Batu Gantung adalah sebuah objek wisata yang berupa batu besar yang berbentuk seperti seorang gadis yang bergantung di tepi Danau Toba. Batu ini terletak di Parapat, Sumatera Utara, dekat dengan Pulau Samosir. Batu ini memiliki kisah yang diyakini oleh masyarakat setempat sebagai sebuah legenda.
Legenda Batu Gantung bercerita tentang seorang gadis cantik bernama Seruni yang tidak mau menikah dengan pilihan orang tuanya. Seruni sudah memiliki kekasih bernama Sidoli yang sedang merantau untuk mencari uang. Seruni berjanji akan menunggu Sidoli kembali.
Namun, ayah Seruni terlilit utang karena sering berpesta. Untuk membayar utangnya, ia menjodohkan Seruni dengan anak namboru atau paribannya yang kaya tetapi bodoh. Seruni sangat sedih dan menolak perjodohan itu.
Suatu hari, Seruni pergi ke ladang dan kemudian berjalan ke Danau Toba sambil menangis. Ia terjatuh ke dalam lubang batu yang dalam dan gelap. Ia berteriak minta tolong tetapi tidak ada yang mendengar. Ia pun meminta batu itu untuk merapat dan menghancurkan tubuhnya.
Anjing Seruni bernama Toki melihat kejadian itu dan lari ke rumah untuk memberitahu orang tua Seruni. Mereka bergegas ke lubang batu itu tetapi sudah terlambat. Lubang batu itu sudah tertutup dan menjadi sebuah batu besar yang mirip dengan Seruni.
Versi lain dari legenda ini mengatakan bahwa Seruni sengaja melompat dari jurang Danau Toba bersama anjingnya karena tidak mau dinikahkan. Saat melompat, rambutnya tersangkut di pohon dan tubuhnya bergantung di sana bersama anjingnya.
Masyarakat sekitar percaya bahwa batu besar itu adalah Seruni yang berubah bentuk. Mereka menamainya Batu Gantung sebagai pengingat akan kisah tragis itu.
Sekarang, Batu Gantung menjadi salah satu daya tarik wisata di Danau Toba yang banyak dikunjungi oleh wisatawan.
Tinggalkan Balasan