Profil
Selain surfing, apa yang terkenal di Nias? Jawabannya ialah tradisi Lompat Batu. Suatu tradisi luhur yang diabadikan dalam pecahan uang kertas Rp 1.000. Kegiatan ini bisa Anda saksikan langsung dengan mata kepala sendiri di Desa Bawomataluo, Nias Selatan.
Lompat batu merupakan salah satu dari sekian banyak tradisi di Nias. Tradisi ini sudah secara turun temurun dilakukan selama berabad-abad. Budaya tradisional khas Nias ini sangat menarik karena tradisi ini harus dilakukan oleh seorang anak lelaki yang sudah akil balik.
Bila belum mampu melompati batu setinggi 2 meter ini maka yang bersangkutan belum dianggap dewasa, biasanya setiap anak lelaki yang berhasil melakukan tradisi ini maka akan dirayakan dengan menyembelih kerbau.
Untuk melihat tradisi ini Anda bisa mendatangi Desa Bawomataluo di Pulau Nias. Desa Bawomataluo masih melestarikan tradisi dan ajaran leluhurnya, termasuk salah satunya adalah Lompat Batu. Tradisi ini adalah alat ukur untuk memantaskan seorang menjadi seorang pria dewasa. menjadi pria yang sudah matang, dari fisik, mental dan pikiran. Sedangkan di zaman dulu, merupakan suatu tes bagi calon prajurit kerajaan.
Dalam Lompat Batu, tantangannya melompati batu setinggi 2,1 meter. Mereka yang akan melompatinya akan berlari, lalu menginjak pijakan batu kecil dan melontarkan badan ke udara melewati batunya. Keren!
Melihatnya sih mudah, tapi nyatanya tidaklah begitu. Ada yang nyangkut di tengah, paling parah mendarat dengan posisi kaki yang salah dengan risiko maksimal patah tulang. Lompat Batu bukanlah sembarang tradisi.
Peta
Sorry, no records were found. Please adjust your search criteria and try again.
Sorry, unable to load the Maps API.