 

Mitos paling terkenal yang menyatu dengan asal-usul Danau Toba adalah keberadaan tiga ekor ikan mas raksasa. Konon, ukuran ikan ini bisa mencapai 5 hingga 10 meter. Ketiga ikan ini memiliki warna khas—merah, hitam, dan putih—yang identik dengan warna sakral dalam kebudayaan Batak.

Masyarakat percaya bahwa ikan-ikan ini bukanlah ikan biasa, melainkan jelmaan dari keluarga yang menjadi cikal bakal danau:

  • Seorang gadis dari khayangan yang dikutuk menjadi ikan.
  • Pemuda Toba yang menikahinya.
  • Anak mereka, Samosir.

Karena legenda ini, masyarakat setempat memiliki penghormatan tinggi. Jika seekor ikan mas berukuran tak wajar tertangkap, ikan tersebut akan diperlakukan secara istimewa, bahkan sering kali dilepaskan kembali ke danau.

 

2. Begu Ganjang, Sosok Astral Pencabut Nyawa

 

Di antara semua entitas gaib, Begu Ganjang (“Hantu Panjang”) adalah salah satu yang paling ditakuti. Sosok astral ini dipercaya menghuni kawasan Danau Toba, terutama di area yang rimbun dan sepi. Perawakannya digambarkan sangat tinggi, mirip dengan mitos genderuwo di Jawa.

Menurut kepercayaan masyarakat Batak, Begu Ganjang bukanlah hantu iseng, melainkan sosok pencabut nyawa. Konon, siapa pun yang tak sengaja melihatnya akan menderita sakit parah secara misterius hingga akhirnya meninggal. Beberapa cerita bahkan menyebutkan orang bisa hilang tanpa jejak setelah bertemu dengannya.

 

3. Naga Padoha, Sang Penjaga Kosmik Danau

 

Sosok naga perkasa juga dipercaya menjadi penjaga Danau Toba. Terdapat dua versi cerita yang populer. Versi pertama menyebutkan naga ini adalah anak dari Toba yang bertugas menjaga danau agar airnya tidak pernah kering.

Namun, versi yang lebih dalam dari folklore Batak Toba menceritakan tentang Naga Padoha Ni Aji. Ia adalah naga kosmik yang menjadi penopang Danau Toba dan seluruh Tanah Batak. Meski keberadaannya tak terbukti, banyak nelayan mengaku pernah melihat penampakan makhluk raksasa bersisik seperti ular yang berenang di tengah danau, yang panjangnya diperkirakan bisa mencapai setengah keliling danau.

 

4. Suara Tangisan Misterius di Keheningan Malam

 

Danau Toba yang indah juga menjadi saksi bisu sejumlah tragedi kapal tenggelam yang merenggut banyak korban jiwa, seperti KM Peldatari I (1997) dan KM Sinar Bangun (2018). Tragedi kelam ini melahirkan sebuah mitos yang menghantui.

Banyak penduduk lokal dan pengunjung mengaku sering mendengar suara tangisan misterius di malam hari, terutama saat suasana sedang hening. Suara pilu tersebut dipercaya merupakan arwah para korban yang masih berduka, menjadikan danau ini sebagai pengingat akan sejarah kelam yang pernah terjadi.

 

5. “Santabi Oppung”, Mantra Wajib untuk Keselamatan

 

Ini adalah kearifan lokal yang paling sering dipraktikkan. “Santabi Oppung” yang berarti “Permisi, Leluhur/Penunggu” adalah ucapan salam yang wajib diucapkan saat berada di kawasan Danau Toba. Kalimat ini merupakan bentuk permintaan izin dan penghormatan kepada para leluhur dan penunggu gaib danau.

Masyarakat percaya, dengan menjaga sopan santun dan mengucapkan kalimat ini, mereka akan terhindar dari marabahaya. Konon, jika seseorang bersikap tidak sopan atau lupa mengucapkannya saat melintasi area tertentu, hal-hal aneh bisa terjadi, seperti mesin kendaraan yang tiba-tiba mati.

Mitos-mitos ini lebih dari sekadar cerita. Mereka adalah cerminan budaya, sejarah, dan spiritualitas masyarakat Batak yang hidup berdampingan dengan alam. Saat Anda mengunjungi Danau Toba, menghargai kepercayaan lokal ini akan membuat perjalanan Anda semakin bermakna.

Author: Gabs Art

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *