Menapaki Sejarah di Negeri Wisata Sejuta Pesona
Jauh sebelum nama besar Malaka dan Samudera Pasai menggema, di pesisir barat Sumatera telah berdiri sebuah kota legendaris yang menjadi pusat peradaban dan perdagangan dunia: Barus. Kini, di atas salah satu bukitnya, terdapat sebuah destinasi wisata religi yang penuh makna, Makam Papan Tinggi. Ini bukan sekadar makam kuno, melainkan sebuah monumen yang diyakini sebagai jejak awal penyebaran Islam di Nusantara, mengundang para peziarah dan sejarawan untuk menapaki ribuan tahun sejarah dalam sebuah pendakian spiritual.
Barus: Kota Kuno, Titik Nol Peradaban Islam di Nusantara
Untuk memahami pentingnya Makam Papan Tinggi, kita harus mengenal terlebih dahulu keagungan Kota Barus:
- Pusat Perdagangan Dunia: Sejak abad pertama Masehi, Barus (dikenal juga sebagai Fansur) telah menjadi pelabuhan internasional. Komoditas utamanya, kapur barus (kamper), sangat berharga hingga diekspor ke Mesir Kuno, Timur Tengah, dan Eropa.
- Gerbang Islam Pertama: Banyak sejarawan meyakini Barus adalah salah satu gerbang pertama masuknya Islam ke Nusantara, bahkan sebelum era Walisongo. Kehadiran makam-makam kuno seperti Makam Papan Tinggi menjadi bukti arkeologis yang menguatkan teori ini, seringkali menjuluki Barus sebagai “Titik Nol Peradaban Islam di Nusantara.”
Makam Papan Tinggi: Peristirahatan Agung Sang Penyebar Risalah
Di puncak bukit setinggi 200 meter di atas permukaan laut, bersemayamlah tokoh-tokoh suci yang dihormati.
- Sosok Syaikh Mahmud Al-Muttaqi: Makam utama yang memiliki panjang luar biasa (sekitar 7 meter) diyakini sebagai tempat peristirahatan Syaikh Mahmud, seorang ulama besar yang berasal dari Hadhramaut, Yaman. Berdasarkan inskripsi, beliau diperkirakan wafat pada abad ke-7 Masehi (antara tahun 34-44 Hijriah). Yang lebih menakjubkan, Syaikh Mahmud disebut-sebut merupakan keturunan dari sahabat Nabi Muhammad SAW, Mu’adz bin Jabal, dari golongan As-Sabiqun al-Awwalun (orang-orang pertama yang memeluk Islam).
- Kompleks Pemakaman: Selain makam Syaikh Mahmud, terdapat empat makam lain yang lebih kecil, diyakini sebagai makam para pengikut setianya.
Pendakian Spiritual: Menapaki 700+ Anak Tangga Menuju Puncak
Untuk mencapai kompleks makam, pengunjung harus melalui sebuah ujian fisik yang sarat makna: mendaki lebih dari 710 anak tangga. Perjuangan menapaki setiap anak tangga seringkali dimaknai sebagai bagian dari perjalanan spiritual untuk menghormati perjuangan para aulia. Namun, semua lelah akan terbayar lunas setibanya di puncak, di mana Anda akan disambut oleh suasana yang tenang dan pemandangan panorama spektakuler yang membentang dari Kota Barus hingga Samudera Hindia.
Panduan Ziarah dan Wisata ke Makam Papan Tinggi (Update 2025)
- Lokasi dan Akses:
- Alamat: Desa Penanggahan, Kecamatan Barus Utara, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
- Akses: Dari jalan raya Barus, pengunjung perlu berjalan kaki sekitar 100 meter menuju kaki bukit, tempat area parkir dan gerbang pendakian berada.
- Jam Buka dan Waktu Terbaik:
- Lokasi ini umumnya terbuka untuk umum setiap hari selama masih terang (pagi hingga sore).
- Waktu terbaik untuk berkunjung adalah pagi hari (08:00 – 10:00) atau sore hari (15:00 – 17:00) untuk menghindari sengatan matahari yang terik saat mendaki.
- Harga Tiket Masuk Terbaru:
- Tiket Masuk: Rp 5.000 per orang (estimasi).
- Donasi: Pengunjung dapat memberikan donasi sukarela kepada juru kunci untuk pemeliharaan makam. (Harga dapat berubah sesuai kebijakan pengelola).
- Fasilitas yang Tersedia:
- Area parkir kendaraan di kaki bukit.
- Pagar besi sebagai pegangan di sepanjang jalur tangga.
- Beberapa titik peristirahatan (shelter) di sepanjang jalur pendakian.
- Penjual minuman dan makanan ringan di area puncak.
Etika dan Tips Penting Saat Berkunjung
- Hormati Kesucian Tempat: Ini adalah area pemakaman suci. Pengunjung wajib melepas alas kaki saat memasuki kompleks makam, berbicara dengan sopan, dan menjaga ketenangan.
- Persiapan Fisik: Pastikan Anda dalam kondisi fisik yang cukup baik untuk menaiki lebih dari 700 anak tangga. Beristirahatlah di titik yang telah disediakan jika merasa lelah.
- Bawa Perbekalan: Bawa air minum yang cukup untuk menghindari dehidrasi. Harga minuman di puncak bisa lebih mahal.
- Gunakan Pakaian Nyaman: Kenakan pakaian yang sopan dan menyerap keringat, serta alas kaki yang nyaman untuk mendaki.
- Jaga Kebersihan: Selalu buang sampah pada tempatnya dan bantu jaga kelestarian lingkungan sekitar makam.
Makam Papan Tinggi Barus adalah destinasi unik yang menawarkan tiga pengalaman luar biasa dalam satu kunjungan: tantangan fisik, keindahan alam yang memukau, serta wisata ziarah yang penuh makna spiritual dan sejarah. Ini adalah tempat yang wajib dikunjungi bagi para peziarah, sejarawan, dan siapa pun yang ingin menjadi saksi bisu dari salah satu babak terpenting dalam sejarah peradaban Islam di Indonesia.
Sorry, no records were found. Please adjust your search criteria and try again.
Sorry, unable to load the Maps API.