Sejak berdiri pada 1972 hingga saat ini, Museum Batik Pekalongan, Jawa Tengah telah memiliki sekitar 1.210 koleksi batik yang diperoleh dari pemberian para kolektor maupun pencinta batik.
Peneliti Batik Museum Batik Pekalongan Ari Dwi Prasetyo mengatakan bahwa kain batik yang diserahkan oleh masyarakat atau pecinta batik ke museum ini memiliki cerita atau sejarah yang saling berbeda.
“Kain batik yang diserahkan masyarakat ke museum ini bisa berasal dari neneknya yang memiliki koleksi batik lama (berusia puluhan tahun) dengan tujuan agar tidak rusak,” ujarnya, Selasa, 12 Januari 2021.
Meski begitu, ada prosedur bagi masyarakat yang akan menyerahkan koleksi batiknya. “Kami akan melihat jenis koleksinya seperti apa, kemudian dilakukan registrasi, lalu dimasukkan nomor inventaris, kondisinya seperti apa dan ada tahapan selanjutnya,” kata Ari.
Seorang pengunjung Museum Batik Pekalongan, Musa, mengatakan bahwa masyarakat dapat menyerahkan koleksi batik untuk ikut melestarikan batik kuno agar tidak rusak. Batik pun bisa lebih tersimpan dengan baik.
“Oleh karena, kami sangat setuju apabila ada pencinta batik menyerahkan koleksi batiknya bisa dirawat di museum batik karena selain bisa memberikan edukasi pada generasi muda juga sebagai upaya melestarikan batik,” kata Musa.
sumber: tempo.co
Tinggalkan Balasan