Geopark Ciletuh akan Punya 7 Jalur Wisata, Apa Saja?

26 Nov 2020 5 min read No comments Info Wisata

Ciletuh Palabuhanratu UNESCO Global Geopark (CPUGGp) atau Geopark Ciletuh rencananya bakal memiliki tujuh jalur geowisata untuk dijelajahi oleh wisatawan.

“Kami punya jalur wisata yang menghubungkan masing-masing geosite dengan tema berbeda. Ada tujuh jalur geowisata,” kata perwakilan Badan Pengelola CPUGGp yang tidak ingin disebutkan namanya kepada Kompas.com, Selasa (24/11/2020).

Berdasarkan data dari CPUGGp, selain memiliki tema yang unik, setiap jalur juga memiliki keragaman geologi, hayati, dan budaya yang ditawarkan.

Kendati demikian, tujuh jalur geowisata tersebut merupakan bagian dari Masterplan yang merupakan salah satu dari 13 rekomendasi yang harus dibenahi.

Adapun, 13 rekomendasi tersebut merupakan syarat bagi Geopark Ciletuh untuk tetap mempertahankan statusnya di UNESCO saat tahap validasi ulang pada 2021.

Pihak Badan Pengelola CPUGGp menuturkan, salah satu rekomendasi yang ada adalah tentang masterplan yang sudah dibuat oleh pihaknya.

“Diperkuat dengan dukungan anggaran dan administrasi. Di antaranya adalah surat pernyataan dari gubernur tentang dukungan anggaran Provinsi Jawa Barat terhadap pengembangan Ciletuh,” ungkapnya.

Selain surat dari gubernur, ada juga surat dari bupati Kabupaten Sukabumi yang menyatakan bahwa pihaknya akan memberi dukungan anggaran dalam pengembangan CPUGGp.

Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut telah Kompas.com rangkum berdasarkan data yang didapat, Rabu (25/11/2020):

  • Jalur Geowisata 1, Menelusuri Jejak Fosil Tektonik Ciletuh

Dalam jalur geowisata ini, rencananya pihak Geopark Ciletuh akan mengembangkan paket wisata Eko-Geowisata Trekking Cagar Alam Cibanteng – Suaka Margasatwa Cikepuh.

Selain itu, mereka juga akan mengembangkan penginapan di Ciwaru, serta fasilitas penunjang lain seperti restoran, pos pengamatan, area berkemah, dan rumah pohon di area lain.

Baca juga: 

Melalui Jalur Geowisata 1, wisatawan dapat melihat keragaman geologi berupa batuan sedimen laut dalam, batu batik oksidasi, dan Muara Cikepuh-Sodong Parat.

Sementara keanekaragaman hayati yang disajikan adalah tanaman bakau, Suaka Margasatwa Cikepuh, Suaka Alam Cisantang, Hutan Ciletuh, dan budidaya ikan sidat.

Untuk kekayaan budaya, beberapa yang dapat ditemukan adalah kesenian pencak silat, debus, kuda lumping, dan industri pembuatan keripik gadung.Teluk Ciletuh di Deaa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Sukabumi, Jawa Barat. Foto diambil Senin (1/4/2019).© Disediakan oleh Kompas.com Teluk Ciletuh di Deaa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Sukabumi, Jawa Barat. Foto diambil Senin (1/4/2019).

  • Jalur Geowisata 2, Mengungkap Fenomena Subduksi Purba

Melalui jalur ini, wisatawan akan ditawarkan tiga paket wisata menarik yang tengah dikembangkan yakni Geotrek Cruise Teluk Ciletuh-Pangumbahan dan Snorkeling dan Diving Sekitar Batu Kodok.

Ada juga paket wisata Geotrek Cruise Palangpang-Batununggul-Batu Batik/Batu Punggung Naga-Gua Kunti-Pulau Kunti-Lava Bantal.

Selain itu, pihak Geopark Ciletuh juga sedang menyiapkan interpreter, moda transportasi khusus seperti perahu, serta penginapan di jalur tersebut.

Keragaman geologi yang ditawarkan oleh Jalur Geowisata 2 adalah Pulau Mandra, Pulau Manuk, Pulau Kunti, Pantai Ujungsodong, Pantai Ombak Tujuh, Batu Badak, Batu Komodo, serta Pantai Cibuaya.

Sementara itu, keragaman hayati yang ditawarkan adalah budidaya penyu di Pantai Pangumbahan, ekosistem terumbu karang, serta kekayaan budaya kesenian pencat silat dan industri kerupuk gadung.

  • Jalur Geowisata 3, Menyusuri Curug di Gawir Plateu Jampang

Pihak Geopark Ciletuh mengembangkan empat paket wisata dalam jalur ini yaitu Gowes/Geotrek Kiaradua-Waluran-Taman Batu Cukcrukan-Curug Puncak Jeruk-Batu Bubut.

Selanjutnya Gowes/Geotrek Waluran-Curug Puncak Jeruk-Panenjoan-Curug Awang-Curug Cikanteh-Curug Cimarinjung, Sunset Hunting Batu Bubut, dan Wisata Budaya Gondang Buhun-Cipondoh-Taman Batu Cukcrukan.

Baca juga: 

Untuk daya tarik wisata dari keragaman geologi, beberapa yang kan ditawarkan Curug Cimarinjung, Curug Dogdog, Puncak Jeruk, dan Pantai Palangpang.

Sementara dari keragaman hayati adalah tanaman bakau, perkebunan kelapa, perkebunan mangga, serta Puncak Tugu, Batu Bubut, dan Kampung Nelayan dari sisi kekayaan budaya.Curug Cimarinjung di Ciletuh.© Disediakan oleh Kompas.com Curug Cimarinjung di Ciletuh.

