Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Makmur Jaya, Nagori Sibaganding, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun punya produk kuliner khas Parapat, Danau Toba.
Tabo Tilapia Crispy. Begitu sebut Gustri Ani Sinaga, warga setempat yang bersama tujuh tetangganya membentuk UMKM tersebut, Kamis (29/5).
Bila diterjemahkan, artinya kerupuk ikan yang enak dan renyah.
Ya, Tabo Tilapia Crispy sebut Gustri, berbahan baku kulit ikan Nila dan Lohan Merah atau Red Devil yang juga disebut sebagai ikan predator di kawasan Danau Toba.
Ikan Red Devil diburu secara massal, karena diduga penyebab berkurangnya Ikan Nila atau Mujahir di perairan kawasan Danau Toba, dengan memakan telur Ikan Nila.
Inilah ide awal bagaimana diolah Ikan Red Devil menjadi sesuatu yang bermanfaat dan bernilai ekonomis, bukan sekadar dikonsumsi untuk keluarga.
Gustri bersama tetangga dan juga kaum ibu umumnya di kota wisata Parapat, tahun 2023 mendapat pendampingan dari Pemkab Simalungun.
Hasilnya mereka membentuk kelompok UMKM dengan produk olahan membuat kerupuk/keripik berbahan baku Ikan Red Devil.
Untuk menambah cita rasa dan pembeda dengan kelompok lain, UMKM Makmur Jaya memakai bumbu masak khas etnis Batak, Andaliman.
Saat ini, kuliner Tabo Talapia Crispy hanya bisa diperoleh di sekitaran Kota Parapat, Danau Toba.
“Kami titip di pelaku wisata kuliner, pelabuhan, kapal penyeberangan,” sebut Gustri.
Nilai ekonomi yang diperoleh tergantung tingkat kunjungan wisatawan. Bagus saat hanya akhir pekan atau libur umum.
Makanya, pelaku wisata secara umum, berharap Pemerintah maupun Badan Otorita Danau Toba membuat kegiatan yang mendukung kunjungan.
sumber: antara.com
Leave a Reply