Air Terjun Telaga Dwi Warna, atau lebih dikenal sebagai Air Terjun Dua Warna Sibolangit, adalah sebuah fenomena alam legendaris yang terletak di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Keunikannya yang luar biasa menjadikannya salah satu air terjun paling terkenal di Indonesia, meskipun saat ini statusnya tidak lagi dapat dikunjungi oleh publik.
PEMBERITAHUAN PENTING (PER SEPTEMBER 2025)
Untuk keselamatan dan alasan konservasi, objek wisata Air Terjun Dua Warna Sibolangit secara RESMI DITUTUP UNTUK UMUM hingga waktu yang tidak ditentukan. Penutupan ini dilakukan oleh pihak berwenang pasca tragedi banjir bandang pada Mei 2016. Mencoba memasuki kawasan ini sangat berbahaya dan dilarang. Informasi di bawah ini disajikan untuk tujuan edukasi dan mengenang keindahannya.
Keunikan yang Tak Tertandingi: Perpaduan Dua Warna Ajaib
Daya tarik utama yang membuat destinasi ini begitu istimewa adalah gradasi dua warna airnya yang kontras dan menakjubkan. Fenomena langka ini terjadi karena sumber airnya yang berasal dari aktivitas geotermal Gunung Sibayak.
- Air Berwarna Biru Muda: Bagian telaga yang berwarna biru jernih memiliki suhu yang dingin dan menyegarkan.
- Air Berwarna Putih Keabuan: Air yang jatuh langsung dari tebing setinggi kurang lebih 100 meter ini berwarna putih keabu-abuan dan terasa hangat. Warna ini berasal dari tingginya kandungan fosfor dan belerang (sulfur) yang larut di dalamnya.
Pertemuan antara air dingin berwarna biru dan air hangat berwarna putih keabuan di satu telaga menciptakan sebuah pemandangan sureal yang tidak akan ditemukan di tempat lain.
Trekking Penuh Petualangan Menuju Surga Tersembunyi (Kilas Balik)
Sebelum ditutup, perjalanan menuju Air Terjun Dua Warna adalah sebuah petualangan tersendiri yang menjadi daya tarik bagi para pecinta alam dan pendaki.
- Lokasi: Secara administratif, air terjun ini berada di dalam kawasan Cagar Alam Sibolangit, tepatnya di Desa Bandar Baru, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
- Perjalanan Menantang: Untuk mencapainya, pengunjung harus melakukan trekking atau berjalan kaki melintasi hutan hujan tropis yang lebat selama 2 hingga 3 jam. Medannya cukup menantang, meliputi jalur tanah yang licin, menyeberangi beberapa aliran sungai kecil, dan melewati akar-akar pohon besar.
- Peran Pemandu (Guide): Karena rutenya yang tidak memiliki penanda jelas dan rawan membuat tersesat, sangat disarankan (bahkan diwajibkan) untuk menggunakan jasa pemandu lokal yang sudah berpengalaman.
Tragedi 2016 dan Alasan Penutupan
Pada bulan Mei 2016, terjadi bencana alam banjir bandang (bah sampuran) yang dahsyat di aliran sungai yang menuju ke air terjun. Peristiwa tragis ini memakan banyak korban jiwa dan merusak jalur trekking secara signifikan. Akibatnya, pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara secara resmi menutup total kawasan ini dari segala aktivitas wisata untuk mencegah jatuhnya korban lebih lanjut dan untuk proses pemulihan ekosistem.
Status Saat Ini dan Masa Depan
Hingga saat ini (September 2025), Air Terjun Dua Warna Sibolangit masih berstatus ditutup. Kondisi jalur yang belum stabil dan potensi bahaya alam susulan menjadi pertimbangan utama. Masyarakat diimbau untuk tidak mempercayai oknum yang menawarkan jasa untuk masuk ke lokasi secara ilegal karena risikonya sangat tinggi.
Meskipun kita tidak bisa lagi menikmati keindahannya secara langsung, pesona legendaris Air Terjun Dua Warna Sibolangit akan selalu dikenang sebagai salah satu keajaiban alam paling unik di Sumatera Utara. Mari kita hormati keputusan penutupan ini demi keselamatan bersama dan kelestarian alam.
Sorry, no records were found. Please adjust your cari criteria and try again.
Sorry, unable to load the Maps API.












