Profil
Laporan ini menyajikan analisis mendalam mengenai Andaliman Hall di Medan sebagai lokasi potensial untuk penyelenggaraan Pesta adat Batak. Temuan utama menunjukkan bahwa Andaliman Hall adalah pilihan yang sangat layak, namun dengan beberapa pertimbangan strategis yang krusial.
Kesimpulan utamanya adalah Andaliman Hall bukanlah sebuah aula tunggal, melainkan sebuah kompleks venue yang fleksibel. Fleksibilitas ini teridentifikasi dari adanya beberapa aula dengan kapasitas berbeda, yang menjadikannya kandidat kuat untuk memenuhi tuntutan multi-tahap dan kapasitas variabel yang lazim dalam sebuah Pesta adat Batak.
Analisis reputasi publik mengonfirmasi aset fisik yang kuat, terutama “lahan parkir yang luas” , sebuah faktor logistik kritis di Medan, serta “aula yang cantik”. Namun, analisis lebih dalam terhadap penawaran vendor mengungkap dua temuan penting:
- Model Bisnis B2B: Akses ke venue ini tampaknya sangat berorientasi pada vendor (Business-to-Business). Klien cenderung memesan melalui Wedding Organizer (WO) atau dekorator, yang bertindak sebagai penjaga gerbang.
- Branding Kultural vs. Realitas Layanan: Meskipun nama “Andaliman” secara cerdas membangkitkan warisan Batak , penawaran katering yang ditemukan dalam paket vendor cenderung menyajikan menu nasional (misalnya, “Daging Rendang”, “Ayam Semur Jawa”) , bukan hidangan adat spesifik seperti saksang atau arsik.
Oleh karena itu, tantangan utama bagi penyelenggara acara bukanlah pada kualitas fisik venue, melainkan pada navigasi ekosistem vendor B2B dan memastikan bahwa kebutuhan adat yang spesifik dapat diakomodasi, yang mungkin memerlukan biaya tambahan atau negosiasi khusus.
Identifikasi Venue dan Resonansi Kultural
A. Identitas Inti dan Lokasi
Identifikasi lokasi venue secara definitif sangat penting. Berdasarkan data, venue yang dimaksud adalah Andaliman Hall (terkadang disebut sebagai ‘Grand Andaliman’ oleh beberapa vendor).
Alamat pastinya adalah Jl. Abdullah Lubis No.79/101, Merdeka, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan, Sumatera Utara 20153, Indonesia. Lokasi ini berada di Medan, dan tidak terkait dengan properti lain seperti “Grand City Hall Medan” atau “Hotel GranDhika Setiabudi Medan” yang juga memiliki restoran bernama Andaliman.
Venue ini merupakan entitas yang dikenal di Medan, bahkan menjadi salah satu alternatif dalam penelitian akademis tentang pemilihan gedung pernikahan dan terdaftar di portal vendor pernikahan terkemuka. Jam operasional administratif untuk venue ini umumnya adalah Senin-Jumat pukul 08:00–16:00 WIB dan Sabtu pukul 08:00–12:00 WIB.
B. Julukan ‘Andaliman’: Sebuah Posisi Kultural yang Strategis
Pemilihan nama “Andaliman” untuk sebuah aula serbaguna di Medan merupakan sebuah tindakan branding kultural yang disengaja dan sangat efektif.
Data menegaskan bahwa aula ini “dinamai dari rempah Batak asli” yang disebut ‘Andaliman’. Rempah ini adalah komponen fundamental dan tak tergantikan dalam masakan tradisional Batak, terutama untuk hidangan khas seperti saksang dan arsik. Pihak venue secara eksplisit memasarkan tempat ini sebagai “pengaturan unik yang terinspirasi oleh budaya Batak”.
Tindakan branding ini secara instan menciptakan asosiasi yang kuat dengan warisan Batak, menjadikannya sebagai pertimbangan utama (default consideration) bagi keluarga yang merencanakan Pesta adat. Fakta bahwa kueri pengguna adalah “Andaliman Hall Pesta adat” merupakan bukti langsung dari keberhasilan strategi positioning ini.
