Bonan Dolok

10 Oct 2024 4 min read No comments Info Wisata
Featured image

Jika kamu menganggap Desa Silalahi merupakan salah satu kepingan surga yang berada di pinggiran Danau Toba, mungkin kamu harus datang ke desa Bonan Dolok untuk membuktikan ada kepingan surga lain yang tak kalah indahnya.

Desa Bonan Dolok secara administratif berada di Kecamatan Sianjur Mula-Mula, Kabupaten Samosir. Kondisi geografis yang berada di perbukitan dan lembah, membuat desa ini menjadi salah satu yang wajib masyarakat Sumatra Utara kunjungi untuk berwisata.

Ketika datang ke tempat ini, mata kamu akan dimanjakan dengan hamparan luas danau Toba yang indah, persawahan yang hijau, sampai gagah perbukitan yang menjulang. Namun sayangnya Desa Bonan Dolok potensi wisatanya tidak maksimal digali, padahal lokasi tersebut menyimpan subsektor pariwisata dengan kualitas jempolan.

Apa saja potensi wisata yang berada di Desa terpencil ini? Yuk, simak ulasan IDN Times!

1. Tawarkan suasana persawahan yang indah

Bonan Dolok, Desa Kecil di Samosir yang Simpan Banyak Potensi Wisata
Persawahan di Bonan Dolok (dok.Johnny Siahaan)

Saat sampai di Desa Bonan Dolok, luas area persawahan akan memanjakan mata para pendatang. Di wilayah ini, masyarakat setempat banyak yang bertani dan menanam padi.

“Sawah di sini sangat indah. Karena begitu pendatang tiba di Desa kami, mereka wajib melintasi jalan yang bersisian dengan persawahan,” jelas Boy Siboro, masyarakat asli Desa Bonan Dolok.

Dari Medan, para pendatang membutuhkan waktu 7 jam untuk sampai di Desa ini. Rutenya bisa ditempuh dari Medan – Sibolangit – Kabanjahe – Merek – Sianjur Mula-Mula – Bonan Dolok. Jauhnya waktu di perjalanan akan terbayar lunas ketika pendatang sampai di Desa yang mirip kepingan surga ini.

“Persawahan di sini dekat sekali dengan hamparan luas Danau Toba. Jadi saat melihat sawah, pengunjung juga langsung melihat Danau Toba dan perbukitan,” jelasnya.

 

2. Air Terjun Sitapigagan yang sakral

Bonan Dolok, Desa Kecil di Samosir yang Simpan Banyak Potensi Wisata
Air terjun Sitapigagan yang sakral, konon pendatang tak boleh pakai baju berwarna merah (dok.Difa Mulia)

Selain areal persawahan, di Desa Bonan Dolok juga menyimpan objek wisata berupa air terjun. Masyarakat setempat menamakannya dengan sebutan Air Terjun Sitapigagan. Masyarakat Bonan Dolok percaya jika air terjun ini masih menyimpan cerita mistik sehingga sampai sekarang dikeramatkan.

“Meskipun air terjun ini menyimpan nilai mistik, namun masyarakat luar boleh mengunjunginya. Bahkan sekarang air terjun ini aksesnya sudah bagus, pengunjung hanya jalan kaki saja sejauh 50-80 meter. Untuk sampai ke sini juga tak membutuhkan perlengkapan yang benar-benar savety,” kata Boy.

Masyarakat setempat memercayai bahwa siapapun yang datang ke air terjun ini wajib menjaga tata krama. Baik itu tidak berkata kotor, tidak membuang sampah sembarangan, tidak buang air sembarangan, hingga tak boleh memakai baju berwarna merah. Ini merupakan kepercayaan masyarakat adat setempat yang diwariskan secara turun-temurun.

“Air terjun ini selain ada yang datang untuk berwisata, kerap juga datang untuk melakukan ritual tertentu yang ditujukan oleh para leluhur. Kami percaya jika air terjun ini ada penunggunya. Mereka yang datang untuk melakukan ritual membawa beberapa lembar daun sirih dan jeruk nipis,” jelasnya.

