Anda para traveler yang berkunjung ke Belitung dan ingin mencoba wisata anti mainstream, datang ke Batu Baginde.
Batu Baginde adalah batu granit terbesar di Pulau Belitung, yang merupakan salah satu destinasi wisata alam Belitung.
Batu Baginde terletak di Desa Padang Kandis, Membalong, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Destinasi wisata ini berjarak sekitar 70 km atau kira-kira 1,5 jam berkendara dari Kota Tanjungpandan.�
Destinasi ini tidak ada pungutan biaya masuk alias gratis.
Sepanjang perjalanan menuju lokasi Batu Baginde, Anda akan melintasi jalanan beraspal serta melewati rumah-rumah warga dengan suasana pedesaan.
Saat Anda sampai, Anda akan menemukan sebuah papan yang bertuliskan �Gunung Baginde� yang dapat Anda temukan di tepi jalan.
Dari papan tersebut, Anda langsung belok tajam ke kanan dan menyusuri sebuah jalan kecil yang masih tak beraspal menuju ke area hutan sejauh kurang lebih 1,5 km hingga lokasi.
Jika Anda ingin mendaki Batu Baginde, jangan lupa mempersiapkan fisik, sepatu yang punya daya cengkram, air minum, dan menggunakan tabir surya.
Matahari di Belitung terasa sangat terik, namun hal itu pula yang membuat biru langit dan laut terlihat indah berkilau.
Anda yang ingin berkunjung ke sini dapat berkendara menggunakan kendaraan roda empat ataupun roda dua.
Namun sangat disarankan untuk menggunakan kendaraan roda dua agar perjalanan Anda dapat lebih mudah, lantaran akan menelusuri jalan tikus di tengah hutan.
Jiwa petualang Anda akan sangat diuji di tempat wisata ini, lantaran tempatnya yang masih sangat minim pengunjung.
Untuk aksesnya tidak begitu sulit, karena telah difasilitasi dengan tali dan juga tangga di lokasi ini.
Kendati demikian, jika Anda berkunjung saat musin hujan, perhatikan keselamatan dan keamanan Anda, karena rawan jalanan dan batu-batu licin.
Sesampainya di atas, Anda akan langsung disuguhkan dengan pemandangan alam hijau yang sangat indah, serta perpaduan langit biru yang cerah.
Batu Baginde terdiri dari dua batu besar yang konon melambangkan sepasang kekasih.
Warga sekitar percaya bahwa kedua batu tersebut berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, namun hanya batu betinanya saja yang bisa dieksplorasi.
Selain itu, menurut kabar yang beredar, tempat wisata Batu Baginde kerap kali dijadikan sebagai tempat orang mencari pesugihan.
Oleh karenanya ada beberapa aturan yang dipercaya dan tidak boleh dilakukan di lokasi ini.
Misalnya dilarang berbicara yang tidak-tidak atau berbicara yang kotor, berbuat yang tidak senonoh, dan yang lainnya.
Masyarakat setempat percaya bahwa perbuatan yang dilakukan dan perkataan diucapkan dapat membuat penunggu tempat tersebut terganggu dan bisa melakukan hal yang tidak diinginkan.
Wanita yang sedang haid juga dilarang untuk naik ke atas batu tersebut.
Mereka percaya jika wanita yang sedang haid naik dan dia sudah tau sebelumnya tentang cerita masyarakat setempat tentang batu tersebut, maka tidak jarang wanita tersebut akan mengalami kerasukan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Batu Baginde memiliki umur setara dengan zaman Jurasic yaitu berkisar hingga 208 juta tahun yang lalu.
Oleh karena itu, sangat sayang jika Anda datang ke Belitung namun melewatkan wisata alam purbakala ke Batu Baginde.
(Posbelitung.co
Tinggalkan Balasan