Namun, branding yang kuat ini menciptakan ekspektasi yang tinggi. Sebuah pertanyaan kritis muncul: Apakah resonansi budaya ini hanya bersifat nominal (hanya nama) atau tertanam dalam infrastruktur dan layanan venue?
Sebagai contoh, sebuah dokumen penawaran paket pernikahan di Andaliman Hall merinci menu katering yang mencakup “Daging Rendang”, “Ayam Semur Jawa”, dan “Sop Kimlo”, yang merupakan menu nasional atau Jawa, bukan menu spesifik Batak. Disparitas ini adalah poin investigasi kritis bagi calon klien. Ini menunjukkan bahwa meskipun namanya Batak, layanan katering default mungkin tidak, dan klien harus secara proaktif meminta—dan kemungkinan membayar ekstra—untuk menu adat otentik berskala besar.
Lembar Fakta Venue – Andaliman Hall
| Kategori | Detail | |
| Nama Resmi | Andaliman Hall (Juga disebut ‘Grand Andaliman’ oleh vendor) | |
| Alamat | Jl. Abdullah Lubis No.79/101, Merdeka, Kec. Medan Baru, Kota Medan, Sumatera Utara 20153 | |
| Jam Operasi (Admin) | Senin–Jumat (08:00–16:00 WIB), Sabtu (08:00–12:00 WIB) | |
| Kontak (Via Vendor) | HAZA WEDDING (Dekorasi) – WA: 081392000760 | |
| Kontak (Via Vendor) | Manov Planner (WO) – Mobile: 082165789310 | |
| Kontak (Via Portal) | Vendo.ID – Email: cs@vendo.id | |
| Catatan | Tidak ada nomor kontak langsung ke manajemen Andaliman Hall yang teridentifikasi; kontak primer tampaknya melalui vendor pihak ketiga (WO/Dekorator). |
Analisis Kualitas Infrastruktural dan Pengalaman
A. Sintesis Reputasi Publik dan Ulasan
Persepsi publik terhadap Andaliman Hall sangat positif. Venue ini memiliki skor ulasan gabungan yang kuat sebesar 4.5 dari 5 bintang berdasarkan 546 ulasan.
Para pengulas secara konsisten memuji aset fisik utama venue, yang meliputi :
- “Vast parking lot” (Tempat parkir yang luas): Ini adalah keunggulan logistik yang signifikan.
- “Pretty halls” (Aula yang cantik): Menunjukkan kualitas estetika ruangan yang baik.
- “Large outdoor place/area” (Tempat luar ruangan yang besar): Menawarkan fleksibilitas acara.
- “Clean bathrooms” (Kamar mandi yang bersih): Indikator perawatan fasilitas yang baik.
- “New ambience” (Suasana baru): Menunjukkan bahwa venue terawat dan modern.
Venue ini dianggap sebagai “tempat yang serbaguna” (versatile venue), cocok untuk berbagai acara termasuk pernikahan, pertemuan, lokakarya, dan pesta.
Satu-satunya kekhawatiran negatif yang muncul dalam ulasan berkaitan dengan “kurangnya kepatuhan terhadap protokol keselamatan pandemi”. Meskipun data ini mungkin sudah usang, ini memberikan petunjuk bahwa selama acara berkapasitas besar dan bertekanan tinggi, kontrol operasional mungkin pernah longgar. Calon klien disarankan untuk menanyakan protokol manajemen kerumunan dan keamanan saat ini.
Penting untuk menggarisbawahi bahwa “tempat parkir yang luas” bukan sekadar fasilitas kenyamanan kecil; ini adalah pembeda logistik yang kritis. Untuk sebuah Pesta adat di Medan, yang seringkali melibatkan ratusan tamu undangan, rombongan hula-hula, dan potensi bus besar, fasilitas parkir yang memadai dapat mencegah kemacetan parah dan menjadi faktor penentu kelancaran acara.
B. Fasilitas Inti dan Amenitas (Perangkat Keras)
Andaliman Hall digambarkan memiliki “fasilitas modern”. Secara fisik, venue ini menawarkan kombinasi “area dalam ruangan yang besar” (large indoor) dan “area luar ruangan yang besar” (large outdoor areas).
