Pandemi Covid-19 berdampak pada hampir semua sektor usaha, termasuk pariwisata.
Meski kini keadaan berangsur ‘normal’ dan banyak sektor usaha yang bisa menjalankan usahanya lagi, tapi tidak dengan pariwisata.
Masih banyak hal yang harus dipertimbangkan untuk memulai lagi usaha pariwisata, hal ini membuat para pelaku wisata tidak dapat lagi menggantungkan hidup dari industri tersebut.
Wisata virtual yang melibatkan komunitas dan para pelaku wisata dapat menjadi pilihan saat pandemi agar roda perekonomian dan promosi dapat terus berlangsung secara online.
Traval, trip curator, bekerja sama dengan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk membuat sebuah program yaitu Virtual Heritage.
Virtual Heritage mengangkat wisata tematik berbasis budaya dan wisata berbasis komunitas di delapan titik yang tersebar di wilayah Barat dan Timur Indonesia.
Kegiatan ini turut membahas para komunitas as a local heroes dalam pelestarian dan pengembangan budaya daerah masing-masing, sehingga menjadi tempat wisata menarik.
Adapun komunitas yang digandeng, yakni Lakoat Kujawas di Timor Tengah Selatan, Kayaka Humba di Sumba Timur, Hetika di Bangka Barat, Jabu Sihol di Pematang Siantar.
Kemudian Rumah Cinta Wayang di Depok, Kesengsem Lasem di Rembang, Lepo Lorun di Maumere, dan Pulau Penyengat Kite di Tanjung Pinang.
© Disediakan oleh Kompas.com Istana Kantor, salah satu bangunan bersejarah di Pulau Penyengat, (28/9/2018).Berikut jadwal pelaksanaan Virtual Heritage:
1. Sabtu, 26 September 2020, pukul 10.00 WIB, Batik Tiga Negri Lasem bersama Didiet Maulana
2. Sabtu, 3 Oktober 2020, pukul 10.00 WIB, Lakoat Kujawas bersama Rara Seka
3. Minggu, 4 Oktober 2020, pukul 10.00 WIB, Wayang Potehi bersama J Ryan Karsten
4. Sabtu, 10 Oktober 2020, pukul 10.00 WIB, Lepo Lorun bersama Richard Kyle
5. Minggu, 11 Oktober 2020, pukul 10.00 WIB, Pulau Penyengat Heritage bersama Asyifa Latief
6. Sabtu, 17 Oktober 2020, pukul 10.00 WIB, Eksotika Tenun Sumba bersama Andien
7. Minggu, 18 Oktober 2020, pukul 10.00 WIB, Rumah Mayor Bangka bersama Kartika Dewi
8. Minggu, 25 Oktober 2020, pukul 10.00 WIB, Jabu Sihol Heritage bersama Viky Sianipar
Seluruh acara Virtual Heritage ini dapat dipesan melalui situs Traval, sehingga bisa menjelajahi dan mempelajari ragam budaya Indonesia cukup satu klik dan kamu bisa menikmatinya dari rumah aja.
© Disediakan oleh Kompas.com Salah satu Kelenteng yang terdapat di Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa TengahTraval Virtual Heritage ini tidak dipunggut biaya alias gratis, tapi Traval juga menggalang dana dalam setiap live yang 100 persen hasilnya akan diberikan untuk kegiatan pelestarian budaya oleh komunitas masing-masing.
Selain itu selama live nanti kamu juga bisa membeli merchandise khas dari daerah yang kamu pilih misalnya kain tenun dari Humba atau kain batik dari Kesengsem Lasem.
Program ini bertujuan mengenalkan destinasi wisata yang dikelola oleh komunitas-komunitasdan menjadi pilihan wisata alternatif setelah pandemi.
Kedua, untuk berbagi informasi dan cerita awal mula komunitas ini membangun daerahnya masing-masing.
Dengan demikian, bisa menjadi inspirasi bagi komunitas-komunitas lainnya dari seluruh Indonesia untuk membangun daerahnya menjadi tempat wisata dan agar anak-anak muda mulai turut perpartisipasi dalam mengembangkan komunitas dalam melestarikan dan pengembangan budaya yang ada di Indonesia.
sumber: kompas.com
Tinggalkan Balasan