Rencana Pandawa Tehnologi membuka peternakan ayam disambut baik warga Pagenggang Pasir, Kelurahan Cipalabuh, Kecamatan Cijaku, Lebak.
Pihak Pandawa Tehnologi menggelar silaturahmi dengan warga Pagenggang dalam rangka menjelaskan rencana operasinal peternakan ayam yang ada di daerah tersebut, Selasa (7/3).
Jika pembukaan kandang ini terealisasi maka akan membuka lapangan kerja, sekaligus CSR perusahaan akan memberi manfaat buat warga.
Camat Cijaku Ali Rachman mengapresi dan mendukung rencana pendirian kandang tersebut.
“Sejak pimpinan Pandawa menemui saya, menyampaikan rencananya mendirikan peternakan di sini, saya sangat mengapresiasi,” kata Ali dalam siaran pers yang disampaikan Pandawa, Kamis (9/3).
Dia mengatakan telah mengeluarkan rekomendasi untuk pendirian peternakan tersebut.
Setahu Ali, pihak Pandawa Tehnologi telah mendapatkan izin dari Dinas Peternakan Kabupaten Lebak.
“Mulai dari izin lingkungan sekitar dan sebagainya. Saya mengeluarkan rekomendasi sejak 2022, dengan pertimbangan, baik masyarakat sekitar, RT/RW, dan kepala desa mengizinkan (berdirinya peternakan, Red),” papar Ali.
Menurut Ali, warga menyetujui rencana pendirian peternakan ayam di lingkungannya karena akan menerapkan tekhnologi dalam pengelolaannya.
Sehingga peternakan itu tidak akan menimbulkan pencemaran lingkungan. Baik dari sisi bau maupun limbahnya.
“Mereka juga berkomitmen membantu masyarakat sekitar, kegiatan sosial keagamaan, termasuk juga karyawannya juga harus dari sini,” kata dia.
Tokoh pemuda Desa Pagenggang Mat Sholeh sangat mendukung keberadaan perusahaan tersebut.
Dia berharap ke depannya peternakan tersebut bisa berkembang, sehingga bisa membantu masyarakat sekitarnya.
Pimpinan pondok pesantren Kampung Pagenggang Haji Nawawi berharap pihak perusahaan memegang komitmennya. Terutama hal-hal yang terkait dengan menjaga agar peternakan tersebut tidak memunculkan limbah maupun pencemaran.
“Semoga sukses segalanya. Perusahaannya sukses, bermasyarakatnya juga sukses,” ungkap Nawawi.
Ketua Pemuda Cipalabuh Yayat mengatakan sudah bermusyawarah dengan pihak perusahaan, atas hal-hal yang saling menguntungkan. Terutama tersedianya lapangan kerja bagi warga sekitar dan akses jalan yang sudah dibangun.
“Kami merasa terbantu. Sudah ada kesepakatan saling menguntungkan,” kata dia.
Owner Pandawa Tehnologi Iqbal Maulana mengatakan sekalipun belum beroperasi, pembangunan kandang sudah dilakukan pertengahan 2022.
Dijelaskannya, peternakan ini didesain dengan menggunakan teknologi maju yang bernama close house.
Sistem tersebut akan membuat kandang tidak berbau maupun meminimalisir lalat.
Dalam peternakan ini juga dibangun sistem Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Sehingga air limbah yang bersumber dari kandang tidak akan mencemari lingkungan.
“Jadi, air limbah nanti akan masuk ke sumur resapan dan nantinya akan langsung masuk ke dalam tanah,” ungkapnya.
Perizinan operasional, menurut Iqbal, sudah diterbitkan Dinas Peternakan, termasuk sudah terbit perizinan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).
“Jadi, prosedur perizinan sudah kami tempuh semua,” kata Iqbal.
Dengan keberadaan peternakan di wilayah tersebut, Iqbal mengatakan selain pihaknya menumpang usaha, tetapi, diharapkan juga memberi dampak positif bagi warga sekitar.
“Kami berkomitmen untuk dana-dana CRS setiap periode panen akan didistribusikan melalui pemerintah desa setempat,” papar Iqbal.
“Termasuk berkontribusi terhadap kegiatan yang warga sekitar,” katanya.
Hal yang tidak kalah penting, Iqbal juga berkomitmen untuk merekrut warga sekitar sebagai pekerja di peternakannya.
“Mudah-mudahan ini bisa membantu mereka untuk mendapatkan pekerjaan,” kata dia.
Manajer Produksi Pandawa Tehnologi Haris Wijanarko mengatakan rencananya area untuk peternakan ayam ini seluas 1.5 hektare.
“Rencananya akan dibuat tiga kandang. Sebagai awal produksi saat ini kita bertahap satu kandang terlebih dahulu,” ungkap dia.
Manajer Operasional Pandawa Tehnologi Ariyanto menambahkan jumlah populasi ternak yang dibudi daya sebanyak 75.000 per kandang.
“Nantinya apabila sudah terbentuk tiga kandang total populasi ternak sebanyak 225.000 ekor,” kata dia. (jpnn)
Tinggalkan Balasan