Sebuah proposal vendor yang spesifik memberikan rincian teknis untuk salah satu aula (yang berkapasitas 150 orang), yang mencakup:
- Ruangan Full AC
- Ruang Rias Pengantin
- Musholla
- Toilet Pria dan Wanita
- Panggung (dengan ukuran 7×3m)
- Kapasitas Suara (2500watt)
- Kapasitas Listrik (1500watt)
Kapasitas listrik yang terdaftar (1500watt) dalam proposal sangat mengkhawatirkan dan hampir tidak mungkin memadai untuk sebuah acara pernikahan. Kapasitas 1500watt akan kesulitan untuk memberi daya secara bersamaan pada sistem suara 2500watt , pendingin ruangan (Full AC), dan pencahayaan dekoratif yang ekstensif.
Logikanya, angka 1500watt ini pasti merujuk pada daya tambahan, daya dasar untuk aula terkecil, atau alokasi daya per vendor, dan bukan kapasitas total untuk aula utama. Ini menyiratkan bahwa untuk Pesta adat skala besar—yang membutuhkan live band, pencahayaan panggung penuh, penghangat katering, dan lainnya—klien mutlak perlu menganggarkan biaya untuk genset (generator) eksternal. Ini adalah “biaya tersembunyi” yang signifikan dan tidak jelas yang harus diwaspadai.
Dekonstruksi Kapasitas dan Konfigurasi Spasial: Temuan Multi-Aula
Terdapat konflik data yang signifikan mengenai kapasitas Andaliman Hall, yang setelah dianalisis, justru mengungkap sifat asli venue tersebut.
- Data Konflik 1: Vendo.ID menyatakan kapasitas yang sangat fleksibel, mulai dari 100 tamu untuk acara intim hingga 2.000 tamu untuk pesta besar.
- Data Konflik 2: IDN Times menyebutkan kapasitas hingga 800 tamu.
- Data Konflik 3: Proposal Manov Planner merinci aula yang jauh lebih kecil: 300M2 dengan kapasitas 150 Orang.
Angka-angka ini bukanlah kontradiksi; angka-angka tersebut adalah titik data untuk ruang-ruang yang berbeda di dalam kompleks yang sama. Sintesisnya adalah Andaliman Hall bukanlah satu ruangan monolitik, melainkan sebuah venue multi-aula.
- Ruang 150 orang (300M2) adalah “ruang untuk acara yang lebih intim”.
- Aula 800 tamu kemungkinan adalah aula utama, yang oleh vendor disebut sebagai “Grand Andaliman Hall”.
- Angka 2.000 tamu kemungkinan besar adalah kapasitas total kompleks (misalnya, aula utama + aula kecil + area luar ruangan) untuk pesta besar dengan format standing party.
Fleksibilitas multi-aula ini adalah aset terpenting untuk Pesta adat. Prosesi pernikahan Batak bersifat multi-tahap.
- Klien dapat menyelenggarakan Martupol (tunangan resmi) atau resepsi Pemberkatan di aula 150 orang.
- Secara bersamaan, aula utama berkapasitas 800 orang dapat disiapkan untuk Ulaon Unjuk (resepsi adat utama).
- “Area luar ruangan yang besar” sangat cocok untuk prosesi penyambutan Manyalo-nyalo, area transit, atau sebagai panggung untuk ansambel gondang.
Konfigurasi ini memungkinkan pemisahan dan alur tamu yang diperlukan (hula-hula, boru, dongan tubu) sesuai dengan tuntutan adat.
Rekonsiliasi Kapasitas dan Konfigurasi Spasial (Berdasarkan Inferensi Data)
| Aula / Ruang (Inferensi) | Kapasitas Teridentifikasi | Ukuran / Fitur Teridentifikasi | Potensi Penggunaan (Pesta Adat) | |
| Aula Intim | 100–150 tamu | 300M2, AC, Panggung (7×3m) | Martupol, Akad Nikah, Resepsi Pemberkatan intim | |
| Aula Utama (“Grand Andaliman”) | ~800 tamu | “Aula yang cantik”, “Dekorasi yang memikat” | Resepsi Ulaon Unjuk (Pesta Adat Utama) | |
| Kompleks Penuh (Indoor + Outdoor) | Hingga 2.000 tamu (format standing) | “Area dalam dan luar ruangan yang besar” | Pesta adat skala besar dengan komponen outdoor |
Analisis Pemosisian Pasar dan Anggaran
A. Biaya Sewa Venue (Sewa Gedung)
Analisis biaya sewa venue (terpisah dari paket all-in) menunjukkan pemosisian harga yang kompetitif.
