Bobby Nasution Angkat Bicara soal Bentrok TPL dengan Masyarakat Adat Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “Bobby Nasution Angkat Bicara soal Bentrok TPL dengan Masyarakat Adat”, Klik untuk baca: https://medan.kompas.com/read/2025/09/30/213442478/bobby-nasution-angkat-bicara-soal-bentrok-tpl-dengan-masyarakat-adat. Kompascom+ baca berita tanpa iklan: https://kmp.im/plus6 Download aplikasi: https://kmp.im/app6

2 Oct 2025 1 min read No comments Berita dan Acara
Spread the love

Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution menanggapi bentrok antara pekerja PT Toba Pulp Lestari (TPL) dengan Masyarakat Adat Sihaporas di Buttu Pengaturan, Kecamatan Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun, Senin (22/9/2025).

“Nah ini, kita ingin yang pasti kedua belah pihak ada perdamaian masalah bentroknya,” kata Bobby kepada wartawan usai mengikuti rapat paripurna di DPRD Sumut, Senin (29/9/2025).

Namun, Bobby tidak hanya menyoroti bentrok dan keluhan masyarakat. Ia juga menyampaikan sulitnya mendapatkan izin menggunakan pembangunan jalan dari perusahaan tersebut.

“Ini yang mengeluh bukan hanya masyarakat saja kami juga izin menggunakan pembangunan jalan, emang TPL agak sulit. Kita kemarin agak tertunda juga pembangunan jalan,” sambung Bobby.

Saat ini, Pemprov Sumut masih menunggu tanggapan dari kementerian. PT Toba Pulp Lestari Tutup Akses Jalan Usai Bentrokan, Masyarakat Adat Tak Bisa ke Ladang Artikel Kompas.id Sebelumnya, Hengky Manalu, PW Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Tano, menyebut bentrokan terjadi karena perusahaan hendak melakukan tanam paksa di tanah adat Sihaporas.

“Pemicunya perusahaan mau melakukan tanam paksa di tanah Adat Sihaporas. Warga melarang dan mencoba negosiasi, tetapi langsung diserang para pekerja PT TPL,” kata Hengky via telepon. AMAN Tano Batak mencatat sedikitnya 33 orang mengalami luka, terdiri dari 15 pria dan 18 perempuan.

Dari total korban itu, 10 orang mengalami luka di bagian kepala, mulut, serta luka lebam di kepala dan badan. Selain korban luka, AMAN juga menerima laporan adanya kerusakan rumah, gubuk, sepeda motor, dan mobil pick-up yang dibakar.

Corporate Communication Head PT TPL, Salomo Sitohang, dalam rilis tertulis menyampaikan bahwa awalnya pihaknya hendak melakukan aktivitas operasional di area konsesi. Menurutnya, saat pekerja menuju lokasi pemanenan dan penanaman eukaliptus, sekelompok orang menghadang dan melakukan pelemparan batu serta memblokir jalan dengan kayu gelondongan.

Akibat konflik, sedikitnya enam pekerja TPL mengalami luka-luka dan dua unit mobil operasional dibakar. “Seluruh korban luka telah dibawa ke RSUD Parapat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Perusahaan juga telah melaporkan peristiwa ini kepada pihak berwenang,” kata Salomo. Ia menambahkan, PT TPL menjalankan kegiatan penanaman, perawatan, dan pemanenan di areal konsesi sesuai Rencana Kerja Umum (RKU) dan Rencana Kerja Tahunan (RKT).

Untuk mencukupi kebutuhan bahan baku tahun 2025, TPL berfokus pada wilayah konsesi Sektor Aek Nauli yang mencakup Desa Sihaporas, Kecamatan Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun.

“TPL juga berkomitmen untuk selalu mengedepankan dialog terbuka dan solusi damai dalam menghadapi setiap tantangan sosial, dengan mengutamakan kepentingan bersama serta menghindari tindakan yang merugikan pihak mana pun,” kata Salomo.

Sumber: Kompas.com

Author: Admin Onetoba

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *