Liburan ke TN Kelimutu, Jangan Lupa Mampir di Kafe Pinggir Sawah Ini

1 Feb 2021 2 min read No comments Uncategorized @id

Detusoko Barat, Kecamatan Detusoko adalah salah satu desa penyangga destinasi wisata yang mendunia, yakni Taman Nasional (TN) Kelimutu.

Sebagai desa penyangga, pemerintah desa Detusoko membangun sebuah kafe bernama Lepalio Cafe.

Kafe yang terletak di pinggir jalan negara Trans Flores ini baru saja di-launching sekitar satu pekan.

Salah satu keunikan Lepalio Cafe adalah lokasinya yang tepat berada di pinggir sawah milik para petani desa Detusoko Barat.

Baca juga: 

Di kafe ini, wisatawan bisa ngopi santai dan makan sambil memandang panorama alam sawah yang luas dan indah. Wisatawan juga bisa menyaksikan para petani yang sedang membajak sawah, menyiangi rumput, dan memanen padi. Semuanya bisa, tergantung musimnya.

Di atas kafe, wisatawan juga bisa ber-selfie ria berlatar areal sawah yang hijau. Pengunjung juga bisa berfoto dengan para petani.

Kepala Desa Detusoko Barat Nando Watu mengatakan, Lepalio Cafe juga hadir sebagai tanggapan pemberdyaan di tingkat desa dalam menanggapi Flores dan Komodo sebagai destinasi wisata Premium.

Sajian menu khas desa setempat

Wisatawan yang datang ke Kelimutu berharap bisa singgah dan menikmati aneka suguhan produk lokal di desa.

Kehadiran kafe sebagai salah satu show case product unggulan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dan juga produk desa-desa sekitarnya.

Foto : Cafe Lepalio, Desa Detusoko Barat Kecamatan Detusoko, Kabupaten Ende, NTT.
Cafe Lepalio, Desa Detusoko Barat Kecamatan Detusoko, Kabupaten Ende, NTT.

“Lepalio Cafe dalam sajian menu, akan menampilkan aneka sajian berbasis bahan dasar lokal sebagai tujuan untuk mengangkat citra kuliner lokal,” kata Nando kepada Kompas.com di Cafe Lepalio, Jumat (29/1/2021).

Pihaknya ingin mengangkat kekhasan aneka makanan lokal Suku Lio. Hanya ada sedikit modifikasi agar sesuai citra wisatwan.

Cafe Lepalio yang berkolaborasi dengan Bumdes juga akan menjadi ruang pembelajaran, edukasi, dan literasi.

Baca juga: 

Di Cafe Lepalio juga ditampilkan aneka musik musik lokal dan akan ada space khsusus untuk pustaka informasi aneka warisan tradisi budaya Lokal. 

“Lepalio Cafe akan mejdi semacam “One Stop Service”. Dalam satu kali stop, orang akan mendapat aneka informasi, baik informasi wisata desa Detusoko dan Informasi Wisata di Ende dan Flores, Produk lokal desa, juga menikmati aneka kuliner lokal,” kata Nando.

Ciptakan enterpreuner dari desa

Ia melanjutkan, Cafe Lepalio merupakan salah satu unit usaha BUMDES Kaula Muda di desa melalui Kelompok Remaja Mandiri Community (RMC) yang memiliki Program Kewirausahaan Sosial.

“Jadi kehadiran kafe Lepolio itu sebagai ruang pembelajaran enterpreuner di desa. Dalam hal ini RMC sebagai komunitas yang didukung oleh berbagai elemen akan mendorong pendapatan asli desa,” ujar Nando.

Baca juga: 

Dirinya melanjutkan, kehadiran Cafe Leplio juga semacam Detusoko Creative Hub, sebagai ruang kreativitas bagi anak anak muda untuk bisa belajar, meningkatkan skil, pengalaman, dan pengetahuan tentang Kewirauhaan.

“Tujuan jangka panjangnya adalah untuk menciptakan enterpreuner muda di desa yang kelak setelah mereka lanjut studi ke luar dan kembali ke kampung halaman,” imbuh Nando.

Bagi Anda yang hendak berkunjung ke danau Kelimutu, jangan lupa mampir di Lepolio Cafe. Nikmati minuman dan makanan khas Lio untuk menghapus rasa dahaga dan lapar.

 

sumber: kompas.com

Author: Bang Ferry

Tinggalkan Balasan