Indonesia merupakan negara yang kaya budaya. Bukan hanya kuliner khas daerah saja, upacara tradisional di berbagai daerah di Nusantara menarik untuk disimak, salah satunya tradisi pemakaman.
Beberapa upacara pemakaman tradisional memiliki prosesi tersendiri dan kebanyakan dilakukan secara terbuka, sehingga bisa disaksikan secara langsung.
Baca juga:
- Gaya Umi Pipik Naik Jetski di Danau Toba Berbusana Syar’i-Pakai Cadar
- Mampu Pangkas Perjalanan Jadi 1,5 Jam, dari Medan ke Danau Toba Lewat Jalan Tol Baru Ini, Miliki Panjang 143,25 Km
- 5 Kali Isi Danau Toba Lenyap, Ilmuwan Teriak Tanda Kiamat
- Bali Disebut Tak Layak Dikunjungi Turis, Anggota DPR: Jadi Bahan Evaluasi
- Soroti Keindahan Alam Danau Toba di Aquabike Jetski World Championship 2024
Berikut ini 5 tradisi pemakaman unik di Indonesia yang masih bisa Anda saksikan hingga saat ini:
1. Batu Lemo, Toraja
Batu Lemo merupakan pemakaman tradisional Suku Toraja. Dalam pemakaman ini, peti mati tidak dikubur, melainkan disimpan dalam lubang di tebing batu.
Satu lubang biasanya akan diisi jasad satu keluarga yang kemudian akan ditutup dengan kayu dan diletakkan patung di depannya.
Suku ini memiliki kepercayaan bahwa makin tinggi letak makam, maka mendiang keluarga akan makin dekat dengan Tuhan. Batu Lemo kini masih menjadi wisata unggulan di Toraja.
2. Passiliran Kambira, Toraja
Selain Batu Lemo, penduduk Toraja yang menganut kepercayaan Aluk Tolodo melakukan upacara Passiliran.
Tradisi ini adalah memakamkan bayi yang meninggal dunia dengan cara dimasukan ke lubang pohon tarra dalam posisi meringkuk seperti saat di dalam rahim. Pohon ini dilubangi sesuai arah rumah bayi, kemudian ditutup dengan ijuk.
Pohon ini dipilih karena memiliki getah berwarna putih dan menyerupai susu. Upacara ini dipercaya dapat membawa jiwa bayi selamat sampai ke alam baka. Makin tinggi status sosial keluarganya, maka lubang makam juga akan semakin tinggi.
3. Waruga, Minahasa
Di Minahasa zaman dulu, ada memiliki tradisi untuk membuat makam yang nantinya akan mereka tempati sendiri. Mereka juga percaya bahwa makam harus dibuat seindah mungkin untuk menghormati rohnya.
Waruga merupakan makam yang terdiri dari dua batu. Batu pertama berbentuk peti dan batu kedua berbentuk menyerupai limas.
Biasanya, waruga akan dihiasi ornamen ukiran hewan, manusia, tanaman, ataupun geometri. Beberapa waruga juga memiliki ornamen berupa kisah hidup manusia.
4. Ngaben, Bali
Ngaben merupakan ritual kremasi yang dilakukan masyarakat adat Bali. Prosesinya sering dilakukan secara megah dan mewah, lengkap dengan iring-iringan dan hiasan.
Ngaben memiliki tiga tujuan utama, yaitu melepaskan roh dari dunia, mengembalikan unsur jasmani dari manusia, dan sebagai bentuk keikhlasan keluarga yang ditinggalkan.
5. Brobosan, Pulau Jawa
Siapa sangka, ternyata di tanah Jawa juga ada upacara pemakaman yang menarik yaitu brobosan.
Brobosan dilakukan dengan cara mengangkat keranda setinggi-tingginya kemudian keluarga yang ditinggalkan harus berjalan di bawahnya.
Baca juga:
- Gaya Umi Pipik Naik Jetski di Danau Toba Berbusana Syar’i-Pakai Cadar
- Mampu Pangkas Perjalanan Jadi 1,5 Jam, dari Medan ke Danau Toba Lewat Jalan Tol Baru Ini, Miliki Panjang 143,25 Km
- 5 Kali Isi Danau Toba Lenyap, Ilmuwan Teriak Tanda Kiamat
- Bali Disebut Tak Layak Dikunjungi Turis, Anggota DPR: Jadi Bahan Evaluasi
- Soroti Keindahan Alam Danau Toba di Aquabike Jetski World Championship 2024
Tradisi ini merupakan bentuk penghormatan kepada jenazah dan diharapkan tuahnya akan terwariskan kepada anggota keluarga yang melakukan brobosan.
sumber: kompas.com
Tinggalkan Balasan