Kabupaten Aceh Singkil, memiliki objek wisata komplit.
Mulai wisata bahari, danau, air terjun, sejarah, religi, budaya dan rawa.
Ketika memutuskan berlibur ke Aceh Singkil, sebaiknya agendakan mengunjungi semua objek wisata tersebut.
Jika tidak bisa dikunjungi semua, setidaknya objek wisata ini sangat direkomendasikan untuk dikunjungi:
1. Pulau Panjang
Objek wisata Pulau Panjang berada di Desa Pulau Baguk, Kecamatan Pulau Banyak.
Di pulau itu, wisatawan dimanjakan hamparan pasir putih, air laut biru tosca dan lokasi yang cocok untuk snorkeling.
Pulau Panjang juga menyajikan arunika dipagi hari dan sunset menjelang senja dengan sempurna.
Direkomendasikan lantaran jaraknya hanya 15 menit dari Pulau Balai, ibu kota Kecamatan Pulau Banyak.
Sehingga bisa dikunjungi dalam kondisi cuaca sedang buruk sekalipun.
2. Makam Kilangan
Makam ini berlokasi di pinggir sungai Singkil tempat bersatunya tiga sungai besar yaitu sungai Alas, Lae Soraya dan sungai Lae Cinendang.
Tepatnya lokasi wisata religi itu di Desa Kilangan, Kecamatan Singkil.
Sepanjang tahun makam tersebut dikunjungi ribuan peziarah dari Sumatera Barat dan warga lain dari seluruh Indonesia yang merupakan murid dari Syekh Burhanuddin Ulakan.
Syekh Ulakan diketahui merupakan murid dari Syekh Abdurrauf Asingkil Mufti Kerajaan Aceh.
Peziarah meyakini di situlah jasad penerjemah Al Qur’an Pertama dalam bahasa Melayu yaitu, Syekh Abdurrauf As Singkili dikuburkan.
Rombongan peziarah biasanya menginap di kompleks pemakaman tersebut untuk berdoa.
3. Lae Treup
Kabupaten Aceh Singkil mendapat anugerah alam berupa hutan rawa tempat flora dan fauna langka dunia berada.
Seperti orangutan Sumatera, beruang, pohon akuatik ,serta bunga vanda hookeriana yang mekar sepanjang masa.
Lokasi paling hits di hutan rawa adalah Lae Treup.
Lokasinya bisa dijangkau dari Desa Rantau Gedang dan Teluk Rumbia, Kecamatan Singkil, dengan naik perahu kecil yang disewakan warga.
Masuk Lae Treup, seolah berada di dunia berbeda.
Sepanjang perjalanan hanya hamparan air yang terkepung aneka tumbuhan.
Perjalanan letih langsung terobati kerumunan ikan berukuran mini menggigit kaki yang dijulurkan ke air.
Belum lagi orangutan liar yang bisa dilihat dari jarak kurang lima puluh meter.
Ikan lele segar bisanya menjadi santapan istimewa yang bisa dibeli dari para pencari lele di kawasan Lae Treup.
4. Kerajinan sulam kasab manik-manik
Berkunjung ke Aceh Singkil, jangan lupa singgah ke Kecamatan Kuala Baru, tempat pengrajin sulam kasab manik-manik.
Di Kuala Baru, wisatawan bisa membeli cindera mata dari sulam kasab manik-manik untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh.
Dari Desa Kilangan ke Kuala Baru, bisa ditempuh menggunakan perahu melalui jalur sungai.
Perjalan selama 40 menit terasa mengasyikkan, sebab bisa melihat atraksi bangau putih dan buaya sedang berjemur.
Pengunjung juga bisa meminta bantuan jasa pemandu wisata dari SMK Kuala Baru, jurusan pariwisata.
Di perjalanan pemandu akan menejelaskan lokasi yang dilalui.
5. Singkil Lama
Singkil Lama merupakan kota yang hilang akibat penomena alam sekitar abad ke-18.
Lokasinya berada di sebelah barat Singkil Baru, yaitu Singkil saat ini.
Perjalanan ke Singkil Lama, menggunakan perahu dengan menelusuri sungai dari Kilangan atau Desa Pasar.
Di Singkil Lama, pengunjung bisa melihat sisa kejayaan masa lalu, berupa pecahan keramik, bata merah bekas rumah serta bekas pemukiman.
Sebaiknya berkunjung ke Singkil Lama, ditemani pemandu sehingga bisa mengetahui sejarahnya dengan lengkap.
6. Air Terjun Lae Petal
Objek wisata lain di Aceh Singkil, yang tak boleh kelewatan adalah air terjun Lae Petal.
Kabupaten itu, tak hanya memiliki wisata bahari, rawa, sejarah, religi dan budaya, tapi ada air terjun.
Air terjun Lae Petal berlokasi di Kecamatan Suro.
Sekitar 500 meter dari pinggir jalan Provinsi Singkil-Subulussalam.
Kondisinya masih sangat alami dan airnya segar.
Untuk menjangkaunya bisa dilakukan dengan berjalan kaki dari jembatan Handel dengan melalui pinggir sungai.
7. Danau Bungara
Objek wisata Danau Bungara, di Kecamatan Kota Baharu, sedang hits.
Lantaran pengelolanya getol promosikan.
Di sana pengunjung bisa menikmati hamparan air danau dengan naik perahu gandeng sambil menikmati ikan nilai yang dibudidayakan.
Jangan lupa sebelum ke Danau Bungara, pesan lompong sagu kuliner para raja Singkil.
Sehingga keliling naik Pelempoh Leja yaitu perahu gandeng terasa sempurna sambil menikmati lompong sagu plus secangkir kopi hangat.(*)
Tinggalkan Balasan