06142002060Telepon
The Kaldera Toba Nomadic Escape merupakan salah satu destinasi wisata unggulan yang terletak di tepi Danau Toba, tepatnya di Desa Sibisa, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba, Sumatera Utara. Destinasi ini dirancang dalam kawasan strategis Super Prioritas Pariwisata Nasional dan dikelola langsung oleh Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT). Sebagai bagian dari pengembangan Toba Caldera Resort dan kelengkapan Sibisa Integrated Resort, The Kaldera menghadirkan inovasi wisata berbasis nomadic tourism berupa fasilitas glamping kelas dunia, berbagai aktivitas outdoor, hingga event lintas komunitas dengan tetap mengedepankan pendekatan ekowisata yang berkelanjutan, pelestarian budaya lokal, serta pemberdayaan masyarakat sekitarnya.
Laporan berikut membahas secara komprehensif konsep wisata nomadik di The Kaldera Toba Nomadic Escape, ragam fasilitas dan akomodasi, daya tarik serta aktivitas wisata yang dapat dilakukan, akses transportasi menuju lokasi, aspek harga serta manajemen, sejarah serta integrasinya dengan potensi budaya dan pengembangan wisata di wilayah Danau Toba. Setiap bagian dilengkapi analisis detail serta data terbaru dari berbagai sumber daring nasional dan internasional.
Konsep Wisata Nomadik di The Kaldera Toba Nomadic Escape
Pengertian Wisata Nomadik dan Relevansi di Indonesia
Wisata nomadik (nomadic tourism) adalah konsep pariwisata yang mengusung gaya hidup berpindah-pindah layaknya nomad kuno, namun dengan adaptasi teknologi dan fasilitas modern. Konsep ini biasanya diwujudkan melalui amenitas sementara seperti glamping (glamorous camping), kabin portabel, bubble tent, caravan, hingga ecopod yang memungkinkan wisatawan menikmati keindahan alam tanpa membangun infrastruktur permanen yang berdampak berat pada lingkungan.
Di Indonesia, konsep ini mulai diperkenalkan setelah Rapat Koordinasi Nasional Kementerian Pariwisata tahun 2018, sebagai solusi percepatan pengembangan destinasi alam prioritas yang infrastrukturnya belum matang. Salah satu pilot project-nya adalah The Kaldera Toba Nomadic Escape di Danau Toba, mengikuti jejak program serupa di Borobudur dan Labuan Bajo.
Implementasi di The Kaldera Toba
The Kaldera Toba Nomadic Escape memadukan konsep wisata nomadik dengan glamping premium di kawasan geopark cagar alam Toba. Lokasinya di tepi bukit, langsung menghadap panorama Danau Toba, lembah Desa Sigapiton, dan Pulau Samosir. Amenitas dirancang portabel dan ramah lingkungan: tenda-tenda mewah, pod, hingga cabin dengan material minimal invasif dan bentang lanskap yang tetap natural. Glamping Kaldera Toba menarget segmen milenial, keluarga, komunitas, wisatawan domestik dan mancanegara, serta penyelenggara event dalam skala menengah.
Tata kelola menerapkan prinsip sustainability, mulai dari minimasi pembukaan lahan, pengelolaan air limbah, pemanfaatan energi ramah lingkungan, hingga sistem pengelolaan terpadu berbasis digital dan manajemen reservasi online.
Fasilitas Akomodasi dan Pendukung Kawasan
Ragam Fasilitas Glamping
Fasilitas akomodasi utama di The Kaldera Toba Nomadic Escape terdiri dari beberapa jenis unit glamping modern, dengan rincian sebagai berikut:
- Nomadic Bell Tent: Tenda besar berbentuk lonceng yang dapat menampung 3–4 orang, dilengkapi kasur, karpet, lampu, meja, dan kursi.
- Nomadic Cabin/Cabin: Kabin kayu minimalis, berdinding kaca menghadap Danau Toba, romantis dan eksklusif untuk pasangan atau keluarga kecil.
- Nomadic Bubble Tent: Tenda transparan berbentuk bola, memberi pengalaman tidur “di bawah bintang” dengan sky view di atas ranjang.
- Nomadic Ecopod/Homepod: Pod ramah lingkungan, desain minimalis, kapasitas 3–4 orang, berada di sudut kawasan untuk privasi optimal.
