Bertanam Stevia, Nikmati Gula Bebas Kalori di Halaman Rumah

Stevia merupakan tanaman yang dapat dijadikan sumber gula karena kandungan pemanis alaminya. Daun ini masuk dalam kategori non-nutritif yang artinya tidak mengandung kalori sama sekali sehingga aman untuk tubuh.

Stevia sebelumnya mudah dijumpai sebagai bahan pengganti gula di berbagai produk kemasan. Biasanya makanan atau minuman itu ditujukan untuk penderita diabetes atau orang yang sedang melakukan diet penurunan berat badan.

Efek dari daun bernama latin stevia rebaudiana ini dikatakan baik dalam mengontrol kadar insulin dan glukosa dalam darah. Hal ini dibuktikan dalam riset tahun 2010 sebagaimana yang dilansir dari Healthline pada Sabtu (13/03/2021).

Selain itu, bubuk daun stevia juga dapat mengelola kadar kolestrol seseorang. Penelitian tahun 2009 membuktikan jika seseorang yang rutin mengkonsumsi 20 mililiter ekstrak stevia selama sebulan mengalami penurunan kadar kolestrol tanpa efek samping negatif.

Berita Terbaru:

Ekstrak tanaman ini juga bisa mengurangi pertumbuhan kanker payudara. Sejumlah penyakit mematikan lainnya seperti leukimia, ginjal dan paru-paru juga dapat berkurang dengan sweet leaf ini.

Meski demikian, belum ada penelitian menyeluruh akan dampak negatif soal konsumsi tanaman ini. Karena itu konsumsi secara intens tidak dianjurkan khususnya jika sedang dalam kondisi hamil atau memiliki penyakit bawaan tanpa konsultasi dokter. 

300 Kali Lebih Manis Dari Gula Biasa

Ilustrasi daun stevia yang sudah dikeringkan. SHUTTERSTOCK/HANDMADEPICTURES
Ilustrasi daun stevia yang sudah dikeringkan. SHUTTERSTOCK/HANDMADEPICTURES

Tanaman ini mengandung glikosida steviol, stevioside dan rebaudioside A. Karena itu rasa manisnya bisa 300 kali lipat dibandingkan gula biasa meski tidak mengandung kalori.

Hanya saja rasa manis yang dihasilkan memiliki tambahan sedikit rasa pahit di ujung. Penggunaannya sebagai pemanis juga sudah dilakukan lebih dari 1.500 tahun silam oleh Suku Guarani.

Bangsa asli Paraguay itu kerap menggunakannya sebagai tambahan dalam teh, makanan, kue dan obat herbal. Tak hanya itu, Bangsa Eropa dan Jepang kemudian mulai memanfaatkannya setelah tahun 1800.

Kini, pemanis berbahan stevia sudah menjadi produk yang secara legal diizinkan dipasarkan di seluruh kawasan Amerika Serikat dan Eropa.

Tanaman berbentuk rumpun ini sendiri mudah ditanam di pekarangan rumah. Sifat tanaman ini juga cocok untuk dibudidayakan di Indonesia.

Tanah yang lembab dan sinar matahari yang terik membuat tanaman ini tumbuh subur. Pembibitan bisa dilakukan dengan benih maupun distek.

Tanaman Stevia rebaudiana
Tanaman Stevia rebaudiana

Tanaman ini bisa tumbuh dengan rimbun hingga setinggi 80 cm dan bunga berwarna putih. Gunakan daunnya saja untuk dijadikan pemanis alami di rumah dan sisihkan bunganya.

Petik daun yang segar kemudian dikeringkan agar lebih tahan lama. Pisahkan daun yang sudah kering dengan tangkainya dan tumbuk hingga halus.

Simpan di dalam wadah tertutup agar kualitasnya terjaga dan tetap kering. Cukup gunakan sejumput saja setiap kali digunakan karena rasanya jauh lebih manis.

sumber: kompas.com

Author: Ido Nababan

Tinggalkan Balasan