Menikmati Waterfront City Pangururan hingga Patung Yesus Penyelamat, Destinasi Baru Danau Toba

22 Sep 2024 5 min read No comments Info Wisata
Featured image

Destinasi baru ini wajib dikunjungi kalau pelesiran ke Danau Toba. Menjadikan danau menjadi wajah baru Danau Toba.

 

Pariwisata di kawasan Danau Toba terus berkembang dengan dibangunnya destinasi baru, seperti Waterfront City Pangururan, Jembatan Aek Tano Ponggol, hingga Patung Yesus Kristus Penyelamat di Bukit Sibeabea yang menjadi patung Yesus tertinggi di dunia. Danau Toba juga semakin mudah diakses setelah jalan tol baru diresmikan. Parapat kini hanya terpaut 40 kilometer dari gerbang tol.

Menjelang tengah malam, kawasan Waterfront City Pangururan masih dipenuhi para wisatawan, Rabu (18/9/2024). Mereka menikmati pemandangan indah dan hawa dingin di kawasan tepi pantai di Kabupaten Samosir, Sumut, itu.

Para pengunjung hanyut menyaksikan pertunjukan air mancur menari di Waterfront City. Suasana terasa meriah dengan pendar warna-warni lampu air mancur yang diiringi dentuman musik. ”Kalau ke Danau Toba, biasanya kami hanya ke kawasan Parapat dan menyeberang ke Tomok. Setelah ada destinasi baru, kami berkeliling ke berbagai tempat, seperti di Waterfront City Pangururan ini,” kata Tomi Siahaan (45), wisatawan dari Medan.

Waterfront City Pangururan menjadi wajah baru pariwisata kawasan Danau Toba. Kawasan itu mengubah konsep pembangunan di kawasan Danau Toba yang sebelumnya membelakangi danau kini membuat danau menjadi wajahnya.

Kapal berlabuh di kawasan Waterfront City Pangururan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Jumat (20/9/2024). Pariwisata Danau Toba meningkat pesat dengan dibangunnya berbagai destinasi baru dan infrastruktur pariwisata.
KOMPAS/NIKSON SINAGA

Kapal berlabuh di kawasan Waterfront City Pangururan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Jumat (20/9/2024). Pariwisata Danau Toba meningkat pesat dengan dibangunnya berbagai destinasi baru dan infrastruktur pariwisata.

Waterfront City Pangururan pun menjadi percontohan membangun kota-kota di kawasan Danau Toba. Pembangunannya mencakup 6,4 hektar kawasan pantai di ibu kota Samosir itu. Di sepanjang pantai, dibangun berbagai tempat wisata, seperti air mancur menari, pelataran totem, dan pusat kuliner.

Pelataran Totem itu menyatukan lima patung kayu dari kebudayaan Batak dan Papua. Tiga di antaranya merupakan Patung Sitolu Harajaon dari suku Batak. Dua lagi adalah patung dengan ukiran Mbitoro dan Wemawe dari suku Kamoro yang didatangkan langsung dari Papua. Pelataran itu menjadi simbol persahabatan Nusantara dari ujung barat hingga ujung timur.

Para pengunjung juga bisa berjalan menyusuri jalur pedestrian di tepi danau sepanjang 1,5 kilometer, berfoto di jembatan motif kayu yang estetik, atau duduk-duduk di tepi pantai yang dibuat dari beton bertangga-tangga.

Bupati Samosir Vandiko Timotius Gultom mengatakan, pembangunan destinasi baru dan infrastruktur di kawasan Danau Toba membuat kunjungan wisata ke kawasan Danau Toba terus meningkat. ”Sepanjang tahun 2023, kunjungan wisatawan ke Samosir saja sudah tembus 1 juta kunjungan. Ini rekor baru,” kata Vandiko.

Waterfront City Pangururan dibangun dengan tema aek natio atau air yang jernih. Pembangunannya mengajak warga lokal dan wisatawan menjaga kelestarian Danau Toba. Air merupakan elemen yang sangat penting dalam budaya Batak.

Vandiko menyebutkan, pembangunan destinasi di Danau Toba disokong oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Kementerian itu mengalokasikan Rp 161,59 miliar untuk penataan kawasan Pangururan dan Tele di Kabupaten Samosir. Pembangunannya meliputi jalur pedestrian, pusat kuliner, taman rohani, taman pustaha (pustaka), galeri Samosir, pelataran totem, dan pertunjukan air menari.

Acara syukuran dilaksanakan atas selesainya pembangunan Patung Yesus Kristus Penyelamat di Bukit Sibeabea, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Kamis (19/9/2024). Patung setinggi 61 meter itu menjadi patung Yesus tertinggi di dunia dan menjadi daya tarik pariwisata baru di kawasan Danau Toba. Paus Fransiskus memberkati monumen itu saat kunjungannya ke Jakarta awal September lalu.
KOMPAS/NIKSON SINAGA

Acara syukuran dilaksanakan atas selesainya pembangunan Patung Yesus Kristus Penyelamat di Bukit Sibeabea, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Kamis (19/9/2024). Patung setinggi 61 meter itu menjadi patung Yesus tertinggi di dunia dan menjadi daya tarik pariwisata baru di kawasan Danau Toba. Paus Fransiskus memberkati monumen itu saat kunjungannya ke Jakarta awal September lalu.

