Sebagai upaya untuk meningkatkan jumlah wisatawan ke Geopark Ciletuh, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menggelar sejumlah kegiatan.
Exhibition Ciletuh Geopark Run menjadi kegiatan pre-event yang digelar pada Sabtu, 21 November kemarin. Kelanjutannya adalah Geopark Run Series yang akan dilaksanakan Juli tahun depan.
Agenda eksibisi Sabtu lalu diikuti 9 pelari ultra (ultra runner) dan komunitas pelari Sukabumi yang bergabung berlari sepanjang 50 kilometer. Rute yang mereka lalui antara lain Simpang Loji-Puncak Dini-Puncak Darma-dan Curug Cimarinjung.
Selanjutnya akan ada kompetisi berselancar bertajuk Surf Fest Pro yang berlokasi di Pantai Cimaja Palabuhanratu. Ada 64 peselancar dari dalam dan luar negeri yang direncanakan berpartisipasi.
“Acara ini digelar untuk mempromosikan Cimaja sebagai destinasi wisata selancar pilihan untuk peselancar pemula hingga profesional, sekaligus destinasi yang cocok untuk penyelenggaraan lomba selancar tingkat nasional maupun internasional,” ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Dedi Taufik.
Kegiatan itu diharapkan bisa menciptakan efek domino dalam perkembangan destinasi wisata dan ekonomi masyarakat sekitar, termasuk mengenalkan olahraga selancar secara profesional. “Dan tentu dalam acara kami menyesuaikan dengan kondisi pandemi. Semua protokol kesehatan akan menjadi fokus dan akan dijalankan dengan maksimal,” kata Dedi.
Penyelenggaraan sejumlah event itu, menurut Dedi, bertujuan juga untuk mempertahankan status UNESCO Global Geopark (UGGp) untuk Geopark Ciletuh-Palabuhanratu. Salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah penyelenggaraan kegiatan untuk meningkatkan kunjungan di Geopark Ciletuh-Palabuhanratu.
“Ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi oleh pihak pengelola untuk mempertahankan status tersebut. Dan kami siap mempertahankan status dari UNESCO untuk Geopark Ciletuh,” kata Dedi.
Ia mengatakan Ciletuh-Palabuhanratu sudah menyandang UGGp hampir lima tahun. Berdasarkan aturan, pada 2021 UNESCO akan melakukan asesmen revalidasi terhadap Geopark Ciletuh. “Jadi revalidasi ini memang rutin. Lalu tujuannya untuk menilai kelayakan Ciletuh-Palabuhanratu tetap menyandang status sebagai UGGp,” kata Dedi.
sumber: tempo.co
Tinggalkan Balasan