Pantai Cimaja yang masuk dalam kawasan Ciletuh Palabuhanratu UNESCO Global Geopark (CPUGGp) atau Geopark Ciletuh akan dipromosikan sebagai destinasi wisata bagi para peselancar.
“Pantai Cimaja punya potensi yang layak untuk berselancar. Kita juga punya atlet lokal yang sudah mendunia Dede Suryana,” kata perwakilan Badan Pengelola CPUGGp yang tidak ingin disebutkan namanya kepada Kompas.com, Selasa (24/11/2020).
Selain memiliki local hero, dia mengatakan bahwa di dekat pantai tersebut juga ada spot paralayang yang dikelola oleh Desa Cimaja dan Persatuan Gantole dan Parayalan Indonesia (PGPI).
Tidak hanya itu, desa tempat pantai itu berada juga saat ini sedang dikembangkan menjadi desa wisata. Nantinya, wisatawan bisa menikmati trek sepeda dan trek lari sambil melihat pemandangan yang ada.
Kompetisi selancar
Perwakilan Badan Pengelola CPUGGp mengatakan bahwa pihaknya sudah coba mengadakan kompetisi selancar di Pantai Cimaja sejak 2018 guna mempromosikan tempat wisata tersebut.
Kendati demikian, kala itu pihaknya terhambat pada pencarian sponsor lantaran terdapat sejumlah batasan yang harus dipatuhi.
Selanjutnya, pada 2019, pihaknya bersama Pemkab Sukabumi, Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi, serta sejumlah pihak terkait kembali berencana mengadakan kompetisi selancar namun gagal.
Pada 2020, rencana pengadaan kompetisi tersebut kembali gagal karena dunia dilanda pandemi Covid-19.
“Gara-gara Covid-19 jadi enggak bisa, padahal sudah siap. Pantai Cimaja bisa dikunjungi wisatawan yang berminat selancar,” pungkasnya.
Berdasarkan informasi dari Kompas.com, Senin (23/11/2020), promosi Pantai Cimaja sebagai destinasi bagi peselancar merupakan bagian dari penyelenggaraan berbagai acara guna meningkatkan kunjungan ke CPUGGp.
Adapun, peningkatan kunjungan ke kawasan Geopark Ciletuh merupakan salah satu dari pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan wisata.
Pemberdayaan masyarakat, ujar perwakilan Badan Pengelola CPUGGp, merupakan salah satu dari 13 poin yang harus dibenahi agar status Geopark Ciletuh tetap bisa dipertahankan saat UNESCO memvalidasi kembali status pada 2021.
Baca juga:
- Gaya Umi Pipik Naik Jetski di Danau Toba Berbusana Syar’i-Pakai Cadar
- Mampu Pangkas Perjalanan Jadi 1,5 Jam, dari Medan ke Danau Toba Lewat Jalan Tol Baru Ini, Miliki Panjang 143,25 Km
- 5 Kali Isi Danau Toba Lenyap, Ilmuwan Teriak Tanda Kiamat
- Bali Disebut Tak Layak Dikunjungi Turis, Anggota DPR: Jadi Bahan Evaluasi
- Soroti Keindahan Alam Danau Toba di Aquabike Jetski World Championship 2024
“(Validasi) ini memang rutin. Tujuannya untuk menilai kelayakan Ciletuh-Palabuhanratu tetap menyandang status sebagai UGGp,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Deddy Taufik melalui keterangan tertulis, Minggu (/22/11/2020) malam.
Selain rencana pengadaan kompetisi selancar di Pantai Cimaja, pada Sabtu (21/11/2020), Exhibition Ciletuh Geopark Run telah dilaksanakan.
Adapun, acara tersebut dilaksanakan atas kerja sama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Disparbud Jabar, Dispar Sukabumi, dan Badan Pengelola CPUGGp.
Melalui kompetisi selancar bertajuk Surf Fest Pro, sebanyak 64 peselancar dari dalam dan luar negeri rencananya akan meramaikan acara tersebut.
“Acara ini digelar untuk mempromosikan Cimaja sebagai destinasi wisata selancar pilihan untuk surfer pemula hingga profesional, sekaligus destinasi yang cocok untuk penyelenggaraan lomba selancar tingkat nasional maupun internasional,” kata Deddy.
sumber: kompas.com
Tinggalkan Balasan