Selain madu, ada hasil lebah lainnya seperti propolis, royal jelly dan bee pollen. Yang terakhir ini lagi hits di kalangan masyarakat; dan disebut sebagai superfood lantaran kaya manfaatnya.
Bee pollen terbentuk dari campuran serbuk sari bunga, nektar, madu, lilin, enzim dan cairan tubuh lebah. Lebah pekerja mengumpulkan pollen tersebut dari padang bunga untuk disimpan dan digunakan sebagai makanan bagi koloni lebah. Bee pollen juga merupakan sumber protein utama bagi koloni lebah. Bedanya bee pollen dengan produk lebah lainnya yaitu bee pollen mengandung serbuk sari, sedangkan madu, propolis dan royal jelly tidak.
Disebut-sebut baik untuk kesehatan oleh para pakar, bee pollen kaya akan nutrisi penting. Bahkan faktanya, The Federal Ministry of Health Jerman mengakui bee pollen sebagai obat.
Jika mommies berencana mengonsumsinya, simak dulu sejumlah fakta tentang bee pollen berikut ini.
Bee Pollen Kaya Nutrisi
Melansir Healthline, bee pollen memiliki kandungan nutrisi yang mengesankan, yaitu: lebih dari 250 zat aktif biologis, termasuk protein, karbohidrat, lipid, asam lemak, vitamin, mineral, enzim dan antioksidan. Dalam butiran bee pollen, terkandung kurang lebih 40% karbohidrat, protein 35%, air 4-10%, lemak 5% dan 5-15% kandungan lainnya. Lebih jelasnya lagi, disebutkan bahwa dalam satu takar sendok makan bee pollen mengandung:
- 16 kalori
- 0,24 gram lemak
- 1,2 gram protein
- 2,18 gram karbohidrat
- 250 jenis nutrisi lainnya, termasuk vitamin dan flavonoid
Namun, kandungan nutrisi bee pollen tergantung pada sumber tanaman dan pada musim apa ia dikumpulkan.
Bisa Mengatasi Beberapa Masalah Kesehatan
Menariknya, bee pollen dianggap ampuh untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan, seperti:
- Dapat menurunkan faktor-faktor risiko penyakit jantung seperti lipid darah tinggi dan kolesterol tinggi.
- Kandungan anntioksidan yang tinggi melindungi dari radikal bebas dan penyakit kronis.
- Dapat meningkatkan fungsi hati dan melindungi hati dari zat beracun.
- Memiliki sifat anti peradangan.
- Meningkatkan kekebalan tubuh dan membunuh bakteri sehingga terhindar dari penyakit.
- Membantu menyembuhkan luka dan mencegah infeksi.
Efek Samping Alergi
Terlepas dari segudang kebaikan bee pollen, makanan berbentuk granula renyah ini juga memiliki efek samping, lho! WebMD menyebutkan, pada orang yang alergi terhadap serbuk sari, bee pollen dapat menyebabkan reaksi alergi yang serius, seperti gatal-gatal, bengkak, sesak napas, pusing, dan syok akibat reaksi alergi berat (anafilaksis).
Pada ibu hamil dan menyusui, bee pollen juga nggak dianjurkan; karenadikhawatirkan dapat menstimulasi rahim dan berbahaya pada kehamilan. Meski belum banyak diketahui bagaimana bee pollen dapat berpengaruh pada bayi, ibu menyusui juga diminta untuk nggak mengonsumsi bee pollen.
Baca Juga:
- 5 Kuliner Khas Mojokerto yang Wajib Dicoba
- Tourism Malaysia Dukung Jelajah Wisata Budaya 3 Di Danau Toba
- Tiga Waktu Terbaik Berwisata ke Danau Toba
- Film ‘Tulang Belulang Tulang’ Nggak Cuma Cerita Indahnya Danau Toba!
- Menpar Widiyanti Putri Wardhana akan Tambah 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas Setelah Candi Borobudur dan Lainnya
Uji Klinis Belum Lengkap
Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah ilmuwan telah menerbitkan penelitian tentang manfaat bee pollen bagi kesehatan. Sayangnya, penelitian ini kebanyakan dillakukan pada hewan dan belum bisa dibuktikan pada manusia. Masih dibutuhkan studi lebih lanjut untuk membuktikan keefektifan bee pollen dalam mengatasi hot flash terkait kanker payudara, meredakan gejala PMS, menambah nafsu makan, gangguan prostat, masalah menstruasi, diare, nyeri sendi dan masalah kesehatan lainnya.
Meskipun demikian, mengonsumsi bee pollen sebagai suplemen kesehatan sudah semakin umum di kalangan masyarakat. Mommies bisa menambahkan bee pollen pada yogurt, oatmeal, jus atau smoothies; atau mengonsumsinya dalam bentuk kapsul. Dosis yang dianjurkan yaitu:
- Dewasa: 20-40 gram atau 3-5 sendok makan per hari
- Anak-anak: 15 gram atau 1-2 sendok makan per hari
Jika ingin mengonsumsi dalam bentuk kapsul, pastikan mommies membaca dosis penggunaan pada label kemasan. Pantau juga kesehatan mommies selama mengonsumsi, untuk memastikan cocok atau nggaknya dengan bee pollen.
Demikian fakta tentang bee pollen. Mommies ada pengalaman mengonsumsi bee pollen? Share, yuk!
sumber: https://mommiesdaily.com
Tinggalkan Balasan