Geopark Belitung Diakui UNESCO, 17 Objek Wisata Ini Jadi Geosite Dunia

24 Apr 2021 1 min read No comments News

Keunikan dan kekayaaan alam Pulau Belitung, Kepulauan Bangka Belitung diakui oleh dunia. United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) telah menyatakan 17 objek wisata di Geopark Belitung sebagai geopark dunia.

“Hasil sidang council UNESCO Global Geopark menyatakan 17 Geosite dalam Geopark Belitung, dinyatakan lulus sebagai the new member of UGG,” kata Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan, Senin, 19 April 2021.

Sebanyak 17 objek wisata itu adalah Juru Sebrang, Terong Tourism Village, Kuale Granite Mangrove Forest, Peramun Hill Granite Forest, Tanjung Kelayang Trias Granite, Batu Bedil Trias Granite Rock, Nam Salu Open Pit dan Lumut Hill.

Selanjutnya Batu Pulas Granite Rock, Cendil Heat Forest, Tebat Rasau Cenozoic Swamp, Burung Mandi Cretacious Granidiorite, Siantu Pillow Lava, Tajam Mountain, Baginda Rocks, Punai Beach dan Garumedang Tektite.

“Kini dunia mengakui 17 objek wisata ini memiliki keunikan dilihat dari aspek geologis, biologis, dan budaya, sehingga dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke negeri laskar pelangi ini,” kata Erzaldi.

Secara geologi, menurut Erzaldi, Pulau Belitong sangat unik karena menjadi ekosistem bagi beragam flora dan fauna yang diantaranya hanya ditemukan di sana. Pulau itu pun mengandung nilai sejarah tentang peradaban sosial dan ekonomi masyarakat.

Erzaldi menjelaskan ada empat potensi warisan geologi bernilai tinggi, yaitu Geomorfologi batuan granit di perairan Pulau Belitong, peninggalan Gunung Api Purba bawah laut Lava Bantal Siantu, Penemuan mineral timah terbesar di Asia Tenggara pada Formasi Kelapa Kampit, dan Batu Meteorit (Tektit/Satam) yang tersebar pada zona kuarter alluvial.

Setelah penetapan Geopark Belitung itu, Erzaldi berharap masyarakat setempat bisa bersiap dan memanfaatkannya sebagai potensi untuk pengembangan wisata dan ekonomi kreatif. “Karena setelah ketetapan ini pasti akan mendapat banyak kunjungan wisata,” ujarnya.

sumber: tempo.co

Author: Ido Nababan

Tinggalkan Balasan