Budaya Batak Toba

29 May 2024 3 min read No comments Budaya
Featured image

Rumah Tradisonal

Ruma Bolon atau Jabu Bolon, rumah tradisional orang Batak Toba.

Rumah tradisional orang Batak Toba disebut Ruma Bolon atau Jabu Bolon, yang memiliki bangunan empat persegi panjang yang kadang-kadang ditempati oleh 50 keluarga. Memasuki Rumah Bolon ini harus menaiki tangga yang terletak di tengah-tengah rumah, dengan jumlah anak tangga yang ganjil. Bila orang hendak masuk rumah tersebut, harus menundukkan kepala agar tidak terbentur pada balok yang melintang. Menundukkan kepala dimaknai sebagai wujud penghormatan tamu terhadap si pemilik rumah.

Berbeda dengan rumah-rumah Batak di daerah pesisir, pintu rumah di daerah Batak Toba berupa pintu kolong yang terdapat di bawah lantai rumah. Bagian dalam rumah tidak memiliki bagian dalam yang terpisah melainkan membentuk satu ruangan besar yang berukuran 20 sampai 40 kaki. Rumah batak toba pada umumnya dibangun dengan menggunakan bahan-bahan bangunan yang bagus. Memperlihatkan tanda-tanda keahlian yang tinggi, dan banyak diantara rumah-rumah tersebut yang turut dihiasi dengan ukiran dan lukisan.[2]

Pakaian Tradisonal

Jenis-jenis ulos

Pakaian tradisional Batak toba adalah Ulos. Dalam bahasa Batak Toba, “ulos” berarti kain. Cara membuat ulos yaitu dengan cara ditenun menggunakan alat tenun bukan mesin.

Warna dominan pada ulos adalah merahhitam, dan putih yang dihiasi oleh ragam tenunan dari benang emas atau perak. Mulanya ulos dikenakan di dalam bentuk selendang atau sarung saja, kerap digunakan pada perhelatan resmi atau upacara adat Batak, tetapi kini banyak dijumpai di dalam bentuk produk suvenir, sarung bantal, ikat pinggangtaspakaian, alas meja, dasidompet, dan gorden.

Ulos juga kadang-kadang diberikan kepada sang ibu yang sedang mengandung supaya mempermudah lahirnya sang bayi ke dunia dan untuk melindungi ibu dari segala mara bahaya yang mengancam saat proses persalinan.

Sebagian besar ulos telah punah karena tidak diproduksi lagi, seperti Ulos Raja, Ulos Ragi Botik, Ulos Gobar, Ulos Saput (ulos yang digunakan sebagai pembungkus jenazah), dan Ulos Sibolang.

Seni Beladiri/Silat Tradisonal

Dua orang yang sedang memperagakan jurus monsak

Seni bela diri Batak Toba adalah Mossak. Kata Mossak untuk penamaan bela diri/silat dalam bahasa Batak Toba kadang kerap disamakan dengan kata Marmossak. Kata mossak hanya untuk menyebut silat/bela diri, sedangkan parmossak merupakan seseorang yang mempunyai ilmu bela diri yang tinggi atau bisa juga orang yang mendalami ilmu bela diri dan memiliki ilmu bela diri.

Mossak dikenal memiliki ilmu-ilmu kebatinan dan tidak sembarangan orang untuk mempelajarinya. Bahkan, penerus-penerus ilmu Mossak yang tersisa tidak berani menurunkan atau mengajari anaknya jurus Mossak ini karena bisa memengaruhi kepercayaan terhadap Sang Maha Pencipta.

Senjata Tradisonal

Berikut Jenis-jenis Senjata Tradisional Batak Toba:

  • Piso Halasan
  • Piso Gaja Dompak
  • Tunggal Panaluan
  • Hujur Siringis
  • Silima Sarung
  • Piso Sitolu Sarung
  • Piso Gading
  • Piso Sanalenggam
  • Piso Toba
  • Parang

Tarian Tradisonal

Penari Tortor
Tortor Sigalegale,merupakan salah satu tarian khas suku Batak Toba

Tarian tradisional masyarakat Batak Toba adalah Tortor. Tortor merupakan bagian penting dalam upacara adat (ulaon adat) masyarakat Batak Toba. Melalui Tortor, masyarakat Batak Toba menyampaikan harapan dan doa-doanya. Peragaan sikap dan perasaan melalui Tortor selalu menggambarkan kondisi dan situasi yang dialami.

Tarian Tortor diperkirakan telah ada dalam kebudayaan Batak sejak sekitar abad ke-13. Adapun makna simbol dalam tiap gerakan Tortor masing-masing mempunyai arti yang menjelaskan bagaimana proses menghargai dan memberi penghormatan antar marga sebagai bentuk hubungan yang baik. Dalam unsur kekerabatan masyarakat Batak antara hulahula, dongan sabutuha, dan boru gerakan itu semua menjelaskan proses tersebut melalui simbol gerakan yang akan dibawakan oleh panortor.

Alat musik tardisional

Alat musik Batak Toba tergolong unik dari segi fungsi dan suara yang dihasilkan. Biasanya, alat tersebut akan ditampailkan pada acara – acara tertentu, seperti acara upacara adat kematian, upacara adat pernikahan dan upacara adat lainnya. Selain itu, juga dipertontonkan untuk mengiringi tarian tortor.

Bahan untuk membuat alat musik tradisional suku Batak Toba sangatlah sederhana. Karena masih tergolong alat musik manual, maka bahan untuk membuatnya selalu tersedia. Kayu, bambu, kulit hewan, dan tumbuhan lain merupakan bahan bakunya. Ada beberapa alat yang memerlukan besi untuk membuatnya. Berikut ini daftar alat musik tradisional Batak toba:

 

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Author: Ferry Nababan

I like travel and coffee

Share:

Tinggalkan Balasan