Patung Yesus

Destinasi baru lainnya adalah Patung Yesus Kristus Penyelamat di Bukit Sibeabea. Kawasan itu berjarak sekitar 18 kilometer dari Pangururan yang bisa diakses melalui Jalan Pangururan-Tele.

Patung setinggi 61 meter itu berdiri di atas Bukit Sibeabea yang menjorok ke perairan Danau Toba di sisi Pulau Sumatera. Monumen itu menjadi patung Yesus tertinggi di dunia.

Bukit Sibeabea yang terletak di Kecamatan Harian Boho merupakan semenanjung di bawah Bukit Barisan yang menjadi dinding Kaldera Toba. Dari atas bukit tampaklah hamparan Danau Toba yang luas dan juga sisi barat Pulau Samosir.

Patung Yesus Penyelamat dibangun di puncak bukit berketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut dan menghadap ke perairan Danau Toba. Patung Yesus itu diberkati oleh Paus Fransiskus secara simbolis di Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta dalam kunjungan apostoliknya ke Tanah Air, Jumat (6/9/2024).

Paus memberkati patung miniatur dan menyampaikan doa untuk monumen tersebut. Doa itu lalu dituliskan dalam prasasti dan dibubuhkan tanda tangan Paus Fransiskus. Patung miniatur dan prasasti itu pun telah dipasang di bawah Patung Yesus.

Patung Yesus itu didukung dengan pembangunan jalan wisata oleh Kementerian PUPR. Jalan dibuat berkelok mengelilingi punggung Bukit Sibeabea hingga turun ke perairan Danau Toba. Jalan berkelok itu pun menjadi salah satu daya tarik wisata di Bukit Sibeabea.

Di ujung jalan sedang dibangun Dermaga Sibeabea. Jika sudah beroperasi, destinasi itu bisa diakses dengan kapal wisata dari berbagai destinasi lain di kawasan Danau Toba.

Ketua Panitia Syukuran Pembangunan Patung Yesus Penyelamat, Pastor Moses Elias Situmorang OFM Cap, mengatakan, kawasan Bukit Sibeabea memberikan dampak pembangunan pariwisata di kawasan Danau Toba. ”Kawasan Patung Yesus ini memberikan dampak ekonomi yang cukup besar bagi warga sekitar Bukit Sibeabea,” ucapnya.

Moses menyebutkan, sebanyak 37 orang bekerja secara langsung di Yayasan Jadilah Terang Danau Toba yang mengelola Bukit Sibeabea. Di kawasan yang terletak di Kecamatan Harian Boho itu juga telah dibangun tempat penginapan dan restoran. Sebelumnya, kawasan tersebut bukan tujuan wisata.

Paus memberkati patung miniatur dan menyampaikan doa untuk monumen tersebut. Doa itu lalu dituliskan dalam prasasti dan dibubuhkan tanda tangan Paus Fransiskus.

Daya tarik lainnya di kawasan Danau Toba ialah Jembatan Aek Tano Ponggol. Jembatan itu menghubungkan daratan Sumatera dengan Pulau Samosir yang terpisah oleh kanal atau terusan.

Wisatawan yang melintas dari Pangururan ke arah Bukit Sibeabea atau Jalan Tele-Pangururan akan melintasi jembatan itu. Kini, banyak wisatawan berhenti sesaat menikmati keindahan konstruksi jembatan yang ditopang tiga pilar, simbol tiga pilar falsafah kehidupan masyarakat Batak, yakni Dalihan Na Tolu.

Jembatan Aek Tano Ponggol sepanjang 294 meter membentang di atas perairan Danau Toba menghubungkan Pulau Samosir (sisi kanan) dengan Pulau Sumatera, di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Jumat (20/9/2024).
KOMPAS/NIKSON SINAGA

Jembatan Aek Tano Ponggol sepanjang 294 meter membentang di atas perairan Danau Toba menghubungkan Pulau Samosir (sisi kanan) dengan Pulau Sumatera, di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Jumat (20/9/2024).

Sejarah Aek Tano Ponggol juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Samosir secara alami bukan merupakan sebuah pulau, tetapi daratan yang terhubung ke Sumatera. Daerah itu menjadi pulau setelah Pemerintah Kolonial Belanda membangun terusan Tano Ponggol untuk menghubungkan perairan di sisi utara dengan selatan pada 1906.

Ketua Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia Kabupaten Samosir Ombang Siboro mengatakan, kawasan Danau Toba punya potensi yang sangat besar dengan pembangunan destinasi dan akses menuju kawasan yang semakin baik.

Pada Kamis (10/9/2024) telah diresmikan Tol Tebing Tinggi-Serbelawan-Sinaksak sepanjang 45,6 kilometer yang membentang dari Kota Tebing Tinggi hingga Simalungun. Kini, kawasan Parapat hanya terpaut 40 kilometer dari gerbang tol terakhir.

”Kami yakin betul, jalan tol yang kini sudah terhubung dari Bandara Kualanamu dan Kota Medan akan meningkatkan kunjungan pariwisata ke kawasan Danau Toba secara signifikan,” kata Ombang.

sumber: kompas.com

 

 

Author: 1toba

Share:

Tinggalkan Balasan