Kampung Colol, Desa Colol, Kecamatan Pocoranaka Timur, Kabupaten Manggarai Timur berbenah diri terkait branding Kopi Colol.
Kopi Colol merupakan salah satu daya tarik wisata plus mata pencaharian yang dimiliki kampung tersebut.
Ada tiga jenis kopi yang terdapat di perkampungan Colol, yakni Kopi Arabika, Kopi Juria dan Yellow Kopi. Sayangnya, kopi asal Colol hanya dikenal di kalangan sendiri.
Selain itu, kopi Colol juga belum menjadi ikon khusus bagi Kabupaten Manggarai Timur, padahal memiliki potensi besar.
Baca juga:
- Gaya Umi Pipik Naik Jetski di Danau Toba Berbusana Syar’i-Pakai Cadar
- Mampu Pangkas Perjalanan Jadi 1,5 Jam, dari Medan ke Danau Toba Lewat Jalan Tol Baru Ini, Miliki Panjang 143,25 Km
- 5 Kali Isi Danau Toba Lenyap, Ilmuwan Teriak Tanda Kiamat
- Bali Disebut Tak Layak Dikunjungi Turis, Anggota DPR: Jadi Bahan Evaluasi
- Soroti Keindahan Alam Danau Toba di Aquabike Jetski World Championship 2024
Kepala Desa Colol Falens Tombor mengungkapkan, dalam satu tahun, misalnya, produksi kopi Colol minimal 500 ton. Jumlah tersebut dinilai besar dan berpotensi mengangkat nama Colol sebagai penghasil kopi.
Namun, karena kurangnya branding, maka kopi yang dijual dari Colol tidak memakai nama desa tersebut, sehingga kampung tersebut justru tidak dikenal khalayak.
Oleh karena itu, Tombor mengungkapkan, ia membuat branding baru, yakni Lumbung Kopi Colol.
Branding ini juga tidak lepas dari fakta bahwa Colol merupakan salah satu pusat penghasil kopi di NTT dan memiliki rasa kopi yang apik.
“Saya hanya berupaya nama Colol selalu muncul karena nilai rasa kopinya yang sangat berbeda dengan daerah lain di NTT dan Indonesia,” kata Tombor kepada Kompas.com.
“Makanya sekarang saya mau berupaya untuk proses kopi Colol sampai dalam bentuk kemasan untuk bisa dinikmati oleh semua pencinta kopi di nusantara dan internasional,” lanjutnya.
Selain itu, pihaknya juga tengah berupaya membangun kedai kopi di pusat Kampung Colol yang akan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDES).
Harapannya, kedai kopi tersebut bisa menarik wisatawan ke Kampung Colol yang juga jadi tempat wisata saat musim panen kopi.
sumber: kompas.como
Tinggalkan Balasan