  • Jalur Geowisata 4, Menggapai Puncak Plato Jampang

Berbeda dari tiga jalur sebelumnya, jalur geowisata ini memiliki cukup banyak paket wisata yang tengah dikembangkan oleh pihak Geopark Ciletuh.

Adapun, paket wisata tersebut terdiri dari Hiking Curug Cimarinjung-Puncak Darma, Off-road ke Beberapa Geosite, Wisata Buru Babi Hutan, dan Wisata Budaya Nelayan – Debus.

Ada juga Ekowisata dan Agrowisata, Gowes Ciemas-Puncak Darma-Curug Cimarinjung, dan Sunset Hunting Puncak Darma.

Sementara itu, keragaman geologi yang terdapat di jalur ini adalah Pulau Karang Daeu, Goa Meong, Pantai Cikalapa, Gunung Koneng, Curug Larangan, dan Pantai Girimukti.

Ada juga perkebunan pisang, karet, kelapa, kunyit dan jati, durian montong, kapulaga, kencur, cengkeh, dan buah naga dalam keanekaragaman hayati.

Untuk kekayaan budaya, wisatawan bisa melihat Kampung Adat Lamping, pengelolaan tambang emas tradisional, pengolahan bawang goreng, serta kesenian debus.

Jalur Geowisata 5, Menjejaki Lanskap Pantai antara Ujung Genteng dan Cikaso

Sama seperti Jalur Geowisata 4, jalur ini juga memiliki sejumlah paket wisata yang sedang dikembangkan salah satunya adalah Susur Pantai Ujung Genteng.

Ada juga Susur Cikaso (Curug, Sungai, Pantai), Ekowisata Penyu Pangumbahan, Gowes Ujung Genteng-Surade-Tegalbulued, Wisata Budaya Kampung Batik Purwasedar, dan Sunrise Hunting Ujung Genteng-Minajaya.

Beragamnya paket wisata yang dikembangkan juga membuat pihak geopark mengembangkan penyewaan moda transportasi seperti perahu dan sepeda.

Untuk daya tarik wisata, nantinya pengunjung dapat menikmati Pantai Muara Cikarang, Pantai Karangbolong, dan Gua Gunung Sungging melalui keragaman geologi yang ada.

Sementara dari keanekaragaman hayati, beberapa di antaranya adalah penangkaran udang dan penyu, budidaya lobster, dan ekosistem terumbu karang.

Ada juga Benteng Belanda Pantai Tenda Biru, kesenian dan kerajinan angklung buhun, kerajinan pandai besi, cerita rakyat Nyi Roro Kidul, budaya nyadap kelapa, dan syukuran nelayan Pantai Minajaya dalam kekayaan budaya.Perjalanan menuju Geopark Ciletuh, yang penuh kelokan, turunan, dan tanjakan curam, Sabtu (23/6/2018).© Disediakan oleh Kompas.com Perjalanan menuju Geopark Ciletuh, yang penuh kelokan, turunan, dan tanjakan curam, Sabtu (23/6/2018).

  • Jalur Geowisata 6, Jelajah Jejak Sesar Cimandiri

Bagi wisatawan yang ingin coba kegiatan wisata yang cukup menantang, pihak Geopark Ciletuh tengah mengembangkan paket wisata Rafting Citarik.

Selain itu, ada juga paket wisata lain yakni Susur Cimandiri, Wisata Budaya Loji, Wisata Gowes Bagbagan-Ciemas, dan Sunset Hunting di Sekitar Goa Lalay.

Melalui keragaman geologi yang ada, wisatawan dapat melihat Pantai Palabuhanratu, Pantai Cimaja, Bukit Habibie, Jembatan Bagbagan, Pantai Karang Embe, dan Mata Air Cikadu.

Ada juga Cagar Alam Tangkuban Parahu dalam keanekaragaman hayati, serta Vihara Dewi Kwan Im, kesenian Kohkol Keprak, Upacara Labu Saji, Tari Khas Dewi Kadita, dan kerajinan perahu dalam kekayaan budaya.

  • Jalur Geowisata 7, Menguak Lanskap Budaya dari Jaman Batu Sampai Modern

Dalam jalur terakhir, pihak Geopark Ciletuh mengembangkan paket wisata Geo-Trekking Situs Arkeologi Cimaja-Cengkuk dan Off-road ke Taman Nasional Gunung Halimun-Salak/Ciptagelar.

Ada juga Agrowisata Sinaresmi, Gowes Palabuhanratu-Cengkuk, dan Geowisata Pantai Cikembang-Cimaja-Karanghawu-Citepus.

Beberapa daya tarik wisata yang akan dilihat adalah Lava Sukawayana, Puncak Cikakak, Geyser Cisolok, Pantai Cibangban, dan Geothermal Kali Cimaja dalam keragaman geologi.

Selanjutnya Kebun Teh Cikuya dalam keanekaragaman hayati, serta Kasepuhan Ciptagelar, Situs Pangguyangan,Situs Ciarca, Seni Dogdog Lojor, dan Pesta Ngubek Lauk dalam kekayaan budaya.

Saat ini, Geopark Ciletuh memiliki 67 geosite yang tersebar di Cisolok, Cikakak, Palabuhanratu, Simpenan, Ciemas, Waluran, Ciracap, dan Surade.

Adapun, seluruh kawasan geosite memiliki keragaman geologi, hayati, dan budaya yang membuatnya berhasil menyandang status geopark dari UNESCO dan memiliki green card.

sumber: kompas.com

Author: Bang Ferry

Tinggalkan Balasan