Bandung merupakan kota tujuan wisata favorit di Jawa Barat, karena terkenal akan keindahan alam dan kelezatan kulinernya.
Terletak tak terlalu jauh dari Ibu Kota, Bandung selalu menawarkan petualangan baru.
Jika kamu berencana liburan ke Bandung dan ingin menikmati wisata kulinernya, cobalah datang ke kawasan Alun-alun Bandung.
Kawasan Aini bisa dibilang jadi pusat aktivitas masyarakatnya, terutama untuk berwisata.
Di sekitar Alun-alun Bandung ada beragam kuliner legendaris yang bisa dicoba.
1. Warung Kopi Purnama
Warung Kopi Purnama telah berdiri sejak tahun 1930-an. Terletak di Jalan Alkateri, No 22, bagi kamu yang mencari menu sarapan jadul, tempat kuliner legendaris ini bisa jadi pilihan.
Arsitekturnya sangat khas masih kental ala zaman Belanda. Dengan penggunaan furnitur serta hiasan dinding klasik, suasana di Warung Kopi Purnama bisa membuat kamu betah berlama-lama.
TONTON JUGA
Salah satu menu andalan di sini adalah roti srikaya-nya. Mereka membuat selai srikaya sendiri dengan resep yang sudah diturunkan dari generasi ke generasi.
Roti srikaya ini paling cocok dinikmati dengan segelas kopi hitam panas yang menggunakan bubuk kopi Aroma, pabrik kopi legendaris yang terletak tak jauh dari Warung Kopi Purnama.
Seporsi roti selai srikaya dihargai Rp 18.000 saja. Harga makanan lainnya pun cukup terjangkau. Mulai dari Rp 15.000 – Rp 45.000 saja. Warung Kopi Purnama buka setiap hari pukul 06.30 – 22.00 WIB.
Warung Kopi Purnama terletak tak jauh dari Alun-alun Bandung. Ruas jalannya agak sempit sehingga jika kamu membawa kendaraan lebih baik diparkir di sekitar area Alun-alun saja.
Untuk menuju ke sana, dari Alun-alun Bandung kamu bisa berjalan kaki ke arah Jalan Alkateri sekitar 10 menit.
2. Sate DJ
Bagi kamu penggemar sate, Sate DJ yang unik ini bisa jadi pilihan.
Warung sate yang merupakan singkatan dari Sate Di Jalan ini terletak di Jalan Jenderal Sudirman, tak jauh dari Alun-alun Bandung.
Kamu hanya perlu berjalan kaki sekitar 10 menit untuk mencapai warung ini.
Sate DJ jadi salah satu sate yang unik. Bukannya sate dengan bumbu kecap atau kacang yang akan kamu temukan, tapi sate berbumbu kering.
Ada dua pilihan rasa, yaitu asin pedas dan asin sedang. Bagi kamu yang sate taichan, maka rasanya akan mirip seperti itu tapi lebih gurih dan tidak ada rasa asam.
Sate dicelupkan lebih dahulu ke bumbu rahasia. Setelahnya, baru dibakar hingga kering. Rasa satenya sangat lembut dengan potongan yang tipis dan lembut.
Ada tiga pilihan daging, yaitu sate ayam, sate sapi, dan sate kambing. Jika kamu menginginkan bumbu kacang tambahan, di sini juga tersedia.
Untuk harganya sangat terjangkau. Setiap tusuk sate ayam dijual Rp 1.500 saja.
Sementara untuk sate sapi dan sate kambing, dijual Rp 1.700 per tusuknya. Sate DJ juga tidak membuka cabang di tempat lain. Warung ini buka setiap hari pukul 18.00 – 02.00 WIB.
3. Wedang Ronde Alkateri
Di musim hujan seperti ini, udara Bandung cenderung jadi sangat dingin. Minuman yang cocok untuk menghangatkan badan salah satunya adalah wedang ronde.
Wedang ronde adalah sajian yang dipengaruhi sajian China bernama tangyuan.
Ronde sendiri adalah bola-bola kenyal dengan isian pasta kacang manis dan disajikan dengan wedang, berupa cairan gula dan jahe. Wedang Ronde Alkateri telah berdiri sejak 1984.
