Kualitas dan kualitas Danau Toba di Provinsi Sumatera Utara saat ini tengah terancam, beban pencemaran air yg tinggi, peningkatan sampah domestik-pariwisata, meningkatnya kejadian alam/banjir/perubahan iklim, tingginya sedimentasi oleh perubahan kawasan sekitar Danau Toba dan lainnya mengakibatkan kualitas air Danau Toba tidak dapat memenuhi baku mutu kelas 1 dan terjadi penurunan elevasi muka air danau toba.
Peraturan Presiden Nomor No.60 Tahun 2021 tentang penyelamatan danau prioritas nasional memuat salah satunya Danau Toba untuk perlu segera dilakukan penyelamatan ekosistemnya.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dengan Bappelitbang sebagai Ketua Satgas Penyelamatan Ekosistem Danau Toba bersama PT. Indonesia Asahan Alumunium dan Perusahaan Umum Jasa Tirta I pada tanggal 24-25 Oktober 2024 menggelar Grup Diskusi membahas Kualitas dan Kuantitas Air Danau Toba bersama stakeholder 8 (delapan) OPD Pemerintah Kabupaten di area Danau Toba. Yakni Kabupaten Toba, Kab. Samosir, Kab. Simalungun, Kab. Dairi, Kab. Karo, Kab. Taput dan para anggota Satgas Penyelamatan Ekosistem Danau Toba.
1. Harus bergandengan tangan untuk menciptakan sumber daya air di WS Toba Asahan
Adapun narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan itu yakni, Kepala Tim Wilayah 3 Bendungan dan Danau Kementerian PUPR, Idham Riyandho, Kasubdit Perencanaan, Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Air Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (Ditjen PPKL), Drs Witono dan perwakilan dari USAID IUWASH Tangguh, Adi Rahman.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera II Medan, Kementerian PUPR diwakili Ibu Novita Rahmadani saat menjadi keynote speaker menyampaikan beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk pengelolaan sumber daya air (SDA), khususnya di kawasan WS Toba Asahan.
Di antaranya, pengelolaan sumber daya air secara terpadu dari hulu ke hilir, pemanfaatan ruang dan sumber daya air agar dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang berlaku, serta sinergitas dan kolaborasi antar stakeholder, pemerintah dan masyarakat bersama-sama bergandengan tangan untuk menciptakan sumber daya air di WS Toba Asahan.
2. Danau Toba milik bersama yang menyokong perekonomian
Group Discussion yang diharapkan sebagai sarana bertukar ide, pikiran, dan gagasan dapat dituangkan dalam program kerja/action plan berkesinambungan para stakeholder serta landasan pelaksanaan kegiatan Satgas Penyelamatan Ekosistem Danau Toba sebagai upaya perbaikan kualitas air dan upaya peningkatan kuantitas air Danau Toba.
Menurut para peserta, program-program yang telah berjalan antara Pemerintah Pusat – Provinsi – Kabupaten serta dunia Usaha termasuk Perusahaan BUMN PT. Inalum dan PJT1 Perlu berkolaborasi dan perlu adanya sinkronisasi sehingga diperoleh penanganan secara komprehensif.
Bagaimanapun Danau Toba adalah milik kita bersama yang menyokong perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Sumatera Utara.
Sumber: Idntimes.com
Tinggalkan Balasan