- Satu sumber menyebutkan harga fleksibel mulai dari Rp 7 juta hingga Rp 17 juta.
- Sumber lain menyebutkan kisaran Rp 10 juta hingga Rp 20 juta.
Perbedaan tipis antara kedua rentang harga ini (Rp 7-17jt vs Rp 10-20jt) semakin memperkuat teori multi-aula. Harga Rp 7 juta–10 juta kemungkinan adalah harga entry-level (untuk aula 150 orang di hari kerja), sedangkan harga Rp 17 juta–20 juta adalah harga premium (untuk aula utama 800 orang di akhir pekan). Harga jelas bergantung pada “hari dan paket yang dipilih”.
Secara keseluruhan, venue ini dikenal memiliki “harga yang kompetitif” dan “terjangkau”.
B. Dekonstruksi ‘Paket Pernikahan’ (Total Biaya)
Sebagian besar klien kemungkinan akan mengakses biaya melalui paket all-inclusive. Analisis dokumen “PENAWARAN ANDALIMAN” dari Manov Planner memberikan studi kasus yang sangat baik tentang model bisnis ini.
Proposal tersebut merinci paket 10 komponen untuk pernikahan pada 5 November 2024 di Andaliman Hall (aula 150 orang / 300M2), yang mencakup:
- Venue: Aula 150 orang.
- Dekorasi (Sakinah Decoration): Termasuk pelaminan (6×3m), photobooth, dll.
- MUA (Sadila Makeup):
- Henna (Henna By Maidina):
- Gown & Attire (Nikah Mudah Project):
- Foto & Video (Sukamoto Photography): Termasuk album dan video sinematik 1 menit.
- MC Akad dan Resepsi:
- Wedding Planner (Manov Planner): Termasuk 3 kru.
- Music Entertainment: 4-piece band (2 Vokal, 1 Keyboard, 1 Saxophone).
- Katering: 300 Pax (Menu: Nasi Putih, Daging Rendang/Lada Hitam, Ayam Semur Jawa/Rica-Rica, Sop Kimlo, dll.)
Analisis proposal ini mengungkap implikasi kritis:
- Model B2B: Proposal ini berasal dari Manov Planner, bukan dari Andaliman Hall. Ini sangat menyiratkan bahwa klien memesan venue melalui WO, yang kemudian menggabungkan semua layanan lainnya.
- Kapasitas vs. Katering: Paket ini untuk aula berkapasitas 150 orang tetapi mencakup katering 300 pax. Ini adalah praktik yang logis dan umum untuk acara format standing party di Indonesia, di mana terjadi pergantian tamu.
- Disparitas Katering: Seperti yang disebutkan di Bagian II.B, menu 300 pax yang ditawarkan adalah menu gaya “Nasi Padang” atau “Jawa”, bukan menu adat Batak. Ini memperkuat temuan bahwa branding “Andaliman” mungkin hanya sebatas nama.
Ekosistem Vendor: Menavigasi Jaringan ‘Andaliman’
Analisis menunjukkan bahwa Andaliman Hall berada di pusat ekosistem vendor yang sudah mapan.
- Portal: Vendo.ID dan Weddingku mendaftarkan venue ini.
- Dekorator:
- HAZA WEDDING sangat terkait dengan venue ini, menawarkan proyek “Dekor Wedding Grand Andaliman Medan” dan “Wedding Andaliman Hall”. Mereka berfokus pada dekorasi “terjangkau” dan “murah dan sangat mengesankan”. Mereka menyediakan kontak langsung (WA: 081392000760).
- @moomodecor disebutkan dalam ulasan sebagai vendor dekorasi “di bawah IDR 10jt”.
- Sakinah Decoration terdaftar dalam paket Manov Planner.
- Wedding Organizers (WO):
- Manov Planner menawarkan paket layanan lengkap.
- Vendor Lain: Paket Manov Planner juga menyebutkan Sadila Makeup, Henna By Maidina, Nikah Mudah Project, dan Sukamoto Photography.