Berlokasi di Jalan Alkateri No 01, Braga, Wedang Ronde Alkateri buka Senin – Sabtu pukul 18.00 – 22.00 WIB dan tak pernah sepi pembeli.
Bola-bola ronde di sini ada yang kecil dan besar. Bola yang kecil tak ada isiannya, sementara yang besar punya isian kacang manis dengan tekstur yang sedikit kasar memberikan sensasi yang berbeda.
Kuahnya juga istimewa, ada pilihan kuah gula putih dan gula merah. Gula merah lebih enak dan populer karena terdapat sensasi gurih ala gula merah yang berbeda.
Ada juga yang istimewa di Wedang Ronde Alkateri ini. Larutan jahenya dipisah dari larutan gula sehingga kamu bisa memilih ingin rasa jahe sekuat apa.
Setiap porsi wedang ronde ini dihargai Rp 20.000 dengan pilihan bola-bola ronde dengan gula merah atau putih yang bisa kamu kombinasikan sesuka hati.
Warung Wedang Ronde Alkateri ini agak kecil, sehingga disarankan kamu datang tak terlalu malam agar tetap kebagian tempat duduk.
Selain di Jalan Alkateri, warung wedang ronde ini juga punya beberapa cabang di sudut kota Bandung yakni di Jalan Cibadak dan area Paskal Foodcourt.
Namun yang paling nyaman dan khas era tempo dulu adalah pusatnya di Jalan Alkateri. Untuk mencapai tempat kuliner legendaris ini, kamu perlu berjalan kaki sekitar 10 menit saja dari Alun-alun Bandung.
4. Sumber Hidangan
Kamu bisa menemukan berbagai jenis penganan klasik dan jadul. Salah satu jagoannya adalah berbagai pilihan es krim.
Salah satu es krim favorit adalah es krim jenis noga. Es krim ini punya rasa manis yang tidak terlalu kuat, ditambah tekstur renyah dari noga yang memberikan sensasi berbeda.
Untuk es krim-nya dijual mulai dari harga Rp 11.500 – Rp Rp 32.000 per porsi.
Selain es krim-nya, ada juga pilihan roti dan kue kering. Namun kamu harus memperhatikan dengan benar karena nama menu di Sumber Hidangan banyak yang masih menggunakan bahasa Belanda.
Sehingga lebih baik jika kamu menanyakan dengan rinci pada petugas di sana mengenai detil menu yang kamu ingin coba.
Selain makanannya yang masih cukup jadul, arsitektur dari Sumber Hidangan juga masih dipertahankan seperti aslinya. Ruangan tua ala jaman Belanda dan furnitur dari besi yang sangat klasik.
Terletak di Jalan Braga No. 20-22, Sumber Hidangan buka setiap Senin – Sabtu pukul 09.00 – 15.30 WIB.
Mengingat Jalan Braga yang sempit dan cenderung macet, jika kamu membawa kendaraan lebih baik diparkir di area mall Braga City Walk dan berjalan kaki ke toko tersebut selama 5 menit.
Jika dari Alun-alun Bandung, maka kamu bisa berjalan kaki selama sekitar 12 menit.
5. Toko Roti Sidodadi
Terletak di Jalan Oto Iskandardinata, Toko Roti Sidodadi masih terlihat sederhana khas toko zaman dahulu.
Tokonya kecil, sering kali luput dari pandangan jika tak hapal. Apalagi letaknya di tengah-tengah deretan toko yang hampir semuanya masih bergaya lawas.
Telah berdiri sejak tahun 1950-an, Toko Roti Sidodadi punya banyak jenis roti jadul.
Salah satu yang biasanya diburu pembeli adalah roti horn yang berbentuk seperti kerucut dengan isian vla penuh.
Roti horn dengan isian vla cokelat rasanya tak terlalu manis. Jumlah isian vla-nya sangat banyak dan penuh. Selain itu, ada juga roti jagung.
Jagungnya manis dengan adonan roti yang tebal dan empuk. Adonan yang tebal dan empuk ini membuat perut terasa cukup kenyang dengan makan satu atau dua roti saja.
Harga roti di sini cukup murah, berkisar antara Rp 3.700 – Rp 4.800 untuk roti-roti kecil. Salah satu yang paling unik dari toko roti ini adalah bungkus rotinya yang bergaya sangat jadul.
