Desa Ara di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan dikenal sebagai sentra pembuatan kapal phinisi di Indonesia, bahkan seluruh dunia.
Melansir keterangan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Kamis (25/11/2021), kapal phinisi asal Bulukumba juga telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO sejak 2017.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, desa yang berjarak sekitar 182 kilometer (km) dari Kota Makassar ini bisa menghadirkan wisata kapal phinisi.
“Sampai saat ini, Desa Wisata Ara belum memiliki (wisata phinisi). Jadi, itu nanti adalah bentuk kolaborasi yang akan kita pimpin dan akan saya tunjuk agar bisa segera terwujudkan,” kata dia di Desa Wisata Ara, Kabupaten Bulukumba, Kamis.
Tidak hanya pengadaan wisata kapal phinisi, Sandiaga melanjutkan bahwa pihaknya mendorong agar Desa Ara memiliki museum phinisi sebagai salah satu atraksi andalannya.
Pesona pariwisata Bulukumba
Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf mengungkapkan, pesona Bulukumba tidak hanya sebatas kapal phinisi yang berhasi masuk dalam daftar Warisan Budaya Tak Benda UNESCO saja.
Sebab, keindahan alamnya menurut dia luar biasa. Salah satunya dapat dilihat dari kekayaan terumbu karang dan biota lautnya.
“Bulukumba memiliki pantai sepanjang lebih kurang 128 km, dan 51 km di antaranya adalah pantai berpasir putih yang indah dan cantik. Sangat cantik dan tidak kalah dengan daerah lain,” terang Muchtar.
Pesona pariwisata lainnya yang dimiliki Bulukumba adalah deretan tebing. Tebing Apparalang, misalnya. Ada juga kekayaan ekraf di sub-sektor seni, kriya, dan fesyen seperti Tari Pakarena Ara.
Kemudian Tari Salonreng, miniatur phinisi, seni ukir anjong, dan teba. Lalu ada juga beragam kuliner yang tersedia seperti kue dumpi eja, kue dumpi laiya, dan cucuru.
Pengembangan pariwisata di Bulukumba
Dorongan untuk membangun bandara di Bulukumba
Sandiaga mengungkapkan, pihaknya akan mendorong pembangunan bandara di Bulukumba ke sejumlah pihak terkait.
Adapun hal ini dilakukan guna memudahkan aksesibilitas wisatawan untuk berlibur ke Bulukumba, serta beragam destinasi wisata di sekitarnya.
“Bandara menurut saya adalah bagian dari interkonektivitas. Dan ini bandaranya adalah bandara pariwisata yang terkoneksi ke daerah wisata lain,” ujarnya.
Sertifikasi perajin kapal phinisi Desa Ara
Dalam kesempatan yang sama, Sandiaga mengatakan bahwa dia ingin agar masyarakat Desa Ara untuk menetap di kampung halamannya. Terutama mereka yang bekerja sebagai perajin kapal phinisi.
Sebab, menurut dia, banyak masyarakat Desa Wisata Ara yang merantau keluar daerah karena terbatasnya bahan baku pembuatan kapal phinisi.
Melalui kerja sama dengan Kementerian Perindustrian dan Poltekpar Makassar, pihaknya akan memberi sertifikasi guna meningkatkan kemampuan para perajin.
Sertifikasi ini juga akan diberikan untuk memudahkan akses perajin kapal phinisi Bulukumba untuk memperoleh bahan baku.
“(Sertifikasi) ini digandeng dengan Direktorat SDM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif agar kompetensi para perajin ini bisa langsung kita hadirkan,” ucapnya.
sumber: kompas.com
Tinggalkan Balasan