Klien tidak hanya memesan sebuah aula; mereka memasuki ekosistem yang sudah ada sebelumnya. Kompetisi antara HAZA WEDDING dan @moomodecor pada titik harga “terjangkau” atau “di bawah 10 juta” menunjukkan bahwa venue ini adalah pilihan populer untuk acara berkapasitas besar namun tetap sadar anggaran.
Klien dihadapkan pada dua jalur strategis:
- Jalur Paket: Mengontrak WO seperti Manov Planner atau dekorator seperti HAZA WEDDING dan mendapatkan venue sebagai bagian dari kesepakatan bundling. Jalur ini lebih sederhana tetapi kurang fleksibel.
- Jalur ‘Sewa Gedung’: Menyewa venue saja (sesuai harga Rp 7jt-20jt) dan membawa masuk vendor à la carte mereka sendiri. Jalur ini lebih kompleks tetapi memungkinkan kontrol penuh, terutama atas komponen adat yang kritis (misalnya, membawa masuk katering par-adat Batak khusus).
Rekomendasi Strategis dan Putusan Akhir
1. Putusan Akhir
Andaliman Hall dinilai sebagai Venue Berpotensi Tinggi untuk penyelenggaraan Pesta adat Batak. Keunggulan utamanya terletak pada fleksibilitas spasial multi-aula, area parkir yang sangat luas (aset kritis di Medan), dan struktur harga yang kompetitif. Branding “Andaliman” yang cerdas telah secara efektif memposisikannya sebagai kandidat utama untuk acara semacam itu, meskipun branding ini kemungkinan besar bersifat superfisial dan tidak mencerminkan layanan default (seperti katering).
2. Daftar Periksa Kunjungan Teknis (Action Item)
Untuk memvalidasi temuan laporan ini dan mengungkap biaya tersembunyi, kunjungan teknis ke lokasi (site visit) adalah wajib. Klien harus mengajukan pertanyaan-pertanyaan spesifik berikut:
- Kepada Manajer Gedung (Bukan Vendor):
- “Apakah saya bisa menyewa aula utama (kapasitas 800) saja (sewa gedung murni), atau apakah saya harus menggunakan salah satu WO/Dekorator rekanan Anda?”
- “Berapa biaya charge (biaya tambahan) untuk membawa masuk katering dari luar? Kami memerlukan katering adat khusus untuk saksang dan arsik.”
- “Berapa kapasitas listrik aktual (Watt atau Amper) untuk aula utama? Di mana lokasi titik daya (colokan) untuk live band dan penempatan genset eksternal?” (Catatan: Jangan terima angka 1500watt sebagai jawaban untuk aula utama).
- “Bisakah ‘area luar ruangan yang besar’ digunakan untuk ansambel gondang atau aktivitas memasak di tempat? Apakah ada akses air?”
- Kepada Vendor (misalnya, HAZA/Manov Planner):
- “Apakah harga paket yang Anda tawarkan sudah termasuk biaya sewa gedung, atau apakah ‘sewa gedung’ adalah pos biaya terpisah?”
- “Menu katering dalam proposal Anda adalah menu nasional. Bisakah Anda memberikan penawaran harga untuk menu adat Batak penuh untuk 300, 500, dan 800 pax?”
3. Menavigasi Model Bisnis
Klien harus terlebih dahulu membuat keputusan strategis:
- Memilih Jalur Paket (All-in): Ini lebih sederhana dan mungkin lebih murah karena bundling. Hubungi vendor seperti HAZA WEDDING atau Manov Planner. Kelemahannya adalah kurangnya kontrol, terutama pada katering adat.
- Memilih Jalur ‘À la carte’ (Sewa Gedung Saja): Ini lebih kompleks tetapi memberikan kontrol penuh. Kunjungi venue selama jam administrasi dan mintalah untuk berbicara hanya dengan manajer gedung untuk mendapatkan harga “sewa gedung” murni. Ini adalah jalur yang disarankan jika keaslian adat (terutama katering dan musik gondang) adalah prioritas tertinggi.
Peta
Sorry, no records were found. Please adjust your cari criteria and try again.
Sorry, unable to load the Maps API.