- Nomadic Caravan Park/Area Campervan: Area khusus campervan dan motorhome, bagi wisatawan yang membawa kendaraan bermalam sendiri.
Semua tipe di atas didesain mengutamakan kenyamanan, keamanan, privasi, serta integrasi visual dengan bentang alam sekitar. Total kapasitas tidur per malam berkisar 50 orang, ideal untuk kelompok kecil hingga privat event.
Harga Sewa Fasilitas
Harga menginap di The Kaldera Toba Nomadic Escape per malam (2025):
- Bell Tent: Rp 800.000 (maksimal 3 orang)
- Homepod/Ecopod: Rp 1.200.000 (maksimal 4 orang)
- Tarif lain untuk bubble tent dan cabin berkisar Rp500.000 hingga Rp1.000.000 tergantung musim dan ketersediaan.
- Campervan/camping di area tersedia khusus bagi pengunjung yang membawa perlengkapan sendiri.
Setiap glamping sudah termasuk perlengkapan tidur, amenities, akses listrik, lampu, fasilitas toilet dan kamar mandi bersama, serta welcome drink. Area glamping dijaga keamanannya 24 jam.
Fasilitas Pendukung dan Event Space
Selain akomodasi, The Kaldera dilengkapi berbagai fasilitas pendukung kawasan, antara lain:
- Kaldera Amphitheatre: Area pertunjukan berbentuk setengah lingkaran dengan kapasitas hingga 300 orang, untuk konser, seminar, pesta, maupun pentas seni.
- Kaldera Stage: Panggung utama untuk pertunjukan live music, seni budaya, atau event tematik.
- Kaldera Plaza dan Kaldera Hill: Plaza terbuka, rumput hijau dengan spot foto, area bersantai, serta wahana bermain anak.
- Café dan Restoran Nomadic: Kafe dan resto dengan menu lokal, kopi khas daerah, serta kuliner Batak modern.
- Maulana Cafe & Lantai Kaca: Spot lantai kaca dengan sensasi berjalan di atas tebing lanskap Danau Toba, spot foto epik dan menantang adrenalin.
- Jokowi Spot/Jokowi Point: Titik foto viral tempat Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana berfoto dengan latar Danau Toba dan Desa Sigapiton di bawahnya.
- Area parkir luas, toilet umum, musholla, pusat oleh-oleh dan UMKM, helipad untuk tamu VIP, serta jalur pejalan kaki berbatu menuju berbagai area activity.
Setiap aspek tata ruang diintegrasikan dalam masterplan Toba Caldera Resort yang mengedepankan konsep terintegrasi dengan Sibisa Integrated Resort, termasuk berbagai potensi pengembangan hotel bintang lima, villa, lapangan golf, hingga convention center di masa mendatang.
Daya Tarik Utama dan Aktivitas Wisata
Tabel berikut merangkum daya tarik dan aktivitas utama The Kaldera Toba Nomadic Escape, yang kemudian dijelaskan dalam uraian mendetail.
| No | Daya Tarik Utama | Aktivitas Wisata Tersedia |
|---|---|---|
| 1 | Panorama Danau Toba & Pulau Samosir | Trekking, fotografi, sunrise-sunset |
| 2 | Glamping kelas dunia | Menginap di tenda mewah/kabin/ecopod |
| 3 | Maulana Café Lantai Kaca | Berfoto di lantai kaca, spot Instagram |
| 4 | Jokowi Spot | Berfoto di kursi “Jokowi”, selfie |
| 5 | Kaldera Amphitheatre & Stage | Nonton konser, pementasan seni, festival |
| 6 | Area bermain anak & outbound | ATV, paintball, flying fox, panahan |
| 7 | Eksplorasi budaya & kuliner lokal | Workshop, demo tari Tor-Tor, kuliner |
| 8 | Agrowisata & Eduwisata | Kunjungan kebun kopi, edukasi flora |
| 9 | Event komunitas dan team building | Gathering, event kantor, workshop |
Penjelasan Rinci:
1. Panorama Alam Spektakuler
Pemandangan di The Kaldera Toba dianggap salah satu point of view terbaik Danau Toba—hamparan air biru, lembah Desa Sigapiton di bawah, perbukitan hijau, dan Pulau Samosir di kejauhan. Posisi di ketinggian 1.300 mdpl membuat udara sejuk dan langit cerah mendukung aktivitas menikmati sunrise, sunset, dan langit malam bertabur bintang. View ini sangat diminati pecinta fotografi, pemburu konten Instagramable, serta penikmat suasana healing.
