Waktu dan Tempat untuk Melihat Bunga Tabebuya Mekar di Surabaya

15 Oct 2021 1 min read No comments Info Wisata

Tanaman tabebuya adalah tanaman yang bunganya mirip dengan bunga sakura di Jepang.

Bunga tersebut juga mekar dalam berbagai warna, di antaranya kuning, merah muda, dan putih.

Jika tertiup angin, kelopak bunga yang sudah mekar umumnya akan rontok, sehingga menampilkan panorama tersendiri.

 

Adapun salah satu kota untuk menyaksikan mekarnya bunga tabebuya adalah Kota Surabaya, Jawa Timur.

Berikut informasi mengenai waktu dan lokasi untuk mengabadikan momen mekarnya bunga tabebuya yang dirangkum Kompas.com dari berbagai sumber, Rabu (6/10/2021):

Bunga tabebuya mekar saat musim kemarau

Dilansir dari situs Pemerintah Kota Surabaya, bunga tabebuya biasanya mekar saat cuaca sedang panas.

Senada dengan situs tersebut, Ketua Program Master Ilmu Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Pascasarjana Institut Pertanian Bogor (IPB) Hadi Susilo Arifin menjelaskan, bunga tersebut biasanya mekar pada musim kemarau.

 

“Dia (tabebuya) berbunga di musim kemarau yang sedang terik-teriknya, Juli-Agustus atau September-Oktober,” jelasnya, dikutip dari Kompas.com, Rabu.

Ia juga menambahkan bahwa bunga tabebuya tidak berbunga saat musim hujan, yakni mulai bulan Desember hingga Januari.

Bunga tabebuya bermekaran di sejumlah jalan protokol di Kota Surabaya, Jawa Timur

Tempat untuk melihat bunga tabebuya

Tanaman tabebuya tumbuh di sepanjang jalan protokol di Surabaya. Bahkan, berdasarkan situs Pemerintah Kota Surabaya, hampir semua jalanan di kota tersebut telah ditanami bunga tabebuya.

“Hampir semua jalanan (di) Surabaya sudah ditanami bunga tabebuya karena setiap rayon di DKRTH (Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau) melakukan penanaman tabebuya. Jadi jumlahnya sudah sangat banyak se-Surabaya,” ujar Plt Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau Surabaya, Anna Fajriatin, Sabtu (15/5/2021).

 

Sebelumnya dilaporkan Kompas.com, Rabu, bahwa tanaman tabebuya dapat dijumpai di sepanjang Jalan Mayjen Sungkono, Jalan A Yani, dan Jalan Gunung Anyar Merr.

 

 

sumber: kompas.com

Author: Ido Delia

Tinggalkan Balasan