Sukarelawan pendukung Ganjar Pranowo yang tergabung dalam Mak Ganjar Lampung mengadakan kegiatan pembagian 100 bibit kakao pada Kamis (13/4/2023).
Aksi sosial itu dilakukan di Desa Tanjung Rahayu, Kelurahan Tanjung Agung, Kecamatan Way Lima, Kabupaten Pesawaran, Lampung.
Koordinator Wilayah (Korwil) Mak Ganjar Lampung, Noor Nadhia Chrismaryantie mengatakan giat ini merupakan kolaborasi dengan kelompok tani (poktan) setempat.
“Kebetulan kakao ini adalah salah satu dari tanaman sebagai support system untuk kesejahteraan rakyat. Jadi bisa support untuk perekonomian,” ujar Nadhia.
Nadhia berharap tanaman yang dibagikan kepada warga bisa dimanfaatkan untuk memperindah pekarangan rumah.
Selain itu, juga bisa membantu mak-mak Tanjung Rahayu mendukung perekonomian keluarga dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam (SDA) yang ada.
“Selain bisa menghias rumah juga bisa jadi salah satu upaya istri support kesejahteraan keluarga artinya menghasilkan cuan. Ini salah satu upaya kami menyadarkan masyarakat bahwa punya potensi lebih,” jelas dia.
Nadhia juga ingin mengajak warga untuk lebih mengembangkan potensi diri maupun potensi alam yang bisa dukung perekonomian.
“Ingin memperkenalkan masyarakat untuk mengenali potensi diri, potensi alam, tidak lagi masyarakat Indonesia mengeluh dan galau.”
“Lebih baik upayakan diri sendiri mandiri. Jika ada support dari pemerintah, itu jadi nilai tambah,” lanjut dia.
Sementara Ketua Kelompok Tani Tanjung Rahayu, Kustini mengungkapkan kakao merupakan tanaman yang menjadi ikon di Lampung.
Dia pun sangat bersemangat saat menyampaikan kepada warga mengenai manfaat dan tata cara budidaya kakao.
“Karena di Pesawaran ini adalah ikonnya kakao. Dengan tanam pulang dan bibit yang dibawa pulang bisa bermanfaat untuk kelompok taninya, ibu-ibunya itu bisa menambah pendapatan,” kata Kustini.
Kustini mengaku senang dengan kehadiran para sukarelawan.
Dia pun berharap giat ini akan terus berkelanjutan agar manfaatnya selalu dapat dirasakan oleh warga.
“Alhamdulillah sekali, mudah-mudahan bermanfaat untuk masyarakat khususnya Pesawaran. Harapannya tetap berkelanjutan dan pendampingan itu tetap harus ada kelompok taninya,” ucap Kustini.
(Wartakotalive.com)
Tinggalkan Balasan