Name: Geosite Balige – Liang Sipege – Batu Basiha – Meat
Address: Balige, Sumatra, Toba, Sumatera Utara, 22312, Indonesia

Spread the love

Thematic: Geo – Culture Diversity

Museum TB, Information Center
Liang Sipege, Limestone Caldera wall
Batu Basiha, Prismatic joints, Andesitic lava
Meat, Paleozoic basement caldera wall

Aspek Geologi

Liang Sipege, Limestone Caldera wall
Lokasi situs geologi ini terdapat di Desa Aek Bolon Julu, Kecamatan Kabupaten Toba Samosir merupakanBatuan Andesit kekar kolom horizontal berukuran >30 cm, mencirikan struktur dyke (retas) raksasa. Konon terdapat mitosBasiha diambil dari Bahasa Batak yaitu artinya Batu Sian Hau (Batu dari kayu) merupakan tumpukan kayu yang direncanakan untuk membangun sebuah rumah adat batak setelah tersambar petir tumpukan tersebut berubah menjadi batu.

Aspek Biologi

Flora dengan Padi Sawah (Oryza sativa) terluas diantara geosite Kaldera Toba terdapat di Kecamatan Balige seluas 3.676 ha. Disamping itu lembah lembah diantara perbukitan yang terdapat di dalam kaldera rim di tempati oleh pemukiman masyarakat selain aktivitas ekonomi lain seperti bercocok tanam padi sawah. Morfologi dataran diantara morfologi perbukitan di area kaldera rim ini memiliki potensi air yang sangat baik disamping tanahnya yang subur bersumber dari tanah pelapukan dari perbukitan sekitarnya.

Fauna: Kerbau (Bubalus bubalis) bukan sekadar ternak untuk membajak sawah. Hewan berkulit kelabu itu adalah alat produksi, tabungan dan investasi, sekaligus pemasok nutrisi. Kerbau juga menjadi bagian tak terpisahkan dari ritual tradisi. Selama puluhan tahun kerbau di Tapanuli berkembang dalam peternakan rakyat turun temurun. Kerbau juga diambil susunya untuk diminum. Susu dimasak menjadi lauk. Susu dipadatkan, lalu dicampur dalam arsik. Daging kerbau dikonsumsi untuk santapan sehari-hari dan pesta. Permintaan kerbau selalu ada karena digunakan dalam upacara adat Batak, seperti perkawinan, kematian, dan upacara penghormatan tulang belulang (mangokal holi)

Aspek Budaya

Secara historis, religi Parmalim pertama kali diprakarsai oleh seorang datu bernama Guru Somaliang Pardede(Horsting1914; Tichelman1937;Helbig1935),seorang yang sangat dekat dengan Sisingamangaraja XII (raja terakhir dari dinasti Sisingamangaraja). Parmalim adalah agama yang dianut khususnya di SumateraUtara.Tiap tahun ada dua kali ritual besar bagi Umat Parmalim. Pertama, Parningotan Hatutubu ni Tuhan atau Sipaha Sada. Ritual ini dilangsungkan saat masuk tahun baru Batak, yaitu di awal Maret. Ritual lainnya bernama Pameleon Bolon atau Sipaha Lima, yang dilangsungkan antara bulan Juni – Juli. Rituall Sipaha Lima dilakukan setiap bulan kelima dalam kalender Batak. Ini dilakukan untuk bersyukur atas panen yang mereka peroleh. Upacara ini juga merupakan upaya untuk menghimpun dana sosial bersama dengan menyisihkan sebagian hasil panen untuk kepentingan warga yang membutuhkan.

Museum TB. Silalahi Centre merupakan museum yang didalamnya terdapat beberapa rumah tradisional batak, dan memiliki koleksi benda-benda pribadi dari pemiliknya. Disamping itu juga museum ini memiliki koleksi benda-benda budaya dari berbagai puak masyarakat yang hidup di sekitar Danau Toba (alat-alat musik, tenun, perkakas pertanian tradisional). Museum ini terbuka untuk umum dan tujuannya adalah untuk memotivasi generasi muda dalam membangun bangsanya. Lokasi ini terdapat di area Geosite Balige/TB. Silalahi.

Pustaha Laklak

Adalah kumpulan tulisan-tulisan tertulis (aksara) yang tertuang didalam kulit kayu yang isinya mengandung kearifan lokal suku batak, seputar kehidupan masyarakat suku batak. Pustaha Lak Lak berisi mantera penolak bala, ramalan baik atau buruk, alat untuk referensi menentukan siklus waktu (alam) dan juga rahasia-rahasia pengobatan tradisional. Lokasi terdapat di Geosite Hutatinggi Sidihoni.

Post Views: 406