Ritual tersebut dilakukan masyarakat adat setempat di sebuah bangunan. Bangunan ini lah yang menjadikan air terjun Sitapigagan unik sekaligus sakral.

“Bangunan yang merupakan tempat untuk melakukan ritual ini kami menyebutnya Joro-joro. Inilah yang membuat air terjun Sitapigagan sakral, namun bukan berarti tidak boleh dikunjungi. Sejauh ini bahkan terbuka untuk umum dan bebas biaya retribusi,” beber Boy.

 

3. Bukit Gu, Sembalunnya Sumatra Utara

Bonan Dolok, Desa Kecil di Samosir yang Simpan Banyak Potensi Wisata
Desa Bonan Dolok dilihat dari atas Bukit Gu (dok.Difa Mulia)

Layaknya kepingan surga, Bonan Dolok selalu indah jika dilihat dari segala sisi. Salah satunya melalui Bukit Gu. Bahkan, banyak wisatawan bilang jika Bukit Gu merupakan Semabalunnya Sumatra Utara

“Dari atas bukit ini seluruh Desa Bonan Dolok bisa dilihat. Termasuk persawahannya. Kalau persawahan sudah proses tanam dan tumbuh, itu paling bagus. Hijau semua,” ungkap Boy.

Akses menuju Bukit Gu juga tak begitu sulit, masih searah dengan air terjun Sitapigagan. Dari parkiran, pengunjung dapat mendaki Bukit Gu selama setengah jam saja. Jalan setapak yang berada di sana juga tak begitu terjal dan sulit.

“Tidak seperti air terjun Sitapigagan, Bukit Gu tak ada menyimpan cerita sakral. Kita hanya diminta jaga kelestarian dengan tak membuang sampah dan tak merusak alam,” jelasnya.

 

4. Hamparan Danau Toba yang luas

Bonan Dolok, Desa Kecil di Samosir yang Simpan Banyak Potensi Wisata
Pesisir Danau Toba di kawasan desa Bonan Dolok (dok.Difa Mulia)

Karena desa kecil ini berada di tepian Danau Toba, maka pengunjung dapat sepuasnya singgah di pinggiran Danau Toba. Tanpa retribusi!

“Siapa pun bisa ke tepian Danau Toba di Bonan Dolok. Sembari mancing dan mandi-mandi juga bisa,” kata Boy.

Bonan Dolok tak ada layanan penginapan seperti hotel, namun wisatawan boleh bernegosiasi dengan masyarakat setempat untuk tinggal sementara di rumah mereka. Masyarakat Desa ini ramah dan masih banyak rumah-rumah yang bercorak kedaerahan.

“Lanskap Danau Toba sangat indah di sini. Apalagi saat pagi atau sore hari,” tambah Boy.

5. Air Terjun Sibottar yang tersembunyi

Bonan Dolok, Desa Kecil di Samosir yang Simpan Banyak Potensi Wisata
Air terjun Sibottar yang bersisian dengan air terjun Sitapigagan (instagram.com/parsamosir_)

Berada pada perbukitan yang sama, Air Terjun Sitapigagan bersisian dengan air terjun Sibottar. Masyarakat Bonan Dolok percaya jika air terjun Sibottar tak kalah sakralnya.

“Akses ke air terjun Sibottar lebih sulit daripada ke air terjun Sitapigagan. Disarankan jika ke sini harus membawa masyarakat setempat sebagai pemandu,” jelas Boy.

Dirinya mengatakan sangking sakralnya air terjun ini, pemuda setempat pun jika datang ke sini harus ditemani dengan orang tua. Kepercayaan ini telah diyakini mereka sejak dahulu dan para pendatang juga diminta untuk menaatinya.

Sumber:  Idntimes.com

Author: 1toba

Share:

Tinggalkan Balasan