Provinsi Tapanuli di Depan Mata! 18 Daerah Siap Pisah dari Sumatera Utara demi Keadilan Pembangunan

14 Aug 2025 3 min read No comments Berita
Featured image
Spread the love

Wacana pemekaran wilayah di Indonesia kembali menjadi topik hangat, kali ini datang dari Sumatera Utara dengan usulan pembentukan Provinsi Tapanuli. Isu ini sejatinya bukan hal baru, karena sejak beberapa dekade lalu masyarakat di wilayah Tapanuli telah menyuarakan keinginan memiliki provinsi sendiri demi pemerataan pembangunan dan pelayanan publik yang lebih efektif. Namun, realisasi rencana ini selalu terhambat oleh kebijakan moratorium pemekaran daerah yang diterapkan pemerintah pusat demi menjaga efisiensi anggaran.

Fakta menunjukkan, Sumatera Utara adalah provinsi dengan beban administrasi terbesar di Pulau Sumatera. Tercatat memiliki 33 kabupaten/kota, populasi lebih dari 15,64 juta jiwa pada 2024, dan luas wilayah 72.438 km², provinsi ini menduduki peringkat keempat provinsi terpadat di Indonesia sekaligus ketiga terluas di Pulau Sumatera. Besarnya wilayah dan jumlah penduduk ini membuat penyebaran pembangunan tidak merata, terutama di daerah yang jauh dari ibu kota provinsi, Medan.

Gagasan pembentukan Provinsi Tapanuli diarahkan untuk memisahkan wilayah barat (eks-Karesidenan Tapanuli) dari wilayah timur (eks-Karesidenan Sumatera Timur). Rencana ini akan melibatkan 15 kabupaten dan 3 kota, dengan luas wilayah sekitar 32.413 km² atau setara 44,75% dari total wilayah Sumatera Utara saat ini. Dengan modal kekayaan alam, potensi wisata kelas dunia, dan sumber daya manusia yang melimpah, Provinsi Tapanuli diyakini bisa menjadi provinsi baru yang bukan hanya mandiri, tetapi juga berkontribusi signifikan bagi perekonomian nasional.

Potensi Geografis dan Demografis Provinsi Tapanuli

Wilayah Tapanuli membentang dari pesisir barat yang menghadap Samudra Hindia hingga kawasan pegunungan di jantung Sumatera Utara. Karakter geografisnya beragam, mulai dari pantai, dataran rendah, hingga dataran tinggi. Secara demografis, wilayah ini dihuni oleh berbagai etnis seperti Batak Toba, Batak Mandailing, Batak Pakpak, Batak Angkola, dan masyarakat Nias, menciptakan keragaman budaya yang menjadi daya tarik pariwisata sekaligus kekuatan sosial.

Komposisi Daerah dalam Rencana Pemekaran

Provinsi Tapanuli akan mencakup daerah sebagai berikut:

  • Kabupaten: Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Nias, Dairi, Toba, Mandailing Natal, Nias Selatan, Pakpak Bharat, Humbang Hasundutan, Samosir, Padang Lawas Utara, Padang Lawas, Nias Utara, Nias Barat.

  • Kota: Sibolga, Padang Sidimpuan, Gunung Sitoli.

Dengan struktur tersebut, tata kelola pemerintahan akan lebih efisien. Pelayanan publik dapat dipercepat karena jarak antar pusat administrasi lebih dekat dibanding jika tetap menginduk ke Medan.

Alternatif Ibu Kota yang Strategis

Beberapa kandidat ibu kota yang mengemuka antara lain:

  • Sibolga: unggul di sektor pelabuhan dan perdagangan internasional.

  • Tarutung: memiliki posisi geografis sentral di Tapanuli.

  • Siborong-borong: berkembang pesat sebagai pusat transportasi dan pendidikan, terutama dengan adanya Bandara Silangit.

Peluang Ekonomi dan Investasi

Wilayah ini memiliki kekayaan alam yang sangat potensial:

  • Pertanian & Perkebunan: kopi Mandailing, teh Sidamanik, karet, kelapa sawit.

  • Perikanan: produksi ikan laut dari Sibolga dan Nias.

  • Pariwisata: Danau Toba, Pulau Nias, Air Terjun Sipiso-piso, dan jalur wisata budaya Batak.

  • Energi & Pertambangan: panas bumi, emas, batu bara, dan mineral lainnya.

Dengan status provinsi baru, Tapanuli akan memiliki keleluasaan mengelola sumber daya ini secara langsung untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Proyeksi PAD dan Pertumbuhan Ekonomi

Jika terbentuk sebagai provinsi, proyeksi PAD Tapanuli dapat mencapai Rp 5–7 triliun per tahun pada lima tahun pertama, didorong oleh sektor perkebunan, pariwisata, dan perikanan. Angka ini berpotensi meningkat hingga Rp 10 triliun dengan optimalisasi investasi infrastruktur dan pengelolaan sumber daya alam.

Dampak Sosial-Politik Pemekaran

Pemekaran ini akan membawa beberapa dampak:

  • Positif: pemerataan pembangunan, peningkatan pelayanan publik, penguatan identitas budaya, dan peluang kerja baru.

  • Negatif: potensi gesekan politik lokal, perebutan lokasi ibu kota, dan beban awal pembiayaan infrastruktur pemerintahan baru.

Tapanuli, Harapan Baru Sumatera Utara

Rencana pembentukan Provinsi Tapanuli adalah peluang emas bagi wilayah barat Sumatera Utara untuk berkembang lebih cepat. Dengan potensi alam, sumber daya manusia, dan dukungan masyarakat yang kuat, Tapanuli berpotensi menjadi provinsi yang bukan hanya mandiri, tetapi juga menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Sumatera. Realisasi provinsi ini tinggal menunggu keberanian pemerintah pusat untuk memberikan lampu hijau.***(Lisyah)

sumber: PRMN.com

Nusavarta
Author: Nusavarta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *