Suku Batak Toba

28 May 2024 4 min read No comments Budaya
Featured image

Batak Toba (Surat Batakᯂᯞᯂ᯲ ᯅᯖᯂ᯲ ᯖᯬᯅtranslit. Halak Batak Toba) merupakan salah satu kelompok etnis Batak yang berasal dari Provinsi Sumatera UtaraIndonesia. Wilayah persebaran utama kelompok etnis Batak Toba meliputi Kabupaten Samosir, Kabupaten Toba, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Tapanuli Utara, dan Kabupaten Tapanuli Tengah. Daerah persebaran utama lainnya adalah di Kabupaten Dairi, Kabupaten Simalungun, Kota Pematangsiantar, Kota Sibolga, Kabupaten Asahan, dan Kota Medan.[1]

Sejarah

Kerajaan Batak

Bentuk dan ciri khas Ruma Bolon.
Bendera Batak

Pada masa Kerajaan Batak yang berpusat di Bangkara, Kerajaan Batak yang dalam pemerintahan dinasti Si Singamangaraja membagi Kerajaan Batak dalam empat wilayah yang disebut Raja Maropat, yaitu:

  1. Raja Maropat Silindung
  2. Raja Maropat Samosir
  3. Raja Maropat Humbang
  4. Raja Maropat Toba

Penjajahan Belanda

Pada masa penjajahan Belanda, pemerintah Belanda membentuk Keresidenan Tapanuli pada tahun 1910. Keresidenan Tapanuli terbagi atas empat wilayah yang disebut afdeling dan saat ini dikenal dengan kabupaten atau kota, yaitu:

  1. Afdeling Padang Sidempuan, yang sekarang menjadi Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten Padang Lawas Utara, dan Kota Padang Sidempuan.
  2. Afdeling Nias, yang sekarang menjadi Kabupaten Nias dan Kabupaten Nias Selatan.
  3. Afdeling Sibolga dan Ommnenlanden, yang sekarang menjadi Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kota Sibolga.
  4. Afdeling Bataklanden, yang sekarang menjadi Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Toba, Kabupaten Samosir, Kabupaten Dairi, dan Kabupaten Pakpak Bharat.

Penjajahan Jepang

Pada masa penjajahan Jepang, bentuk pemerintahan di Keresidenan Tapanuli hampir tak berubah.

Awal kemerdekaan Republik Indonesia

Setelah kemerdekaan, pemerintah Republik Indonesia pun tetap menjadikan Tapanuli menjadi sebuah keresidenan. Ferdinand Lumban Tobing merupakan Residen Tapanuli yang pertama.

Ada sedikit perubahan dilakukan pada nama. Namun pembagian wilayah tetap sama. Nama Afdeling Bataklanden misalnya diubah menjadi Luhak Tanah Batak dan luhak pertama yang diangkat adalah Cornelius Sihombing yang pernah menjabat sebagai Demang Silindung. Nama onderafdeling pun diganti menjadi urung dan para demang yang memimpin onderafdeing diangkat menjadi Kepala Urung. Onderdistrik pun menjadi Urung Kecil yang dipimpin oleh Kepala Urung Kecil yang dulu adalah sebagai Assistent Demang.

Seiring dengan perjalanan sejarah, pemerintahan di Keresidenan Tapanuli pernah dibagi dalam empat kabupaten, yaitu:

  1. Kabupaten Silindung
  2. Kabupaten Samosir
  3. Kabupaten Humbang
  4. Kabupaten Toba

Kultural Batak Toba

Batak Toba adalah suatu kesatuan kultural. Batak Toba tidak mesti tinggal di wilayah geografis Toba, meski asal-muasal adalah Toba. Sebagaimana suku-suku bangsa lain, etnis Batak Toba pun bermigrasi ke daerah-daerah yang lebih menjanjikan penghidupan yang lebih baik. Contoh, mayoritas penduduk asli Silindung adalah marga-marga HutabaratPanggabeanHutagalungSimorangkirHutapea, dan Lumbantobing. Padahal keenam marga tersebut adalah keturunan Guru Mangaloksa yang merupakan anak kedua dari Raja Hasibuan di wilayah Toba. Demikian pula marga Nasution yang kebanyakan tinggal wilayah Padang Sidempuan adalah saudara marga Siahaan di Balige, tentu kedua marga ini adalah turunan leluhur yang sama. Batak Toba sebagai kesatuan kultural pasti dapat menyebar ke berbagai penjuru melintasi batas-batas geografis asal leluhurnya, Si Raja Batak yakni wilayah Toba yang secara spesifik adalah Desa Sianjur Mulamula terletak di lereng Gunung Pusuk Buhit, kira-kira 45 menit berkendara dari Pangururan, Ibu kota Kabupaten Samosir, sekarang.

Penyerahan kedaulatan awal 1950

Ketika penyerahan kedaulatan pada permulaan 1950, Keresidenan Tapanuli yang sudah disatukan dalam Provinsi Sumatera Utara dibagi dalam empat kabupaten baru, yaitu:

  1. Kabupaten Tapanuli Utara (sebelumnya Kabupaten Tanah Batak)
  2. Kabupaten Tapanuli Tengah (sebelumnya Kabupaten Sibolga)
  3. Kabupaten Tapanuli Selatan (sebelumnya Kabupaten Padang Sidempuan)
  4. Kabupaten Nias

Sekarang

Peninggalan Persidangan para raja, yang ada di TomokSamosir.

Pada Desember 2008, Keresidenan Tapanuli disatukan dalam Provinsi Sumatera Utara. Toba saat ini masuk dalam wilayah Kabupaten Toba Samosir yang beribu kota di Balige. Kabupaten Toba Samosir dibentuk berdasarkan Undang-Undang No 12. Tahun 1998 tentang pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Toba Samosir dan Kabupaten Mandailing Natal, di Daerah Tingkat I Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten Toba Samosir ini merupakan pemekaran dari Daerah Tingkat II Kabupaten Tapanuli Utara.

Marga

Marga adalah bagian nama yang merupakan pertanda dari keluarga mana ia berasal. Orang Batak selalu memiliki nama marga yang disebutkan diakhir nama. Nama marga ini diperoleh dari garis keturunan ayah sebagai garis keturunan patrilineal yang selanjutnya akan diwariskan kepada keturunannya secara terus menerus. Ada banyak marga orang Batak Toba, dan setiap marga memiliki sejarah silsilahnya masing-masing.

Daftar Marga Batak Toba

Berikut adalah daftar marga-marga Batak Toba:

