Anda Tim Bubuk Atau Biji Kopi?

29 Jan 2021 2 min read No comments Lifestyle

Setiap orang memiliki pilihan soal bagaimana menyeduh kopi. Dimulai dari bagaimana mereka membeli kopi sebelum diseduh. Dalam bentuk bubuk atau biji kopi sangrai (roasted bean)? 

Bagi penggemar kopi spesialti, membeli biji sangrai selalu pilihan pertama. Biji hanya baru digiling menjadi bubuk ketika akan diseduh. Seduhan kopi pakai bubuk yang baru digiling dinilai lebih segar dan nikmat. Benarkah?

Sebelum menjawab, baiknya kita mengetahui beberapa hal berikut:

Kenapa Kopi Harus Digiling Jadi Bubuk?
Salah satu tujuan kopi digiling menjadi bubuk untuk memudahkan senyawa dalam kopi larut bersama air. Anda bisa saja menyeduh biji kopi utuh dengan air panas, namun butuh waktu lama sekali untuk larut.

Rasa yang dihasilkan pun tidak senikmat menyeduhnya dalam bentuk bubuk. Karena dengan menggiling kopi, artinya makin banyak area biji kopi yang terekspos dan berinteraksi dengan air panas.

Hanya saja, ketika kopi dalam bentuk bubuk, banyak unsurnya mudah terpapar udara. Itu dapat menyebabkan kandungan gas, yang mempengaruhi rasa dan aroma dalam kopi, mudah menguap.

Kopi dalam bentuk bubuk juga rentan lembap. Ini membuat kandungan minyak dalam kopi menurun.

Kopi yang kehilangan gas dan minyaknya dinilai tidak lagi nikmat ketika diseduh. Bila dibiarkan terpapar udara terlalu lama, rasa dan aromanya cenderung apek.

Faktor itulah penyebab banyak penggemar kopi spesialti memilih membeli kopi dalam bentuk biji.Baca Juga

Bukan berarti biji kopi juga tidak bisa apek. Sebab, tergantung pula pada penyimpanannya. Kesegaran kopi dalam bentuk biji sangrai disebut bisa bertahan hingga 3 bulan jika disimpan dengan baik.

Bisakah Bubuk Kopi Dijaga Kesegarannya?
Bagi Anda yang belum memiliki alat penggiling kopi (grinder) sendiri di rumah mungkin tidak punya pilihan selain membeli kopi bubuk. Kesegaran kopi bubuk sebenarnya bisa disiasati dengan beberapa hal.

Salah satunya jangan menyimpan kopi bubuk dalam jumlah banyak. Misalnya 50-100 gram kopi untuk kebutuhan ngopi satu pekan. Perhatikan juga antara tanggal biji kopi disangrai dan digiling oleh penjual. Semakin dekat dengan waktu pemasakan (sangrai) kopi akan semakin segar.

Disarankan juga membeli kopi dalam bentuk gilingan agak kasar. Semakin halus bubuk kopi, potensi permukaannya terpapar udara juga kian besar. Itu menyebabkan kualitas rasanya berkurang lebih cepat.

Faktor lain yang tak kalah penting adalah cara menyimpan kopi bubuk. Prinsipnya sama dengan menyimpan kopi dalam bentuk biji. Untuk memperlambat proses oksidasi dan penguraian senyawa ke udara, hindarkan kopi dari paparan oksigen, suhu, dan cahaya.

Caranya dengan menyimpan kopi di dalam wadah kedap udara (toples misalnya), tidak terkena langsung cahaya atau wadah tertutup, dan hindari menyimpan di kulkas.  Jauhkan dari suhu ekstrem (terlalu panas atau dingin) dan kelembapan.  

Jadi, Biji Kopi Selalu Lebih Baik?
Bila melihat faktor-faktor tadi, menyimpan kopi dalam bentuk biji lebih dianjurkan. Meski saat menyeduh, ada faktor lain yang dapat mempengaruhi kenikmatannya. Salah satunya hasil gilingan.

Ketika digiling, biji kopi akan menjadi potongan-potongan kecil. Jika Anda menggunakan grinder (penggiling kopi) berkualitas buruk, hasil gilingan umumnya tidak sama rata atau kurang konsisten.

Ukuran bubuk tidak konsisten mempengaruhi ekstraksi saat diseduh. Beberapa senyawa dalam bubuk kopi akan terlarut tidak merata. Kopi yang dihasilkan juga bisa kurang maksimal rasanya.

Karena itulah, penyeduh kopi spesialti rumahan, dianjurkan membeli alat penggiling kopi yang baik. Kualitas gilingannya sebisa mungkin konsisten.

Melihat fakta itu, sangat memungkinkan, Anda yang membeli kopi bubuk dengan hasil gilingan baik, dapat merasakan secangkir kopi lebih nikmat ketimbang kopi biji yang digiling buruk. 

Jadi, Anda ada di tim mana. Kopi bubuk atau biji?

sumber: republika.co.id

Author: Bang Ferry

Tinggalkan Balasan