2. Pengalaman Glamping di Alam Terbuka
Glamping di kawasan ini tidak hanya sekadar berkemah, tetapi lebih pada pengalaman menginap premium di tengah alam, dengan kenyamanan hotel bintang tiga bahkan empat. Suasana malam di kabin berdinding kaca atau bubble tent sangat romantis, cocok untuk honeymoon, keluarga kecil, hingga travelers solo yang mencari inspirasi dan kedamaian.
3. Maulana Café & Lantai Kaca
Maulana Café menghadirkan inovasi lantai kaca “glass deck” di tepi jurang, memberikan ilusi berjalan melayang di atas Danau Toba. Spot ini viral di media sosial sebagai foto epik, menantang keberanian sambil menikmati lanskap luar biasa.
4. Jokowi Spot
Spot ini menjadi ikon Kaldera setelah Presiden Joko Widodo berkunjung dan berfoto bersama istri pada Juli 2019. Sebuah kursi dan meja menghadap langsung ke lembah Sigapiton, menjadi magnet bagi ribuan pengunjung yang rela mengantre demi foto dengan latar pemandangan yang sama seperti orang nomor satu di Indonesia.
5. Amphiteatre & Kaldera Stage
Tempat ini kerap dipakai untuk konser, festival budaya, pertunjukan tari Tor-Tor, pameran UMKM, hingga event kolaborasi nasional. Pada saat-saat tertentu, atraksi budaya hingga perayaan hari besar (Natal, Festival Danau Toba, dst) digelar secara terbuka untuk publik.
6. Outbound, Adventure, dan Family Activities
The Kaldera adalah area outbound ideal dengan lintasan ATV, permainan paintball, panahan (archery), hingga flying fox yang sering jadi wahana uji adrenalina. Anak-anak dapat bermain di area khusus dengan fasilitas aman, sedangkan dewasa sering mengadakan team building, komunitas biker, hingga corporate gathering di sini.
7. Eksplorasi Budaya dan Kuliner Batak
Wisatawan bisa mengikuti workshop tari tradisional Batak, mencoba permainan musik gondang, belajar menenun ulos, hingga merasakan masakan lokal di Nomaddict Café. Koordinasi dengan UMKM setempat memfasilitasi penjualan kopi, suvenir, kain ulos, dan kuliner Batak khas seperti saksang, arsik, dan mi gomak.
8. Agrowisata dan Eduwisata Alam
Bagi pelajar dan wisata keluarga, tur edukasi ke kebun kopi, jelajah flora hutan pinus, pengamatan satwa, hingga edukasi geopark sering dijadikan agenda wisata. Pusat informasi geopark dan pendampingan guide lokal menambah wawasan tentang geologi Kaldera Toba sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark sejak 2020.
9. Gathering dan Event Komunitas
Fasilitas sewa venue di amphiteatre, camping ground, sampai kafe cocok untuk aktivitas gathering perusahaan, workshop kreatif, festival anak muda, atau reuni komunitas. Acara privat atau publik bisa dinikmati dengan dukungan sistem keamanan serta logistik dari BPODT dan vendor lokal.
Akses Transportasi ke The Kaldera Toba Nomadic Escape
Kemudahan akses merupakan faktor utama pengembangan The Kaldera, didukung oleh konektivitas darat, udara, dan danau sebagai berikut:
Jalur Darat
- Dari Medan (Bandara Kualanamu):
- Jarak ±185 km menuju Parapat via Trans Sumatera (rute Medan–Tebing Tinggi–Pematang Siantar–Parapat), total waktu tempuh mobil atau bus ±4–5 jam.
- Dari Parapat ke lokasi The Kaldera ±21 km dapat ditempuh dalam 20–30 menit berkendara.
- Sarana umum: Travel Medan–Parapat banyak tersedia dengan harga Rp 160.000–300.000 sekali jalan. Damri dan bus pariwisata juga menjadi opsi populer. Transportasi daring dan rental mobil juga mudah ditemukan.