Berwarna putih dari plastik tipis, dengan tulisan dan gambar berwarna merah menggambarkan wanita yang membawa roti tawar.
Toko Roti Sidodadi buka Senin – Sabtu mulai pukul 10.00 – 20.00 WIB dan tutup di pukul 15.00 untuk hari Minggu. Biasanya banyak pelanggan setia yang datang pagi-pagi ke toko ini agar dapat menikmati roti yang masih panas.
Untuk mencapai Toko Roti Sidodadi, kamu bisa berjalan kaki dari Alun-alun Bandung selama sekitar 10-15 menit.
Jika ingin lebih dekat, kamu bisa memarkir mobil di area King’s Shopping Center dan berjalan kaki dari sana sekitar 5-7 menit saja.
6. Rasa Bakery and Café
Satu kafe legendaris yang masih bertahan hingga kini adalah Rasa Bakery and Café. Terletak di Jalan Tamblong Dalam No.15, Braga, kafe ini menyediakan berbagai penganan jadul yang dipengaruhi budaya Eropa seperti bitterballen, poffertjes.
Namun yang paling legendaris adalah sajian es krim-nya. Telah berdiri sejak 1910-an, dahulu bernama Hazes. Lalu pada 1960-an berubah nama jadi Rasa Bakery and Café.
Salah satu varian es krim paling populer di sini adalah Coconut Royale yang terdiri dari es krim stroberi, cokelat, dan vanila yang disajikan bersama dengan koktail buah di mangkuk kelapa muda.
Jika ingin lebih kenyang, bisa memesan Belgian Waffle yang disajikan dengan dua sekop es krim yang ditaburi whipped cream dan cokelat meses.
Selain dessert berupa es krim yang legendaris, Rasa Bakery and Café juga memiliki berbagai menu makanan tradisional Indonesia yang tak kalah lezat. Untuk kisaran harga es krim-nya berkisar dari Rp 25.000 – Rp 40.000.
Nuansa jadul yang kental terasa dari penggunaan furnitur dan hiasan dinding yang sangat terasa jadulnya. Rasa Bakery and Café buka setiap hari pukul 08.00 – 21.30 WIB.
Untuk menuju Rasa Bakery and Cafe, kamu bisa berjalan kaki dari Braga City Walk selama kurang lebih 10 menit dan sekitar 15 menit dari Alun-alun Bandung.
7. Bakmi Parahyangan
Buat kamu pecinta bakmi khas Bandung, maka Bakmi Parahyangan bisa jadi salah satu pilihan. Bakmi yang telah berdiri sejak 1975 ini punya rasa mi ala Bandung yang khas. Biasanya mi yamin yang paling populer.
Mi yamin Bandung punya ciri khas penggunaan kecap cap anggur yang manisnya pas, dengan kuah beserta bakso dan pangsit yang dipisah. Mi di Bakmi Parahyangan pun begitu.
Ada bakmi yang kuahnya dicampur dan mi yamin yang kuahnya dipisah dengan campuran kecap.
Mi yamin di Bakmi Parahyangan punya keunikan tersendiri, diberikan suiran ayam tipis-tipis di atasnya.
Salah satu yang patut kamu coba adalah varian mi yamin dengan tambahan toping babat, bakso, dan pangsit. Baksonya empuk, babatnya kenyal dan gurih, serta pangsitnya lembut.
Selain mi, kamu juga bisa menggantinya dengan bihun. Selepas makan yamin, paling enak disegarkan dengan es teler atau es campur yang segar.
Harga di Bakmi Parahyangan juga cukup terjangkau. Mulai dari Rp 25.000 – Rp 45.000 per porsi tergantung dengan toping yang diinginkan.
Bakmi Parahyangan terletak di Jalan Dalem Kaum No.12, tak jauh dari Alun-alun Bandung.
Jalan Dalem Kaum sendiri hanya bisa diakses dengan berjalan kaki selama 5 menit, sehingga kamu bisa parkir di sekitar Alun-alun atau King’s Shopping Center.
Bakmi Parahyangan juga punya beberapa cabang seperti di Trans Studio Mall, Sukajadi, dan Rest Area KM 97. Bakmi Parahyangan Dalem Kaum buka setiap hari pukul 08.00 – 20.00 WIB.
sumber: tribuntravel.com
Tinggalkan Balasan