Pemekaran wilayah kembali menjadi topik hangat di Sumatera Utara. Kali ini, Kabupaten Dairi resmi melepas tiga kecamatan untuk mendukung pembentukan daerah otonom baru (DOB).
Langkah ini diambil dengan tujuan pemerataan pembangunan dan peningkatan pelayanan publik di wilayah perbatasan. Namun, di tengah semangat pemekaran tersebut, muncul kabar lain yang cukup mengejutkan: Dairi ditetapkan sebagai daerah dengan Upah Minimum Kabupaten (UMK) 2025 terendah di Sumatera Utara.
Latar Belakang Pemekaran Wilayah Dairi
Wacana pemekaran wilayah di Dairi sudah lama bergulir. Letak geografis yang cukup luas serta keragaman potensi ekonomi di tiap kecamatan membuat banyak pihak mendorong pemekaran demi pelayanan yang lebih efektif. Tiga kecamatan yang dilepas oleh Dairi merupakan wilayah yang dinilai memiliki karakteristik berbeda dan membutuhkan perhatian lebih intensif dari pemerintah.
Tiga Kecamatan yang Dilepas Dairi
Dari sejumlah pembahasan, tiga kecamatan yang resmi dilepas Dairi adalah kecamatan dengan luas wilayah cukup besar dan jumlah penduduk signifikan. Mereka memiliki potensi pertanian, perkebunan, serta pariwisata yang dinilai mampu menopang perekonomian daerah baru.
Meskipun hingga kini nama resmi kabupaten hasil pemekaran belum diputuskan, keinginan masyarakat untuk berdiri sendiri semakin kuat. Hal ini dianggap bisa membuka peluang investasi, mempercepat pembangunan infrastruktur, dan meningkatkan identitas lokal masyarakat setempat.
Dairi Kini Pemegang UMK 2025 Terendah di Sumut
Ironisnya, setelah melepas tiga kecamatan, Dairi justru mencatat posisi sebagai kabupaten dengan UMK terendah di Sumatera Utara untuk tahun 2025. Keputusan ini diumumkan oleh pemerintah provinsi setelah melalui pembahasan Dewan Pengupahan Daerah dan mengacu pada regulasi nasional terkait penentuan upah minimum.
Besaran UMK Dairi 2025 berada di bawah rata-rata provinsi, bahkan lebih rendah dibandingkan kabupaten lain yang juga berbasis sektor pertanian. Hal ini mengejutkan banyak kalangan, terutama kalangan buruh dan pekerja yang khawatir kesejahteraannya akan semakin tertekan.
Mengapa UMK Dairi Paling Rendah?
Ada beberapa faktor yang menyebabkan UMK Dairi 2025 berada di titik terendah di Sumatera Utara.
Pertama, struktur perekonomian Dairi yang masih didominasi sektor pertanian tradisional dengan nilai tambah rendah. Industri padat karya atau manufaktur masih sangat terbatas, sehingga daya saing upah menjadi lemah.
Kedua, tingkat produktivitas pekerja yang relatif rendah jika dibandingkan dengan daerah industri seperti Medan atau Deli Serdang.
Ketiga, kapasitas fiskal daerah pasca pemekaran juga melemah. Dengan berkurangnya tiga kecamatan yang dilepas, otomatis basis ekonomi dan jumlah kontribusi pajak daerah berkurang.
Dampak Bagi Pekerja dan Masyarakat
Posisi sebagai daerah dengan UMK terendah tentu menimbulkan kekhawatiran di kalangan pekerja. Mereka merasa standar hidup akan semakin sulit dipenuhi dengan kenaikan harga kebutuhan pokok yang terus meningkat.
Namun, dari sisi pengusaha, UMK rendah bisa dianggap sebagai peluang untuk menarik investor baru. Dengan biaya tenaga kerja yang lebih murah, Dairi bisa menjadi lokasi alternatif bagi perusahaan yang ingin mengembangkan bisnis di luar kota besar.
Dari sudut pandang pemerintah daerah, tantangan utamanya adalah bagaimana mengimbangi UMK rendah dengan menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan kualitas SDM, serta memperluas akses pendidikan dan keterampilan. (Nayla)
sumber: MUSIANAPEDIA.PRMN
Leave a Reply