Jalur Udara
- Bandara Silangit (Siborong-borong, Tapanuli Utara):
- Bandara internasional terdekat, penerbangan langsung Medan–Silangit (50 menit), Jakarta–Silangit (2,5 jam).
- Perjalanan Silangit–Kaldera ±2 jam melintasi Balige dan Parapat, jalur sangat baik dan aman untuk semua kendaraan.
- Bandara Sibisa:
- Hanya 10 menit dari kawasan The Kaldera; dalam tahap revitalisasi untuk menjadi landasan charter/private jet demi mendukung wisata premium.
- Bandara Kualanamu:
- Bandara utama Sumut, lalu lanjut darat via jalan tol menuju Parapat dan Kaldera.
Jalur Kapal/Feri
- Parapat–Samosir: Feri reguler setiap jam dari Parapat ke Tuk Tuk (Samosir).
- Jalur wisata perahu di seputar danau aktif, serta rencana masa depan Sky Gondola penghubung Sigapiton–Kaldera sebagai daya tarik unik.
Google Maps & Taksi Online
Lokasi Kaldera sangat mudah ditemukan melalui Google Maps, dengan pertanda jelas “The Kaldera Toba Nomadic Escape”. Penggunaan taksi daring dan google maps semakin populer untuk wisatawan mandiri.
Harga Tiket Masuk dan Tarif Layanan
Tiket Masuk Kaldera Toba (Update 2025)
| Kategori | Hari Biasa (Senin–Jumat) | Akhir Pekan/Hari Libur |
|---|---|---|
| Umum/Domestik | Rp 15.000 | Rp 20.000 |
| Anak Balita | Rp 5.000 | Rp 5.000 |
| Pelajar | Rp 10.000 | Rp 10.000 |
| Wisatawan Mancanegara | Rp 30.000 | Rp 40.000 |
- Harga di atas berlaku per orang, belum termasuk biaya parkir kendaraan.
- Pembelian tiket kini bisa dilakukan secara daring, mengurangi antrean di lokasi.
Tarif Layanan Glamping dan Aktivitas
- Glamping Belltent/Homepod: Rp800.000–Rp1.200.000/malam
- ATV Adventure: Rp 50.000
- Flying Fox: Rp 30.000
- Panahan (Archery): Rp 25.000
- Paintball: Rp 50.000
- Sewa venue untuk event: Mulai Rp2.250.000/hari (amphitheatre, stage).
Harga dapat berubah sesuai musim liburan/tingkat okupansi dan kebijakan pengelola.
Jam Operasional
- Weekdays: 09.00 – 15.00 WIB
- Akhir pekan/libur nasional: 09.00 – 18.00 WIB
- Penginapan dapat diakses 24 jam untuk tamu reservasi.
Sejarah, Pembangunan, dan Manajemen Kawasan
Sejarah dan Pengelolaan
The Kaldera Toba Nomadic Escape diresmikan pada 4 April 2019 oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya sebagai bagian dari percepatan Destinasi Super Prioritas andalan pemerintah. BPODT sebagai Badan Pelaksana Otoritas Danau Toba memiliki mandat ganda: otoritatif dalam tata kelola, serta koordinatif dalam integrasi pengembangan lintas kabupaten dan pemangku kepentingan.
Pembangunan fisik tahap awal difokuskan pada tanah seluas ±2 hektar, dengan investasi awal Rp 5 miliar untuk infrastruktur glamping, amphiteatre, akses jalan, dan fasilitas umum. Zona pengembangan The Kaldera sendiri adalah bagian dari lahan 386,72 hektar Toba Caldera Resort (TCR) yang secara legal disertifikasi dan dialokasikan untuk investasi berjangka panjang. Pendekatan pembangunan mengedepankan adaptasi lingkungan (tidak membuka hutan primer), memelihara pepohonan pinus, hingga menjaga lahan kopi sebagai bagian kearifan lokal.
Integrasi dengan Sibisa Integrated Resort
Toba Caldera Resort dan Sibisa Integrated Resort merupakan masterplan wisata premium untuk kawasan Danau Toba. Fasilitas yang dirancang dalam konsep ini meliputi:
- Hotel & Resort bintang lima, konvensi internasional, vila pribadi, dan lapangan golf
- Pusat budaya Batak, geo-cultural park, botanical garden, agrofarm, dan medical care
- Fasilitas rekreasi, retail, MICE, small medium enterprise center dan green space/ruang terbuka
- Proyek terintegrasi dengan bandara Sibisa, jalur utama Tol dan pelabuhan lake cruise.
