Ikan di Sungai Batanghari, Jambi, sedang terancam. Ada 12 spesies ikan di sungai tersebut masuk dalam kondisi mengkhawatirkan.
Peneliti Biologi Universitas Jambi (Unja), Tedjo Sukmono, menyampaikan tiga spesies di antaranya masuk status terancam punah (endangered), yakni arwana silver, putak, dan belida.
Tiga ikan lainnya masuk status hampir terancam (near threatened), yakni parang bengkok, lais kacadan, dan sepat mutiara.
Sedangkan, kerapu rawa, tilan, flying fox, botia dalam risiko rendah (least concern). Terakhir, Radiangus dan Gurami coklat sudah sulit ditemukan, sehingga masuk status belum dievaluasi (not evaluate).
“Kelangkaan ini, pertama mungkin karena nilai ekonomis tinggi, sehingga marak diburu. Kedua juga karena habitatnya sedang terancam,” katanya, Kamis (29/4).
Sungai yang memiliki panjang sekitar 800 kilometer itu, kata Tedjo, merupakan habitat bagi ragam ikan air tawar. Hasil penelitian menunjukkan ada sekitar 320 spesies ikan hidup di sungai tersebut.
Namun, kelangsungan habitat itu kian mengkhawatirkan. Aktivitas penambangan membuat sungai tercemar atau memiliki kandungan berbahaya bagi ikan.
“Lalu, keberadaan hutan juga mulai berkurang. Sungai Batanghari cenderung lebar, karena abrasi dan sedimen masuk,” lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jambi, Temwisman, menyampaikan memang kondisi air di Sungai Batanghari semakin buruk. Tidak heran, populasi ikan jadi menurun.
“Itu pasti. Dampaknya juga bagi manusia yang menggunakan untuk konsumsi. Tidak seperti danau di Kerinci, Sungai Batanghari bermasalah,” pungkasnya.
sumber: kumparan
Tinggalkan Balasan