Wisatawan harus memastikan diri bebas Covid-19 sebelum melakukan perjalanan. Sejumlah layanan transportasi, pengelola hotel dan destinasi wisata telah mensyaratkan tes Covid-19 dengan hasil negatif atau non-reaktif sebelum menggunakan layanan mereka.
Hanya saja, bagaimana pun persiapan yang dilakukan, sedikit lengah saja maka virus corona berpotensi menginfeksi. Dan hal ini bisa terjadi ketika seseorang melakukan perjalanan. Lantas apa yang harus dilakukan jika merasakan gejalan Covid-19 saat sedang berwisata.
Perlu diketahui, gejala umum dari infeksi Covid-19 adalah demam, batuk kering, dan kelelahan. Sebagian orang yang terpapar virus corona merasakan kondisi berbeda, seperti nyeri pada persendian, sakit tenggorokan, diare, konjungtivitis atau mata merah, sakit kepala, kehilangan kemampuan indra perasa atau penciuman, ruam pada kulit, hingga perubahan warna jari tangan atau jari kaki.
Baca juga:
- Gaya Umi Pipik Naik Jetski di Danau Toba Berbusana Syar’i-Pakai Cadar
- Mampu Pangkas Perjalanan Jadi 1,5 Jam, dari Medan ke Danau Toba Lewat Jalan Tol Baru Ini, Miliki Panjang 143,25 Km
- 5 Kali Isi Danau Toba Lenyap, Ilmuwan Teriak Tanda Kiamat
- Bali Disebut Tak Layak Dikunjungi Turis, Anggota DPR: Jadi Bahan Evaluasi
- Soroti Keindahan Alam Danau Toba di Aquabike Jetski World Championship 2024
Gejala serius dari infeksi Covid-19 antara lain sesak napas, nyeri dada, dan tak mampu berbicara atau bergerak. Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Primaya Hospital Bekasi Utara, Mohammad Irfan mengatakan apabila seseorang merasakan gejala tersebut saat sedang berlibur, maka jangan panik.
© Copyright (c) 2016 TEMPO.CO fotoIlustrasi sakit kepala. Freepik.com
“Datang ke rumah sakit terdekat untuk berkonsultasi dengan dokter,” kata Irfan dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo. Biasanya dokter akan menganjurkan pemeriksaan rapid test antigen untuk diagnostik. Jika tes Covid-19 itu menunjukkan hasil positif, sebaiknya semua rombongan yang sedang berlibur ikut melakukan pemeriksaan yang sama. “Tetap disiplin melakukan 3M dan lakukan isolasi diri.”
Mohammad Irfan menambahkan, khusus pasien dengan komorbid atau penyakit kronis harus membawa dan mengkonsumsi obat rutin dari dokter selama berlibur. Pastikan jumlah obat yang dibawa cukup. Kaalau tidak ada penyakit kronis, bawa vitamin antioksidan, seperti vitamin C atau vitamin E, obat demam, obat lambung atau pereda nyeri untuk berjaga-jaga bila diperlukan selama perjalanan.
Bagaimana jika ada keluarga atau rekan yang merasakan gejala Covid-19 saat sedang berlibur? Irfan mengatakan, segera anjurkan keluarga atau rekan yang mengalami gejala infeksi virus corona itu ke rumah sakit untuk dilakukan tes diagnostik. Jika hasilnya positif, tetap pakai masker, jaga jarak dengan pasien positif Covid-19, pisahkan diri dengan rombongan, dan segera lakukan isolasi mandiri.
sumber: tempo.co
Tinggalkan Balasan