Jalan-jalan ke Tanjung Pinang, Kepulauan Riau tak lengkap jika tidak mencoba berbagai kuliner khasnya.
Tanjung Pinang yang dipengaruhi oleh budaya Melayu memiliki kuliner dengan ciri khas Melayu yang kental.
Penasaran ada kuliner apa saja?
Berikut 10 kuliner khas Tanjung Pinang yang wajib traveler coba ketika berkunjung ke sana.
1. Gonggong
Gonggong adalah sejenis kerang yang hanya bisa ditemukan di Pulau Sumatera, khususnya di Tanjung Pinang.
Bentuknya seperti siput, dengan cangkang berwarna putih.
Biasanya gonggong diolah hanya dengan cara direbus.
Gonggong yang sudah matang lalu dimakan dengan dicocol ke sambal spesial.
Rasa gonggong agak manis, dagingnya yang kenyal memberikan sensasi yang menarik.
Saat memakan gonggong harus hati-hati, sebab ada sejenis kuku yang dijadikan alat saat kita mengambil daging gonggong dari cangkangnya.
Kuku ini berbentuk seperti ekor udang, keras dan tidak bisa dimakan.
TONTON JUGA:
2. Otak-otak
Otak-otak Tanjung Pinang selain bisa dimakan langsung juga bisa dijadikan oleh-oleh.
Rasanya unik, dengan warna sedikit merah memberikan sedikit rasa pedas dan gurih.
Varian otak-otak ikan campur daging sotong jadi favorit Sebagian besar orang.
Otak-otak khas Tanjung Pinang berbeda dengan otak-otak lainnya.
Memiliki tiga macam varian pada umumnya, yaitu otak-otak original dengan daging ikan saja, otak-otak pedas yang berwarna merah, dan otak-otak pedas dengan campuran daging sotong.© Disediakan oleh TRIBUN TRAVEL Otak-otak (eatinguntildiee.blogspot.co.id)
3. Bingke
Kembang Kue bingke kembang ini cukup unik karena memiliki bentuk seperti bunga (kembang) yang kemudian dipotong segitiga layaknya kue.
Warnanya hijau dengan wangi pandan yang cukup kuat.
Rasanya manis dan gurih, teksturnya sangat lembut cenderung seperti kue lumpur.
4. Luti Gedang
Bentuknya seperti combro dan misro khas Sunda.
Berwarna coklat dengan bentuk bulat lonjong.
Luti gendang merupakan semacam roti yang diisi dengan abon ikan.
Rasanya nikmat, gurih dengan sedikit manis.
Rotinya sangat lembut berpadu dengan gurihnya abon ikan yang cukup banyak di dalamnya.
Luti gendang bisa kamu temukan di hampir setiap warung makan di Tanjung Pinang.
Harganya cukup murah, hanya sekitar Rp 2.500 per buahnya.
Jika kamu ingin membawanya sebagai oleh-oleh juga bisa, dengan membeli luti gendang yang belum digoreng.
Jenis ini bisa kamu simpan sampai beberapa minggu di kulkas dan tidak akan basi.
5. Deram Deram
Kue deram-deram ini sekilas seperti kue cincin khas Betawi, hanya berukuran lebih kecil.
Warnanya coklat berbentuk seperti donat.
Rasanya sendiri mirip dengan kue cincin, manis dan legit di lidah.
Bahan pembuatannya menggunakan tepung beras yang dicampur gula merah.
6. Mi Lendir
Mi Lendir merupakan salah satu makanan khas Tanjung Pinang yang cukup mudah ditemukan di beberapa warung di penjuru kota.
Disebut mi lendir karena kuah mi yang sangat kental hingga menyerupai lendir.
Rasanya sendiri cukup nikmat, ada perpaduan gurih dan manis yang pas.© Disediakan oleh TRIBUN TRAVEL Mi lendir. (goodindonesianfood.com)
7. Mi Tarempa
Mi Tarempa memang bukan benar-benar makanan khas Tanjung Pinang, melainkan berasal dari wilayah Tarempa, Kabupaten Anambas.
Namun, kedai Mi Tarempa bisa dengan mudah kamu temukan di Tanjung Pinang.
Rasa Mi Tarempa cukup mirip dengan mi aceh, yakni cenderung manis dan sedikit gurih, namun tak ada rasa pedas rempah yang mendominasi.
Topping-nya nikmat, dengan pilihan daging ikan, daging sapi, dan aneka seafood.
8. Air Dohot
Air dohot merupakan minuman penyegar khas Melayu yang cukup unik.
Pasalnya, air dohot menggunakan buah-buahan kering seperti kesemat, kurma, kelengkeng, dan masih banyak lagi.
Buah-buahan kering ini yang kemudian memberikan rasa unik terhadap air dohot.
Airnya sendiri merupakan hasil rebusan buah kering dan gula batu.
Memberikan rasa manis menyegarkan yang tidak membuat tenggorokan menjadi sakit.
Menurut kepercayaan masyarakat, air dohot ini sangat berkhasiat untuk menghilangkan panas dalam.
9. Es Laksamana Mengamuk
Es Laksamana Mengamuk konon muncul setelah adanya kisah perselingkuhan yang dilakukan istri seorang laksamana dengan pemilik kebun buah kweni.
Konon, karena murka sang laksamana pun menghancurkan kebun kweni yang menyebabkan banyaknya buah kweni yang berjatuhan.
Oleh masyarakat sekitar, buah kweni tersebut diolah menjadi es yang diberi nama laksamana mengamuk.
Buah kweni yang sudah dipotong-potong lalu dicampur dengan larutan santan dan es batu.
Kini, banyak yang sudah memodifikasi es ini dengan menambahkan berbagai bahan lain seperti kelapa serut dan biji selasih.
10. Kopi Sekanak
Kopi Sekanak merupakan varian kopi khas Tanjung Pinang yang hanya bisa ditemukan di sana saja.
Kopi yang dicampur dengan berbagai macam rempah, menghasilkan rasa yang unik.
Sedikit hangat dengan sejuta manfaat.
Ada tiga jenis kopi rempah, yaitu kopi tujuh rempah, sembilan rempah, dan 11 rempah.
Masing-masing punya khasiat dan cara minum yang unik.
Kopi ini hanya menggunakan susu kambing dan madu untuk pemanis.
Lalu kopi diaduk menggunakan batang kayu manis hingga rata, dan baru diminum.
sumber: traveltribun.com
Tinggalkan Balasan