Pembangunan infrastruktur jalan tol di Sumatera Utara terus dikebut sebagai bagian dari upaya pemerintah meningkatkan konektivitas dan pemerataan pembangunan di wilayah ini.
Salah satu proyek yang menjadi sorotan utama adalah pembangunan ruas tol Pematang Siantar–Parapat.
Ruas ini merupakan bagian krusial dari jaringan tol strategis Kuala Tanjung–Tebing Tinggi–Parapat (KUTEPAT).
Dari adanya tol ini diyakini akan secara signifikan mempercepat konektivitas menuju salah satu destinasi wisata super prioritas nasional, yaitu Danau Toba dan Pulau Samosir, membuka akses yang lebih mudah bagi wisatawan dan masyarakat.
Saat ini, perjalanan dari Kota Medan ke Parapat masih memakan waktu sekitar 4 jam melalui jalur nasional yang ada.
Namun, jika tol Pematang Siantar–Parapat ini rampung dan beroperasi sepenuhnya, waktu tempuh diproyeksikan akan terpangkas signifikan, menjadi hanya sekitar 1,5 hingga 2 jam perjalanan, sebuah efisiensi waktu yang luar biasa.
Bukan Sekadar Jalan, Tol Pematang Siantar–Parapat Siap Jadi Salah Satu Terindah
Jalan tol Pematang Siantar–Parapat ini tidak hanya sekadar dibangun untuk mempercepat perjalanan semata.
Proyek ini digadang-gadang akan menjadi salah satu jalan tol terindah di Indonesia ketika selesai nanti.
Hal itu karena ruas tol sepanjang 39 kilometer ini akan melewati kawasan perbukitan indah di pinggiran Danau Toba, menawarkan pemandangan alam yang memukau sepanjang perjalanan.
Selain itu, tol ini juga akan dilengkapi dua terowongan panjang.
Keberadaan terowongan-terowongan ini tidak hanya berfungsi teknis sebagai jalur lintasan, tetapi juga menambah nilai estetika serta daya tarik wisata tersendiri bagi pengguna jalan, menjanjikan pengalaman berkendara yang unik.
Progres Terkini: Fokus pada Desain dan Persiapan Lahan
Ruas tol Pematang Siantar–Parapat sepanjang 39 kilometer ini akan dibangun dalam dua seksi utama untuk mempermudah pengerjaan.
Seksi I mencakup ruas Pematang Siantar–Saribudolok dengan panjang 22,3 km.
Sementara Seksi II meliputi ruas Saribudolok–Parapat sepanjang 16,7 km.
Kendati proses konstruksi fisik di lapangan belum dimulai, tahapan krusial lainnya masih terus berjalan intensif.
Tahapan desain dan asistensi teknis proyek ini masih terus dimatangkan.
Semua tahapan ini berjalan di bawah koordinasi ketat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dan Bina Marga, memastikan perencanaan dilakukan secara profesional dan detail.
Proyek ini termasuk dalam tahap keempat pembangunan berdasarkan Peraturan Presiden yang mengatur percepatan pembangunan infrastruktur.
Pemerintah menargetkan proyek ini akan tetap dilanjutkan diselesaikan meskipun tidak rampung di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, menunjukkan komitmen jangka panjang.
Saat ini, jaringan jalan tol KUTEPAT yang telah beroperasi baru sampai Kota Pematang Siantar.
Di jalur operasional menuju Pematang Siantar ini, terdapat dua gerbang tol yang akan dibangun atau telah direncanakan, yakni GT Sinaksak dan GT Simpang Dua, yang akan memfasilitasi akses ke Pematang Siantar.
Adapun kelanjutan proyek dari Pematang Siantar menuju Parapat masih dalam tahap persiapan lahan dan desain trase.
Kedua tahapan ini penting untuk memastikan kesiapan sebelum masuk ke fase konstruksi fisik.
Parapat: Gerbang Utama Danau Toba dan Pusat Aktivitas Wisata
Parapat sendiri memiliki posisi sangat strategis dalam konteks pariwisata Danau Toba.
Parapat merupakan kelurahan di Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun.
Lokasinya menjadikannya gerbang utama yang vital untuk memasuki kawasan Danau Toba.
Selain dikenal karena panorama alamnya yang menawan perbukitan dan danau, kawasan ini juga memiliki pelabuhan feri yang menjadi penghubung utama ke Pulau Samosir.
Keberadaan pelabuhan feri ini membuat Parapat menjadi pusat aktivitas wisata utama di wilayah Toba.
Dengan suhu udara yang sejuk berkisar antara 23–25 derajat Celcius sepanjang tahun, Parapat telah lama menjadi destinasi favorit bagi wisatawan lokal maupun mancanegara yang mencari kesejukan keindahan alam.
Dampak Positif dan Komitmen Pemerintah Menuju Penyelesaian
Akses jalan tol yang lebih cepat diharapkan mampu memberikan dampak positif yang besar bagi wilayah sekitar Danau Toba.
Target utamanya adalah meningkatkan jumlah kunjungan wisata secara signifikan.
Selain itu, akses tol yang lancar juga akan menunjang mobilitas logistik serta mendorong pertumbuhan ekonomi regional.
Pemerintah, melalui BUMN Hutama Karya, memastikan komitmen tinggi untuk menyelesaikan tahap perencanaan proyek ini detail dan tepat waktu.
Setelah desain final ditetapkan dan semua persiapan selesai, pembangunan akan dilanjutkan ke tahap pembebasan lahan dan konstruksi fisik di lapangan.
Pembangunan tol Pematang Siantar–Parapat ini menjadi harapan besar masyarakat Sumatera Utara.
Proyek ini diharapkan dapat mendorong kemajuan sektor pariwisata, memperkuat posisi Danau Toba sebagai kawasan strategis nasional yang utama.
sumber: https://www.netralnews.com/
Leave a Reply