Saat sahur, menyeruput wedang untuk menghangatkan badan pasti terasa nikmat.
Berdasarkan KBBI, wedang merupakan minuman dari bahan gula dan bahan lainnya yang biasanya diseduh bersama air panas.
Di Indoensia sendiri terdapat sejumlah wedang khas yang berasal dari berbagai daerah.
Semua wedang tersebut sangat cocok diminum saat sahur, karena hangat dan berkhasiat untuk kesehatan badan sebelum berpuasa seharian.
Lalu, apa saja sih wedang khas berbagai daerah di Indonesia itu?
Baca juga:
- Gaya Umi Pipik Naik Jetski di Danau Toba Berbusana Syar’i-Pakai Cadar
- Mampu Pangkas Perjalanan Jadi 1,5 Jam, dari Medan ke Danau Toba Lewat Jalan Tol Baru Ini, Miliki Panjang 143,25 Km
- 5 Kali Isi Danau Toba Lenyap, Ilmuwan Teriak Tanda Kiamat
- Bali Disebut Tak Layak Dikunjungi Turis, Anggota DPR: Jadi Bahan Evaluasi
- Soroti Keindahan Alam Danau Toba di Aquabike Jetski World Championship 2024
Yuk, simak rangkuman TribunTravel berikut ini.
1. Bandrek
Bandrek merupakan jenis wedang khas dari tanah Pasundan, Provinsi Jawa Barat.
Bahan dasar dalam membuat bander terbilang sangat mudah dan sederhana yaitu hanya dari gula aren dan jahe.
Selain bahan tersebut, biasanya bandrek juga diberi tambahan rempah lain, seperti sirih, kayu manis, cengkeh, sereh yang telah digeprek, dan daun pandan.
Menariknya, satu gelas hangat bandrek biasanya disajikan dengan serutan daging kelapa muda.
2. Bajigur
Masih dari wilayah yang sama, di Jawa Barat juga ada sajian wedang khas lain yaitu Bajigur.
Bahan baku dalam membuat bajigur di antaranya ada gula merah, santan, sedikit jahe dan bubuk vanilli.
Minuman satu ini biasanya disajikan dalam keadaan hangat dan sangat cocok diminum saat sedang sahur.
3. Wedang Ronde
Wedang ronde termasuk minuman khas Yogyakarta yang pamornya sudah cukup populer.
Sesuai namanya, wedang ini berisi adonan ronde berbentuk bulat yang terbuat dari tepung ketan berisi kacang tumbuk.
Setelah itu, ronde biasanya disajikan bersama kolang-kaling serta kacang sangrai.
Barulah kemudian diguyur kuah gula berpaduan dengan jahe sehingga bisa menghangatkan tubuh saat sahur.
4. Bir Pletok
Meski memiliki nama bir, rupanya wedang khas Betawi ini justru tidak mengandung alkohol sama sekali loh.
Sama seperti wedang khas lainnya, bir pletok juga terbuat dari berbagai rempah yang ampuh untuk menghangatkan tubuh.
Rempah-rempah tersebut di antaranya ada jahe, biji pala, lada, kapulaga, sereh, kayu manis dan lain-lain.
Bir pletok selain memiliki rasa manis juga terdapat sensai sedikit pedas dan beraroma sangat kuat.
5. Wedang Uwuh
Selain wedang ronde, Jogja juga punya wedang uwuh yang cocok dihidangkan saat sahur.
Kata uwuh sendiri diambil dari bahasa Jawa yang artinya sampah.
Hal ini lantaran banyaknya rempah yang digunakan untuk membuat wedang uwuh sampai terlihat seperti kumpulan sampah.
Rempah-rempah tersebut di antaranya ada jahe, kayu secang, cengkeh, kayu manis, pala atau daun pala, akar serai dan kapulaga.
Perpaduan aneka rempah ini kemudian menciptakan rasa wedang uwuh yang sedikit pedas, manis, serta beraroma kuat.
6. Sarabba
Wedang khas daerah yang cocok dihidangkan saat sahur selanjutnya ada Sarabba dari Makassar, Sulawesi Selatan.
Bahan dasar membuat sarabba terdiri dari campuran jahe, gula aren, santan, serta lada bubuk hingga kuning telur.
Selain hangat, sarabba terkenal dengan khasiatnya yang katanya bisa untuk menambah stamina dan menyembuhkan masuk angin.
Jadi sangat cocok dimimun saat sahur karena menyehatkan tubuh sebelum berpuasa sehari penuh.
7. Air Guraka
Air guraka adalah sebutan wedang khas yang berasal dari Ternate, Maluku Utara.
Nama guraka sendiri diambil dari bahasa masyarakat setempat yang memliki arti jahe.
Jadi, sesuai namanya, air guraka terbuat dari jahe, gula merah dan daun pandan.
Air guraka kerap disajikan dalam keadaan hangat jadi sangat cocok diminum saat sahur tiba.
sumber: tribuntravel.com
Tinggalkan Balasan