Pulau Bintan di Provinsi Kepulauan Riau menjadi salah satu destinasi wisata yang jadi favorit wisatawan asing. Pemerintah Kabupaten Bintan dan pegiat pariwisata kawasan Lagoi Bintan menyatakan siap menerima kunjungan wisatawan asing pada akhir 2020.
Persiapan dimulai dari proses penerbangan hingga membuat simulasi sejak wisatawan mancanegara berangkat dari negara masing-masing, aktivitas selama berlibur, dan kembali lagi ke negaranya.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bintan, Wan Rudi mengatakan, sertifikasi pertama Indonesia Care atau IDoCare dari pemerintah untuk kawasan Lagoi Bintan, mejadi pertanda kalau tempat ini telah memenuhi syarat dan melaksanakan protokol kesehatan Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability atau CHSE. “Ini menunjukkan kami sudah siap menerima wisawatan asing,” kata Wan Rudi kepada Tempo, Selasa, 29 September 2020.
Pengelola kawasan wisata yang mendapatkan sertifikasi Indonesia Care atau IDoCare itu, menurut Wan Rudi, artinya telah memenuhi dan menerapkan protokol kesehatan berstandar dunia dari World Health Organization atau WHO, bukan hanya standar domestik. “Penerapan protokol kesehatan ini menjadi tumpuan kita,” ujar Wan Rudi.
Mengenai kedatangan wisatawan asing, Rudi mengatakan tidak bisa menunggu negara lain membuka pintu keluar. Menurut dia, pemerintah Indonesia harus lebih dulu membuka pintu masuk bagi mereka. “Bagaimana mereka mau masuk kalau kita masih menutup pintu? Kawan-kawan di sektor pariwisata juga meminta pihak imigrasi membuka kembali kedatangan wisatawan asing,” kata dia.
© Disediakan oleh Tempo.coAnak-anak bermain di Pantai Lagoi Bay Bintan, Kepulauan Riau pada Selasa, 29 September 2020. TEMPO | Yogi Eka Sahputra
Wan Rudi mencontohkan, meski pemerintah Singapura belum mengizinkan warga negaranya datang ke Indonesia, pemerintah daerah dan pegiat pariwisata sudah menyiapkan paket perjalanan dengan penerbangan pribadi atau carter flight. Menurut Wan Rudi, paket perjalanan ini pernah dilakukan di Bintan pada 2018 dan 2019.
Wisatawan dari Singapura misalkan, Wan Rudi melanjutkan, bisa masuk ke Indonesia dengan menggunakan pesawat carteran kemudian langsung mendarat di Bandara Internasional Hang Nadim, Batam, atau ke Bandara Tanjungpinang. “Dari bandara, kami membawa wisatawan mancanegara tersebut langsung ke kawasan Lagoi BIntan dengan menggunakan kapal cepat atau speedboat,” katanya.
Setelah itu wisawatan tersebut akan menjalani pemeriksaan kesehatan. Di kawasan wisata Lagoi Bintan tersedia alat cuci tangan otomatis dan pintu otomatis pengecekan suhu tubuh. Saat ini juga sedang dibuat labotorium untuk rapid test dan swab test yang dapat memberikan hasil kurang dari 30 menit.
Paket wisata premium ini bisa diterapkan dalam periode tertentu, misalkan satu minggu. Setelah itu, kata Wan Rudi, wisatawan tadi kembali ke negaranya dengan metode yang sama. Paket perjalanan premium tersebut bukan hal baru di Bintan. Wan Rudi pernah melakukannya beberapa waktu lalu bersama pegiat pariwisata di Bintan.
© Disediakan oleh Tempo.coPetugas Banyan Tree, salah satu resort di Lagoi Bintan memeriksa suhu tubuh pengunjung pada Sabtu, 26 September 2020. Banyan Tree mendapat sertifikasi Indonesia Care. TEMPO | Yogi Eka Sahputra
“Paket wisata dengan transportasi menggunakan carter flight dan speedboat sangat memungkinkan di masa pandemi Covid-19 ini,” katanya. Penerbangan pribadi ini dapat diterapkan untuk wisatawan dari Korea, Jepang, Cina, dan negara lainnya. Terlebih sekarang di negara-negara bagian utara sudah masuk musim dingin. “Mereka membutuhkan perjalanan wisata di tempat tropis seperti di kawasan Bintan ini,” katanya.
Wan Rudi menyatakan Pemerintah Kabupaten Bintan bersama pegiat pariwisata bersedia memfasilitasi pemerintah Singapura untuk mencoba perjalanan wisata premium tadi. Tujuannya, mereka meyakini kalau kawasan wisata Lagoi Bintan telah menerapkan protokol kesehatan secara maksimal. “Kalau pemerintah pusat sudah mengizinkan, kami bisa membuat paket wisatanya,” ucapnya.
Upaya pemerintah daerah dan pegiat pariwisata di Bintan ini, menurut Wan Rudi, menunjukkan bahwa tidak semua wilayah Indonesia adalah zona merah Covid-19. “Karenanya kami meminta pemerintah pusat secepatnya membuka pintu untuk wisatawan asing,” kata dia.
General Manager Group Bintan Resort, Abdul Wahab berharap sertifikasi Indonesia Care atau IDoCare dari pemerintah dapat meyakinkan pemerintah negara lain dan wisatawan asing bahwa kawasan wisata Lagoi Bintan aman dikunjungi. “Semoga sertifikasi ini juga bisa menjebatani pembukaan kembali kunjungan wisatawan mancanegara,” katanya.
sumber: tempo.co
Tinggalkan Balasan