Tren Pariwisata Dark Tourism, Apakah itu?

2 Jan 2023 1 min read No comments Info Wisata

Satu lagi tren di dunia pariwisata yang juga tidak kalah menarik, yaitu dark tourism. Dalam bahasa Inggris, dark tourism diterjemahkan sebagai wisata gelap. Namun, bukan berarti gelap dalam makna sesungguhnya. Gelap di sini merupakan sebuah kata kiasan yang bermakna kelam. Dengan demikian, dark tourism adalah sebuah konsep wisata kelam dengan melakukan wisata ke tempat-tempat terjadinya tragedi di masa lampau.

 

Fenomena dark tourism memiliki tradisi yang panjang. Dalam artian, dark tourism merupakan kunjungan ke suatu tempat kejadian beberapa peristiwa tergelap dalam sejarah manusia. Adapun yang termasuk dark tourism, mulai dari lokasi terjadinya genosida, pembunuhan, perang, hingga bencana baik disengaja maupun tidak disengaja.

 

Kelahiran tren dark tourism dicetuskan pertama kali pada era 1990-an, mengutip dari kemenparekraf.go.id. Tepatnya, istilah ini dikemukakakn oleh seorang profesor pariwisata di Glaslow Caledonian University, di Skotlandia, bernama J. John Lennon bersama rekannya pada 1996. Pada dekade tersebut, dark tourism dianggap sebagai hal yang tabu.

 

Meskipun tidak ada data statistik resmi mengenai jumlah pengunjung yang berpartisipasi dalam tren dark tourism setiap tahunnya, tetapi jumlah tersebut terus mengalami peningkatan. Melansir dari Dark-Tourism.com, setidaknya terdapat 900 tempat yang tergolong dark tourism dalam 112 negara di dunia.

 

Indonesia menjadi salah satu negara penyumbang lokasi untuk dark tourism cukup banyak. Tidak sedikit daerah-daerah di Indonesia menjadi bagian sejarah kelam dan peristiwa penting yang sarat akan tragedi di masa lalu. Dilansir dari kemenparekraf.go.id., pada 2012, perusahaan penyedia layananstreaming Netflix, meliput acara Rambu Solo, sebuah acara pemakaman khas di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, di salah satu episode serial dokumenter bertajuk Dark Tourist.

 

Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi cukup besar untuk turut serta menarik wisatawan dalam hal dark tourism. Bagi generasi milenial, keberadaan dark tourism sangatlah penting. Sebab, melalui dark tourism sekaligus mempelajari latar belakang dan mengenang proses kejadian terbentuknya sejarah di tempat tersebut.

 

sumber: tempo.co

Author: Ido Delia

Tinggalkan Balasan