Keberadaan The Kaldera Nomadic Escape sebagai atraksi utama memberikan image premium pada TCR. Tahun 2022 telah dilakukan groundbreaking pembangunan hotel bintang lima Labersa Group untuk lebih mendongkrak posisi kawasan ini sebagai destinasi global setara Nusa Dua Bali.
Budaya Lokal dan Tradisi Sekitar
Identitas Suku Batak dan Tradisi Lokal
Kawasan Danau Toba adalah tanah suku Batak, khususnya Batak Toba, dengan sistem sosial, adat istiadat, dan warisan budaya yang unik. Simbol utama: marga, rumah adat Bolon, kain ulos, hingga falsafah Dalihan Na Tolu sangat dihormati dan menjadi kekuatan imateriil destinasi ini. Upacara adat seperti mangulosi, tor-tor, bahkan mangokal holi (pindah tulang leluhur) masih sering digelar di desa-desa sekitar Kaldera.
Desa Sigapiton yang berada tepat di bawah kawasan Kaldera, kini menjadi Desa Wisata binaan BPODT dan pemerintah Toba. Warga aktif menampilkan tari Tor-Tor, kerajinan tangan, hingga kuliner Batak bagi tamu yang datang. Program pelatihan tari dan budaya didukung penuh oleh BPODT untuk memberdayakan ekonomi dan memperkuat hubungan masyarakat setempat dengan sektor pariwisata.
Harmoni Modernitas dan Adat
Penerapan glamping dan konsep wisata premium tidak serta-merta menegasikan tradisi, melainkan disandingkan sebagai kekuatan utama. Festival, workshop tari, kursus ulos, hingga paket wisata tematik (Misal: Trail of Kings, trekking narasi sejarah Batak) diintegrasikan sebagai value added experience wisatawan yang ingin mengenal akar budaya setempat secara otentik terkini.
Integrasi Destinasi Wisata Sekitar
Kawasan The Kaldera Toba Nomadic Escape sangat strategis sebagai hub menuju destinasi lain di sekitarnya, seperti:
- Bukit Senyum, Holbung, Gibeon — view Danau Toba dari ketinggian
- Air Terjun Situmurun dan Sipiso-piso — waterfall ikonik
- Desa Wisata Tomok, Ambarita — budaya Batak Toba, makam Raja Sidabutar, Patung Sigale-Gale
- Pulau Samosir — museum, agrowisata, trekking Pusuk Buhit (gunung suci Batak), festival budaya dan ziarah sejarah.
Kolaborasi lintas destinasi ini semakin diperkuat dengan pengembangan paket wisata terintegrasi berbasis “geo-cultural park” dan “agro-eco tourism” di wilayah Toba Caldera Reserve.
The Kaldera Toba Nomadic Escape berhasil menghadirkan inovasi wisata kelas dunia di tengah jantung Danau Toba, mengusung konsep “nomadic tourism” yang menggabungkan kemewahan (glamping) dengan eksotisme alam, pelestarian budaya, dan pemberdayaan ekonomi daerah. Pengalaman wisatawan tidak hanya menginap dan menikmati panorama, tetapi juga berinteraksi dengan kearifan lokal, budaya Batak, hingga terlibat dalam event dan aktivitas outdoor yang mendidik dan menantang.
Dukungan akses transportasi (darat, udara, danau), harga layanan yang kompetitif, integrasi penuh dengan masterplan Sibisa Integrated Resort, serta proyeksi pengembangan yang terus diperkuat menjadikan The Kaldera Toba Nomadic Escape sebagai wajah baru pariwisata Sumatera Utara dan Indonesia di kancah global. Dengan strategi pengembangan berkelanjutan, kolaborasi masyarakat-wisatawan-pemerintah, serta inovasi digital, kawasan ini memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi utama bagi generasi baru pencinta petualangan, budaya, dan “healing” masa kini.
Sorry, no records were found. Please adjust your cari criteria and try again.
Sorry, unable to load the Maps API.