  1. Ambarita
  2. Aruan
  3. Bakkara
  4. Banjarnahor
    (Marbun)
  5. Baringbing
    (Tampubolon)
  6. Batuara
    (Nainggolan)
  7. Batubara
  8. Butarbutar
  9. Bondar
    (Pasaribu)
  10. Buaton
    (Nainggolan)
  11. Debataraja
    (Simamora)
  12. Doloksaribu
  13. Dongoran
    (Siregar)
  14. Gorat
    (Pasaribu)
  15. Gultom
    (Samosir)
  16. Gurning
  17. Habeahan
    (Limbong)
  18. Habeahan
    (Pasaribu)
  19. Harahap
  20. Harianja
    (Samosir)
  21. Haro
  22. Haromunte
  23. Hasibuan
  24. Hasugian
  25. Hutabalian
    (Nainggolan)
  26. Hutabarat
  27. Hutagalung
  28. Hutagaol
  29. Hutahaean
  30. Hutajulu
  31. Hutanamora
  32. Hutapea
    (Laguboti)
  33. Hutapea
    (Hutatoruan)
  34. Hutasoit
  35. Hutauruk
    (Naipospos)
  36. Limbong
  37. Lubis
  38. Lumban Batu
    (Marbun)
  39. Lumban Gaol
    (Marbun)
  40. Lumban Nahor
    (Nainggolan)
  41. Lumbanpea
    (Tambunan)
  42. Lumban Raja
    (Nainggolan)
  43. Lumban Siantar
    (Nainggolan)
  44. Lumban Tobing
  45. Lumbantoruan
    (Sihombing)
  46. Lumban Tungkup
    (Nainggolan)
  47. Maharaja
  48. Mahulae
    (Nainggolan)
  49. Malau
  50. Manihuruk
  51. Manik
  52. Manurung
  53. Marpaung
  54. Matondang
  55. Munte
  56. Nababan
  57. Nadapdap
  58. Nadeak
  59. Nahampun
  60. Naibaho
  61. Naiborhu
  62. Napitu
  63. Napitupulu
  64. Ompusunggu
    (Aritonang)
  65. Pakpahan
    (Samosir)
  66. Pandiangan
  67. Pane
    (Sitorus)
  68. Pangaribuan
  69. Panggabean
  70. Panjaitan
  71. Parapat
  72. Pardede
  73. Pardosi
  74. Parhusip
    (Nainggolan)
  75. Pinayungan
  76. Pintubatu
  77. Pohan
  78. Purba
  79. Pusuk
    (Nainggolan)
  80. Rajagukguk
    (Aritonang)
  81. Rambe
  82. Ritonga
    (Siregar)
  83. Rumabutar
    (Manalu)
  84. Rumagorga
    (Manalu)
  85. Rumahole
    (Manalu)
  86. Rumahorbo
  87. Rumaijuk
    (Manalu)
  88. Rumapea
  89. Rumasingap
  90. Rumasondi
  91. Sagala
  92. Saing
  93. Saragi
  94. Saruksuk
    (Pasaribu)
  95. Sarumpaet
  96. Sehun
    (Marbun)
  97. Siadari
  98. Siagian
  99. Siagian
    (Siringoringo)
  100. Siahaan
  101. Siahaan
    (Nainggolan)
  102. Siallagan
  103. Siambaton
  104. Sianipar
  105. Sianturi
    (Simatupang)
  106. Sibarani
  107. Sibagariang
    (Naipospos)
  108. Sibangebange
    (Sitompul)
  109. Siboro
  110. Sibuea
  111. Siburian
    (Simatupang)
  112. Sidauruk
  113. Sidabalok
  114. Sidabariba
  115. Sidabungke
  116. Sidabutar
  117. Sidari
    (Samosir)
  118. Sidebang
  119. Sigalingging
  120. Sigiro
  121. Sigukguhi
    (Manalu)
  122. Sihaloho
  123. Sihite
  124. Sihole
  125. Sijabat
  126. Silaban
  127. Silaen
  128. Silalahi
  129. Sileang
  130. Silitonga
  131. Simaibang
  132. Simalango
  133. Simandalahi
  134. Simangunsong
  135. Simanjorang
  136. Simanjuntak
  137. Simanullang
  138. Simanungkalit
    (Naipospos)
  139. Simaremare
    (Aritonang)
  140. Simargolang
  141. Simarmata
  142. Simarsoit
    (Sihotang)
  143. Simbolon
  144. Simorangkir
  145. Sinabutar
  146. Sinaga
  147. Sinabang
  148. Sinambela
  149. Sinurat
  150. Sipahutar
  151. Sipangkar
  152. Sipangpang
    (Siringoringo)
  153. Sipapaga
    (Nainggolan)
  154. Sipardabuan
    (Sihotang)
  155. Sipayung
  156. Sirait
  157. Sirandos
    (Sihotang)
  158. Siregar
  159. Siringoringo
  160. Sitanggang
  161. Sitangkar
  162. Sitindaon
  163. Sitinjak
    (Samosir)
  164. Sitio
  165. Sitohang
  166. Sitompul
  167. Sitorus
  168. Situmeang
    (Naipospos)
  169. Situmorang
  170. Situngkir
  171. Sorganimusu
    (Sihotang)
  172. Sorimunggu
    (Manalu)
  173. Sormin
    (Siregar)
  174. Tamba
  175. Tambun
  176. Tambunan
  177. Tampubolon
  178. Tanjung
  179. Tarihoran
  180. Tinambunan
  181. Tobing
  182. Togatorop
    (Simatupang)
  183. Torbandolok
    (Sihotang)
  184. Tumanggor
  185. Turnip
  186. Turutan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Author: Ferry Nababan

I like travel and coffee

Share:

Tinggalkan Balasan